Menag Ingin Daya Tampung Mina Ditingkatkan
A
A
A
MEKKAH - Pemerintah Indonesia tidak terlalu fokus meminta Arab Saudi untuk terus menambah kuota jamaah haji. Sebab, penambahan kuota tersebut juga berkaitan erat dengan daya tampung Mina saat puncak haji.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengaku sangat senang jika kuota haji Indonesia terus bertambah. Sebab, hal itu berarti akan memangkas masa tunggu naik haji yang kini mencapai puluhan tahun. Namun, Menag mengingatkan bahwa penambahan kuota itu juga terkait dengan kapasitas Mina.
Di Kota Mekkah banyak tumbuh hotel untuk menampung jamaah haji dari seluruh dunia. Masjidi Haram dan Masjid Nabawi juga diperluas agar kapasitasnya semakin banyak. Bahkan Padang Arafah sebagai tempat wukuf juga bisa diperluas. "Tapi khusus di Mina, wilayahnya sangat terbatas," kata Menag kepada tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah, kemarin.
Selama Pemerintah Arab Saudi belum mampu meningkatkan daya tampung Mina dengan cara menambah tenda dan toilet, maka penambahan kuota justru mengundang kerawanan keselamatan jiwa jamaah haji itu sendiri. "Yang sedang kita lakukan adalah memohon kepada Pemerintah Saudi untuk segera meningkatkan kapasitas daya tampung Mina dengan cara meningkatkan tenda-tenda, toilet-toilet yang ada," katanya.
Meski begitu, Menag tetap berharap tambahan 10.000 kuota jamaah haji untuk Indonesia bisa dipermanenkan. Sehingga Indonesia dapat memberangkatkan sebanyak 231.000 jamaah haji setiap tahun. "Mudah-mudahan kita harapkan seperti itu," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, Subhan Cholid memastikan penambahan kuota 10.000 itu tidak mengurangi ruang jamaah haji Indonesia di Arafah dan Mina. Sebab, Indonesia mendapatkan tambahan tiga maktab sebagai tempat jamaah haji saat puncak haji nanti. "(di Mina) Tiga maktab tambahan itu di dekat Terowongan Moaisim," katanya. Menurutnya, space jamaah di Arafah antara 1,2-1,3 meter, sementara di Mina rata-rata 0,8 meter.
Kasie Akomodasi Daker Madinah, Ihsan Faisal mengatakan, dengan adanya tambahan 3 maktab itu, maka total maktab untuk jamaah haji Indonesia sebanyak 73. "Maktab kita 1-18, 20-71, lalu 74-76," katanya.(Abdul Malik Mubarok)
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengaku sangat senang jika kuota haji Indonesia terus bertambah. Sebab, hal itu berarti akan memangkas masa tunggu naik haji yang kini mencapai puluhan tahun. Namun, Menag mengingatkan bahwa penambahan kuota itu juga terkait dengan kapasitas Mina.
Di Kota Mekkah banyak tumbuh hotel untuk menampung jamaah haji dari seluruh dunia. Masjidi Haram dan Masjid Nabawi juga diperluas agar kapasitasnya semakin banyak. Bahkan Padang Arafah sebagai tempat wukuf juga bisa diperluas. "Tapi khusus di Mina, wilayahnya sangat terbatas," kata Menag kepada tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah, kemarin.
Selama Pemerintah Arab Saudi belum mampu meningkatkan daya tampung Mina dengan cara menambah tenda dan toilet, maka penambahan kuota justru mengundang kerawanan keselamatan jiwa jamaah haji itu sendiri. "Yang sedang kita lakukan adalah memohon kepada Pemerintah Saudi untuk segera meningkatkan kapasitas daya tampung Mina dengan cara meningkatkan tenda-tenda, toilet-toilet yang ada," katanya.
Meski begitu, Menag tetap berharap tambahan 10.000 kuota jamaah haji untuk Indonesia bisa dipermanenkan. Sehingga Indonesia dapat memberangkatkan sebanyak 231.000 jamaah haji setiap tahun. "Mudah-mudahan kita harapkan seperti itu," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, Subhan Cholid memastikan penambahan kuota 10.000 itu tidak mengurangi ruang jamaah haji Indonesia di Arafah dan Mina. Sebab, Indonesia mendapatkan tambahan tiga maktab sebagai tempat jamaah haji saat puncak haji nanti. "(di Mina) Tiga maktab tambahan itu di dekat Terowongan Moaisim," katanya. Menurutnya, space jamaah di Arafah antara 1,2-1,3 meter, sementara di Mina rata-rata 0,8 meter.
Kasie Akomodasi Daker Madinah, Ihsan Faisal mengatakan, dengan adanya tambahan 3 maktab itu, maka total maktab untuk jamaah haji Indonesia sebanyak 73. "Maktab kita 1-18, 20-71, lalu 74-76," katanya.(Abdul Malik Mubarok)
(nfl)