Ternyata Ada 5 Aturan Tak Tertulis Berlaku di Negeri Sakura
A
A
A
Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki destinasi wisata terbaik di dunia. Pemandangan alam, gemerlapnya kota-kota di malam hari, serta budayanya selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Satu hal lainnya yang menjadi ciri khas di Negeri Matahari Terbit ini adalah kebiasaan masyarakatnya yang menjunjung tinggi adat dan norma sosialnya. Maka, tak heran di Jepang banyak aturan tak tertulis yang banyak dijalankan masyarakatnya dan memberikan dampak positif.
Berikut 5 aturan umum yang tak tertulis di negeri Sakura tersebut.
1. Menyalakan lampu dan mengalah di jalan
Berkendara di jalanan kota-kota di Jepang seperti Tokyo agaknya sedikit berbeda dengan di Indonesia. Jika di negara kita menyalakan atau mengedipkan lampu hazard dinilai tidak sopan atau dapat membuat pengelihatan pengendara lain terganggu, di Jepang bermakna lain.
Menyalakan lampu hazard di sini lebih bermakna menyampaikan rasa terima kasih. Pengemudi lain di lawan arah akan tersenyum atau sekadar mengangkat tangan untuk memberikan respons. Sedangkan untuk berkendara di jalan berkelok, usahakan untuk mengalah.
2. Saat berada di eskalator dan lift
Pusat perbelanjaan maupun pelayanan publik yang ada di Jepang biasanya memiliki lift maupun eskalator untuk mempermudah banyak orang. Ketika berada di eskalator, cobalah untuk berdiri pada sisi kiri.
Usahakan jangan memenuhi bagian eskalator yang ada. Begitu pula ketika jalan berpasangan, sebaiknya ambil sisi kiri dan kosongkan sisi kanan. Sebab, sisi kanan akan diperuntukkan bagi orang yang sedang terburu-buru.
Kemudian saat menggunakan lift, orang pertama yang masuk lift biasanya menahan sebuah tombol untuk membukakan pintu bagi orang lain yang akan menggunakannya. Orang ini jugalah yang akan menjadi orang terakhir yang keluar dari lift.
3. Selalu hargai waktu dan jangan buang sampah sembarangan
Menghargai waktu adalah budaya masyarakat Jepang yang sudah dikenal luas di dunia. Bahkan, telat sedikit saja di Jepang dianggap sebagai hal yang paling memalukan. Bahkan tidak jarang ada pejabat yang mengundurkan diri karena merasa malu sebab dirinya telat menghadiri pertemuan.
Berikutnya, dalam hal buang sampah, meski terkesan sepele, ternyata masyarakat Jepang menganggap hal ini sebagai hal yang serius. Di Jepang, disediakan tempat sampah di berbagai tempat.
Masyarakat pun tidak segan memilah sampah yang dibuang sembarangan dan membuangnya kembali ke tempat sampah. Jika tidak ada tempat sampah, bisa mengantonginya terlebih dahulu dan membuangnya jika ada tempat sampah.
4. Perhatikan adab berbicara masyarakat Jepang
Saat di Jepang, penting untuk memperhatikan adab berbicara masyarakatnya. Ketika berbicara, sebaiknya jangan dengan suara yang keras. Terlebih lagi jika berada di tempat umum seperti di dalam angkutan umum atau pusat perbelanjaan dan sebagainya.
Kemudian jika berbicara dengan lawan jenis, haruslah mendapatkan persetujuan dengan orang tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya perlu berbasa-basi dan menanyakannya dengan sopan apakah lawan jenis tersebut mau turut berbicara atau tidak.
Tidak hanya itu, masyarakat Jepang juga tidak menggunakan ponsel ketika di angkutan umum seperti bus dan kereta api. Serta harus mengaktifkan ponsel dalam mode diam ketika di angkutan umum tersebut.
5. Selalu patuhi peraturan yang ada
Peraturan yang tak tertulis lainnya adalah pastikan selalu mematuhi peraturan yang ada, terutama ketika berada di tempat umum. Contohnya seperti mengantre, jangan sesekali menyerobot antrean, sekalipun dalam antrean adalah anak-anak maupun seorang lansia.
Bagi perokok, sebaiknya patuhi peraturan untuk tidak merokok di sembarang tempat. Sebab, di Jepang disediakan tempat merokok khusus di tempat umum. Jika melanggarnya, maka akan dikenai denda tertentu bahkan sanksi sosial.
Setidaknya itulah beberapa peraturan yang perlu diketahui sebelum liburan ke Jepang selain mempersiapkan akomodasinya. Untuk kenyamanan akomodasi selama liburan di Jepang termasuk tiket pesawat, bisa cek sekarang juga di aplikasi Traveloka dan gunakan fitur Price Alert untuk mendapatkan harga tiket terbaik sesuai dengan bujet.
Satu hal lainnya yang menjadi ciri khas di Negeri Matahari Terbit ini adalah kebiasaan masyarakatnya yang menjunjung tinggi adat dan norma sosialnya. Maka, tak heran di Jepang banyak aturan tak tertulis yang banyak dijalankan masyarakatnya dan memberikan dampak positif.
Berikut 5 aturan umum yang tak tertulis di negeri Sakura tersebut.
1. Menyalakan lampu dan mengalah di jalan
Berkendara di jalanan kota-kota di Jepang seperti Tokyo agaknya sedikit berbeda dengan di Indonesia. Jika di negara kita menyalakan atau mengedipkan lampu hazard dinilai tidak sopan atau dapat membuat pengelihatan pengendara lain terganggu, di Jepang bermakna lain.
Menyalakan lampu hazard di sini lebih bermakna menyampaikan rasa terima kasih. Pengemudi lain di lawan arah akan tersenyum atau sekadar mengangkat tangan untuk memberikan respons. Sedangkan untuk berkendara di jalan berkelok, usahakan untuk mengalah.
2. Saat berada di eskalator dan lift
Pusat perbelanjaan maupun pelayanan publik yang ada di Jepang biasanya memiliki lift maupun eskalator untuk mempermudah banyak orang. Ketika berada di eskalator, cobalah untuk berdiri pada sisi kiri.
Usahakan jangan memenuhi bagian eskalator yang ada. Begitu pula ketika jalan berpasangan, sebaiknya ambil sisi kiri dan kosongkan sisi kanan. Sebab, sisi kanan akan diperuntukkan bagi orang yang sedang terburu-buru.
Kemudian saat menggunakan lift, orang pertama yang masuk lift biasanya menahan sebuah tombol untuk membukakan pintu bagi orang lain yang akan menggunakannya. Orang ini jugalah yang akan menjadi orang terakhir yang keluar dari lift.
3. Selalu hargai waktu dan jangan buang sampah sembarangan
Menghargai waktu adalah budaya masyarakat Jepang yang sudah dikenal luas di dunia. Bahkan, telat sedikit saja di Jepang dianggap sebagai hal yang paling memalukan. Bahkan tidak jarang ada pejabat yang mengundurkan diri karena merasa malu sebab dirinya telat menghadiri pertemuan.
Berikutnya, dalam hal buang sampah, meski terkesan sepele, ternyata masyarakat Jepang menganggap hal ini sebagai hal yang serius. Di Jepang, disediakan tempat sampah di berbagai tempat.
Masyarakat pun tidak segan memilah sampah yang dibuang sembarangan dan membuangnya kembali ke tempat sampah. Jika tidak ada tempat sampah, bisa mengantonginya terlebih dahulu dan membuangnya jika ada tempat sampah.
4. Perhatikan adab berbicara masyarakat Jepang
Saat di Jepang, penting untuk memperhatikan adab berbicara masyarakatnya. Ketika berbicara, sebaiknya jangan dengan suara yang keras. Terlebih lagi jika berada di tempat umum seperti di dalam angkutan umum atau pusat perbelanjaan dan sebagainya.
Kemudian jika berbicara dengan lawan jenis, haruslah mendapatkan persetujuan dengan orang tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya perlu berbasa-basi dan menanyakannya dengan sopan apakah lawan jenis tersebut mau turut berbicara atau tidak.
Tidak hanya itu, masyarakat Jepang juga tidak menggunakan ponsel ketika di angkutan umum seperti bus dan kereta api. Serta harus mengaktifkan ponsel dalam mode diam ketika di angkutan umum tersebut.
5. Selalu patuhi peraturan yang ada
Peraturan yang tak tertulis lainnya adalah pastikan selalu mematuhi peraturan yang ada, terutama ketika berada di tempat umum. Contohnya seperti mengantre, jangan sesekali menyerobot antrean, sekalipun dalam antrean adalah anak-anak maupun seorang lansia.
Bagi perokok, sebaiknya patuhi peraturan untuk tidak merokok di sembarang tempat. Sebab, di Jepang disediakan tempat merokok khusus di tempat umum. Jika melanggarnya, maka akan dikenai denda tertentu bahkan sanksi sosial.
Setidaknya itulah beberapa peraturan yang perlu diketahui sebelum liburan ke Jepang selain mempersiapkan akomodasinya. Untuk kenyamanan akomodasi selama liburan di Jepang termasuk tiket pesawat, bisa cek sekarang juga di aplikasi Traveloka dan gunakan fitur Price Alert untuk mendapatkan harga tiket terbaik sesuai dengan bujet.
(maf)