Kurma dan Obat Kuat Timur Tengah Jadi Oleh-Oleh Buruan
A
A
A
JEDDAH - Selain beribadah dan berziarah, jamaah haji Indonesia juga memanfaatkan waktunya di Tanah Suci untuk berbelanja oleh-oleh khas Timur Tengah.
Barang yang dibeli bervariasi mulai dari buah kurma, baju, tasbih, karpet, hingga obat kuat pria serta penyubur kandungan. Tempat buruan belanja jamaah haji Indonesia tidak hanya di Madinah dan Mekkah. Jeddah yang berjarak sekitar 1-2 jam perjalanan dari Kota Mekkah juga kerap menjadi jujugan jamaah haji untuk memborong oleh-oleh.
Salah satu kerap dikunjungi adalah Pasar Al-Balad yang berada di Jalan Al Kurnaysh, Al-Hamra’a. Pasar Al-Balad jika di Indonesia mirip-mirip Pasar Tanah Abang. Bentuknya seperti kawasan belanja terdiri dari kios atau toko.
Hampir semua oleh-oleh khas Timur Tengah ada di tempat ini, seperti baju abaya, gamis, sorban, sajadah, tasbih, karpet, parfum, perhiasan, dan lainnya. Pengunjung tinggal berkeliling mencari barangbarang yang dibutuhkan.
“Saya belanja dua cincin dan satu gelang untuk cucu,” kata jamaah haji Kloter 12 Embarkasi Solo, Jawa Tengah, Warsiah saat berbelanja di Toko Sultan Murah, Senin (29/7) sore waktu Arab Saudi (WAS). Di Pasar Al-Balad memang banyak yang menyematkan kosa kata bahasa Indonesia untuk nama toko atau kios.
Seba gian besar pedagang juga fasih berbahasa Indonesia, termasuk menerima pembayaran dalam bentuk rupiah. Ini menunjukkan bahwa jama ah haji atau umrah Indonesia kerap berbelanja di kawasan itu. Warsiah yang diantar Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) mengaku sengaja datang ke Jeddah untuk membeli suvenir.
Sebelumnya, dia telah membeli oleh-oleh lainnya, seperti baju dan kurma saat berada di Madinah. Nenek lima cucu ini mengaku tidak banyak membeli oleh-oleh karena takut tas kopernya tidak muat membawa barangbarangnya ke Tanah Air.
“Kalau nanti tidak muat, baju yang lama saya tinggal saja,” ujarnya sambil tersenyum. Namun, tidak semua jamaah haji Indonesia datang ke Pasar Al-Balad untuk berbelanja. Terkadang mereka juga hanya jalan-jalan karena telah membeli oleh-oleh di tempat lain.
Seperti Sumarni, jamaah asal Solo lainnya yang memborong barang-barang di Madinah. “Saya beli Kurma, pakaian, sandal sampai mukena,” tuturnya. Diakui Ahmad, salah satu pekerja Toko Sultan, jamaah haji Indonesia paling sering berbelanja di tokonya.
Mereka biasa membeli suvenir, seperti tasbih, sajadah, coklat, tas, dan lainnya. Bahkan, ada pula mencari obat kuat khas Timur Tengah yang masyhur di kalangan jamaah dan juga obat penyubur kandungan. Khusus untuk penyubur kandungan, Toko Sultan menyediakan kurma muda yang masih dalam bentuk buah dan sudah diekstrak menjadi obat.
“Jadi nanti tinggal diblender saja dan diminum,” ujarnya. Pasar Al-Balad selama ini sudah dikenal sebagai Pasar Orang Indonesia. Tak heran, setiap hari selalu ada jamaah umrah dan haji yang datang.
Demi menggaet konsumen, harga istimewa alias diskon untuk jamaah haji Indonesia khusus diberikan olehnya. “Orang Indonesia paling senang dengan yang namanya diskon,” katanya. Jamal, pekerja Toko Kamal Murah, membenarkan bahwa jamaah haji Indonesia sering berbelanja ke Pasar Al-Balad.
Oleh karena itu, pria asal Bangladesh ini belajar bahasa Indonesia agar bisa berkomunikasi baik dengan para pembeli. Menurutnya, banyak jamaah haji Indonesia membeli sajadah dan karpet di tokonya. “Di sini juga menerima rupiah.
Bagi yang barang bawaannya banyak, kami juga bekerja sama dengan kargo sehingga barang bisa langsung dikirim ke Indonesia,” katanya. Selain berbelanja, jamaah haji Indonesia yang datang ke Pasar Al-Balad juga berburu kuliner Nusantara.
Sumarni ingin menghapus kangennya pada makanan-makanan di Indonesia, seperti bakso, mi ayam, sate, hingga nasi goreng. Banyak restoran atau tempat makan asli Indonesia di wilayah ini. Misalnya, Wong Solo atau Bakso Mang Udin. (Abdul Malik Mubarak)
Barang yang dibeli bervariasi mulai dari buah kurma, baju, tasbih, karpet, hingga obat kuat pria serta penyubur kandungan. Tempat buruan belanja jamaah haji Indonesia tidak hanya di Madinah dan Mekkah. Jeddah yang berjarak sekitar 1-2 jam perjalanan dari Kota Mekkah juga kerap menjadi jujugan jamaah haji untuk memborong oleh-oleh.
Salah satu kerap dikunjungi adalah Pasar Al-Balad yang berada di Jalan Al Kurnaysh, Al-Hamra’a. Pasar Al-Balad jika di Indonesia mirip-mirip Pasar Tanah Abang. Bentuknya seperti kawasan belanja terdiri dari kios atau toko.
Hampir semua oleh-oleh khas Timur Tengah ada di tempat ini, seperti baju abaya, gamis, sorban, sajadah, tasbih, karpet, parfum, perhiasan, dan lainnya. Pengunjung tinggal berkeliling mencari barangbarang yang dibutuhkan.
“Saya belanja dua cincin dan satu gelang untuk cucu,” kata jamaah haji Kloter 12 Embarkasi Solo, Jawa Tengah, Warsiah saat berbelanja di Toko Sultan Murah, Senin (29/7) sore waktu Arab Saudi (WAS). Di Pasar Al-Balad memang banyak yang menyematkan kosa kata bahasa Indonesia untuk nama toko atau kios.
Seba gian besar pedagang juga fasih berbahasa Indonesia, termasuk menerima pembayaran dalam bentuk rupiah. Ini menunjukkan bahwa jama ah haji atau umrah Indonesia kerap berbelanja di kawasan itu. Warsiah yang diantar Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) mengaku sengaja datang ke Jeddah untuk membeli suvenir.
Sebelumnya, dia telah membeli oleh-oleh lainnya, seperti baju dan kurma saat berada di Madinah. Nenek lima cucu ini mengaku tidak banyak membeli oleh-oleh karena takut tas kopernya tidak muat membawa barangbarangnya ke Tanah Air.
“Kalau nanti tidak muat, baju yang lama saya tinggal saja,” ujarnya sambil tersenyum. Namun, tidak semua jamaah haji Indonesia datang ke Pasar Al-Balad untuk berbelanja. Terkadang mereka juga hanya jalan-jalan karena telah membeli oleh-oleh di tempat lain.
Seperti Sumarni, jamaah asal Solo lainnya yang memborong barang-barang di Madinah. “Saya beli Kurma, pakaian, sandal sampai mukena,” tuturnya. Diakui Ahmad, salah satu pekerja Toko Sultan, jamaah haji Indonesia paling sering berbelanja di tokonya.
Mereka biasa membeli suvenir, seperti tasbih, sajadah, coklat, tas, dan lainnya. Bahkan, ada pula mencari obat kuat khas Timur Tengah yang masyhur di kalangan jamaah dan juga obat penyubur kandungan. Khusus untuk penyubur kandungan, Toko Sultan menyediakan kurma muda yang masih dalam bentuk buah dan sudah diekstrak menjadi obat.
“Jadi nanti tinggal diblender saja dan diminum,” ujarnya. Pasar Al-Balad selama ini sudah dikenal sebagai Pasar Orang Indonesia. Tak heran, setiap hari selalu ada jamaah umrah dan haji yang datang.
Demi menggaet konsumen, harga istimewa alias diskon untuk jamaah haji Indonesia khusus diberikan olehnya. “Orang Indonesia paling senang dengan yang namanya diskon,” katanya. Jamal, pekerja Toko Kamal Murah, membenarkan bahwa jamaah haji Indonesia sering berbelanja ke Pasar Al-Balad.
Oleh karena itu, pria asal Bangladesh ini belajar bahasa Indonesia agar bisa berkomunikasi baik dengan para pembeli. Menurutnya, banyak jamaah haji Indonesia membeli sajadah dan karpet di tokonya. “Di sini juga menerima rupiah.
Bagi yang barang bawaannya banyak, kami juga bekerja sama dengan kargo sehingga barang bisa langsung dikirim ke Indonesia,” katanya. Selain berbelanja, jamaah haji Indonesia yang datang ke Pasar Al-Balad juga berburu kuliner Nusantara.
Sumarni ingin menghapus kangennya pada makanan-makanan di Indonesia, seperti bakso, mi ayam, sate, hingga nasi goreng. Banyak restoran atau tempat makan asli Indonesia di wilayah ini. Misalnya, Wong Solo atau Bakso Mang Udin. (Abdul Malik Mubarak)
(nfl)