PKB: Menteri Muda Bukan Hanya Soal Umur
A
A
A
JAKARTA - Wacana menteri muda terus bergulir. Wacana ini berawal dari keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggaet kalangan muda untuk masuk kabinetnya periode kedua, 2019-2024.
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan selain faktor usia, menteri muda juga untuk menggambarkan sosok yang energik dan bekerja cepat.
"Muda juga bisa diartikan memiliki kompetensi. Kalau muda doang, cuma mengandalkan muda saja, percuma. Yang dibutuhkan adalah orang yang memiliki kompetensi pada bidangnya, bisa bekerja, bisa melakukan eksekusi," tutur Karding dalam diskusi Dialektika Dimokrasi dengan tema Menteri Muda, Rekonsiliasi atau Balas Budi? di Media Center MPR/DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/7/2019).
Karding mengatakan, jika mengacu pada Undang-Undang Kepemudaan, kalangan muda adalah mereka yang berusia maksimal 40 tahun.
"Itu yang boleh nyalon KNPI itu masih umur 40 tahun, itu muda dan berarti saya dan Bapak Misbakhun (anggota Fraksi Partai Golkar) sudah tidak masuk kategori umur," katanya.
Menurut Karding, dalam visi Jokowi di periode kedua, ada tiga hal yang menjadi fokus perhatian. Pertama, secara visi Indonesia harus bisa berperan lebih aktif dan memberi warna di era globalisasi. Karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia unggul, mandiri dan kompetitif.
"Makanya yang paling utama digarisi oleh Pak Jokowi, penguatan sumber daya manusia," katanya.
Kedua, keinginan untuk memperbaiki fundamental ekonomi, terutama mengurangi defisit anggaran, termasuk impor yang begitu besar terutama di bidang energi yang luar biasa.
Ketiga, yang menjadi tantangan kedepan, yaitu bagaimana memperkokoh persatuan dengan cara mengembangkan pemikiran-pemikiran terutama tafsir keagamaan, bukan hanya Islam, tapi juga lainnya.
"Tiga hal itu menjadi tantangan visi sekaligus tantangan bagi pemerintahan ke depan," katanya.
Karding menegaskan karakter kepemimpinan Jokowi, yaitu kerja keras dan tidak bertele-tele. "Jadi istilah dalam kriteria kementerian yang beliau sampaikan itu, saya penginnya adalah orang yang satu muda, kedua eksekutorial, jadi dia bisa mengeksekusi semua langkah enggak? Kalau banyak program, terlalu banyak rencana, tapi tidak bisa dilaksanakan, percuma," tuturnya.
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan selain faktor usia, menteri muda juga untuk menggambarkan sosok yang energik dan bekerja cepat.
"Muda juga bisa diartikan memiliki kompetensi. Kalau muda doang, cuma mengandalkan muda saja, percuma. Yang dibutuhkan adalah orang yang memiliki kompetensi pada bidangnya, bisa bekerja, bisa melakukan eksekusi," tutur Karding dalam diskusi Dialektika Dimokrasi dengan tema Menteri Muda, Rekonsiliasi atau Balas Budi? di Media Center MPR/DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/7/2019).
Karding mengatakan, jika mengacu pada Undang-Undang Kepemudaan, kalangan muda adalah mereka yang berusia maksimal 40 tahun.
"Itu yang boleh nyalon KNPI itu masih umur 40 tahun, itu muda dan berarti saya dan Bapak Misbakhun (anggota Fraksi Partai Golkar) sudah tidak masuk kategori umur," katanya.
Menurut Karding, dalam visi Jokowi di periode kedua, ada tiga hal yang menjadi fokus perhatian. Pertama, secara visi Indonesia harus bisa berperan lebih aktif dan memberi warna di era globalisasi. Karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia unggul, mandiri dan kompetitif.
"Makanya yang paling utama digarisi oleh Pak Jokowi, penguatan sumber daya manusia," katanya.
Kedua, keinginan untuk memperbaiki fundamental ekonomi, terutama mengurangi defisit anggaran, termasuk impor yang begitu besar terutama di bidang energi yang luar biasa.
Ketiga, yang menjadi tantangan kedepan, yaitu bagaimana memperkokoh persatuan dengan cara mengembangkan pemikiran-pemikiran terutama tafsir keagamaan, bukan hanya Islam, tapi juga lainnya.
"Tiga hal itu menjadi tantangan visi sekaligus tantangan bagi pemerintahan ke depan," katanya.
Karding menegaskan karakter kepemimpinan Jokowi, yaitu kerja keras dan tidak bertele-tele. "Jadi istilah dalam kriteria kementerian yang beliau sampaikan itu, saya penginnya adalah orang yang satu muda, kedua eksekutorial, jadi dia bisa mengeksekusi semua langkah enggak? Kalau banyak program, terlalu banyak rencana, tapi tidak bisa dilaksanakan, percuma," tuturnya.
(dam)