Agar Bisa Fokus Ibadah, Jamaah Haji Kirim Oleh-oleh Lebih Awal Lewat Kargo
A
A
A
MADINAH - Suasana di depan Hotel Fairoz Al Khoir, Madinah, Arab Saudi cukup ramai, Sabtu (13/7/2019) siang. Sejumlah jamaah haji asal Indonesia sedang menimbang barang yang telah terbungkus rapi di dalam karung.
Mereka mengirimkan oleh-oleh khas Arab Saudi ke Tanah Air sebelum pindah ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Mengirimkan oleh-oleh lebih awal ke Tanah Air dipilih jamaah agar mereka tidak repot nantinya. Meski harus merogoh kocek lebih dalam untuk biaya pengiriman, tapi mereka tidak harus mengangkat-angkat barang bawaan dari Madinah ke Mekkah.
"Dulu waktu naik haji 1995, saya pengalaman ngangkat oleh-oleh, repot," kata Sumartono, 66, warga Desa Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Dari pengalaman itu, Sumartono, yang berangkat haji bersama 8 adik-adiknya (4 pasang suami istri), akhirnya mencari tahu layanan kargo di hotel. Ternyata pagi kemarin mobil perusahaan pengiriman barang, Mohsen Cargo Service sedang jemput bola ke hotel-hotel jamaah haji di Madinah.
"Saya kirimkan saja lewat kargo karena besok Senin (15/7/2019) akan pindah ke Mekkah," kata jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 1 Jakarta-Bekasi (JKS) itu.
Total oleh-oleh yang dikirimkan Sumartono ke Tanah Air seberat 30 kilogram. Isinya buah kurma, tasbih, sajadah dan lain-lain. Dia biasanya membeli oleh-oleh sepulang dari Masjid Nabawi lalu dikumpulin. "Setelah banyak baru hari ini dikirim," katanya.
Hal yang sama juga dilakukan Tuti Sutiyah (55). Warga Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor itu mengirimkan oleh-oleh seberat 16 kilogram. Karung oleh-oleh itu berisi buah kurma, cokelat, baju, dan teko. "Kalau dikirim lebih mahal tapi daripada repot, lebih baik dikirim," katanya.
Adapun Ato Durahman, warga Jonggol, Kabupaten Bogor, memilih mengirimkan oleh-oleh ke Tanah Air lewat cargo karena dia ingin khusuk beribadah di Masjidil Haram. "Senin (15/7/2019) kan pindah ke Mekkah. Jadi nanti di Mekkah fokus ibadah," katanya.
Jamaah asal kloter 1 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) itu sengaja meluangkan waktu dua hari untuk berbelanja oleh-oleh. Misalnya sajadah, kurma, baju anak-anak, dan cendera mata untuk sanak saudara serta tentangga.
Sementara itu, Abdurrahman (44), karyawan Mohsen Cargo Service, mengatakan, biaya kirim barang ke Indonesia 10 riyal per kilogram dengan syarat minimal pengiriman 20 kilogram. Jika barang yang dikirim kurang dari 20 kg, maka biaya yang dikenakan akan setara 20 kilogram. "Dikirim langsung sampai ke alamat," kata pria yang telah bekerja di Arab Saudi selama 20 tahun ini.
Cukup banyak jamaah haji yang mengirimkan barang melalui perusahaan kargonya. Menurut Abdurrahman, dia baru saja mengantar barang kiriman jamaah haji seberat 1 ton ke kantor perwakilan di Madinah. Nantinya barang-barang itu akan dikirimkan ke Indonesia melalui Jeddah.
"Barang akan sampai Tanah Air sekitar 2 minggu, paling lama 3 minggu," katanya.
Mereka mengirimkan oleh-oleh khas Arab Saudi ke Tanah Air sebelum pindah ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Mengirimkan oleh-oleh lebih awal ke Tanah Air dipilih jamaah agar mereka tidak repot nantinya. Meski harus merogoh kocek lebih dalam untuk biaya pengiriman, tapi mereka tidak harus mengangkat-angkat barang bawaan dari Madinah ke Mekkah.
"Dulu waktu naik haji 1995, saya pengalaman ngangkat oleh-oleh, repot," kata Sumartono, 66, warga Desa Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Dari pengalaman itu, Sumartono, yang berangkat haji bersama 8 adik-adiknya (4 pasang suami istri), akhirnya mencari tahu layanan kargo di hotel. Ternyata pagi kemarin mobil perusahaan pengiriman barang, Mohsen Cargo Service sedang jemput bola ke hotel-hotel jamaah haji di Madinah.
"Saya kirimkan saja lewat kargo karena besok Senin (15/7/2019) akan pindah ke Mekkah," kata jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 1 Jakarta-Bekasi (JKS) itu.
Total oleh-oleh yang dikirimkan Sumartono ke Tanah Air seberat 30 kilogram. Isinya buah kurma, tasbih, sajadah dan lain-lain. Dia biasanya membeli oleh-oleh sepulang dari Masjid Nabawi lalu dikumpulin. "Setelah banyak baru hari ini dikirim," katanya.
Hal yang sama juga dilakukan Tuti Sutiyah (55). Warga Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor itu mengirimkan oleh-oleh seberat 16 kilogram. Karung oleh-oleh itu berisi buah kurma, cokelat, baju, dan teko. "Kalau dikirim lebih mahal tapi daripada repot, lebih baik dikirim," katanya.
Adapun Ato Durahman, warga Jonggol, Kabupaten Bogor, memilih mengirimkan oleh-oleh ke Tanah Air lewat cargo karena dia ingin khusuk beribadah di Masjidil Haram. "Senin (15/7/2019) kan pindah ke Mekkah. Jadi nanti di Mekkah fokus ibadah," katanya.
Jamaah asal kloter 1 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) itu sengaja meluangkan waktu dua hari untuk berbelanja oleh-oleh. Misalnya sajadah, kurma, baju anak-anak, dan cendera mata untuk sanak saudara serta tentangga.
Sementara itu, Abdurrahman (44), karyawan Mohsen Cargo Service, mengatakan, biaya kirim barang ke Indonesia 10 riyal per kilogram dengan syarat minimal pengiriman 20 kilogram. Jika barang yang dikirim kurang dari 20 kg, maka biaya yang dikenakan akan setara 20 kilogram. "Dikirim langsung sampai ke alamat," kata pria yang telah bekerja di Arab Saudi selama 20 tahun ini.
Cukup banyak jamaah haji yang mengirimkan barang melalui perusahaan kargonya. Menurut Abdurrahman, dia baru saja mengantar barang kiriman jamaah haji seberat 1 ton ke kantor perwakilan di Madinah. Nantinya barang-barang itu akan dikirimkan ke Indonesia melalui Jeddah.
"Barang akan sampai Tanah Air sekitar 2 minggu, paling lama 3 minggu," katanya.
(shf)