Kemenristekdikti Terapkan KKN Tematik Kewirausahaan bagi Mahasiswa
Jum'at, 12 Juli 2019 - 19:12 WIB
Kemenristekdikti Terapkan KKN Tematik Kewirausahaan bagi Mahasiswa
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mengembangkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik kewirausahaan untuk mahasiswa. KKN ini sebagai wujud kepedulian kampus bagi perekonomian masyarakat sekaligus mengasah jiwa kewirausahaan mahasiswa.
Sebanyak 482 mahasiswa Universitas Padjajaran mengikuti KKN tematik kewirausahaan dimana seluruh mahasiswanya akan disebar ke 53 desa di lima kecamatan di Sumedang, Jawa Barat.
Direktur Pembelajaran Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa)Kemenristekdikti Paristiyanti Nurwardani mengatakan, Unpad merupakan perguruan tinggi percontohan pertama yang menindaklanjuti Momerandum of Understanding (MoU) antara Belmawa dengan USAID Mitra Kunci Initiative yang telah ditandatangani Juni lalu.
"KKN tematik kewirausahaan sendiri merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa sebagai peserta dan dosen sebagai pembimbing dengan fokus pada tema kewirausahaan,’’ katanya, Jumat (12/7/2019).
KKN Tematik Kewirausahaan ini adalah wujud penerapan Tri Dharma perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat Indonesia, khususnya di bidang wirausaha. Ditjen Belmawa mengapresiasi implementasi MoU oleh Unpad yang menerapkan sistem kerja penta-helix, sebuah sistem kerja yang menjadi unsur pembangunan bangsa yaitu kerja sama antara akademisi di Unpad dengan berbagai pihak yang terdiri dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, USAID sebagai lembaga swadaya, usaha kecil menenengah, serta masyarakat Kabupaten Sumedang sebagai penerima manfaat langsung dari KKN Kewirausahaan.
Plt. Rektor Unpad Rina Indiastuti menyebutkan, pelaksanaan KKN Kewirausahaan Unpad ini konsisten dengan MoU yang telah ditandatangani bersama, dan ditekadkan untuk mengasah jiwa wirausaha mahasiswa. Dia menambahkan, KKN Kewirausahaan menjadi wujud nyata kepedulian Unpad kepada masyarakat. Diharapkan, mahasiswa dan dosen yang mengikuti KKN ini mampu memahami permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, serta mampu mengusulkan solusi-solusi berdasarkan konsep kewirausahaan.
Ditjen Belmawa dan Unpad mengajak pemerintah daerah, bank, dan media untuk mengimplementasikan gagasan-gagasan hasil KKN Kewirausahaan Unpad agar masyarakat dapat merasakan langsung manfaatnya. Keuntungan dari KKN Kewirausahaan ialah pelaksanaan yang menggunakan pendekatan desain thinking, program terarah dengan pendekatan social entrepreneurship, penggunaan media belajar yang transformatif, mendapat Training of Trainer (ToT) persiapan secara khusus, mendapat sertifikat kepersertaan dari Universitas, Kemenristekdikti, dan USAID sebagai MitraKunci, serta difasilitasi oleh Kabupaten Sumedang dan USAID untuk dihubungkan dengan beberapa mitra.
Beberapa output yang dapat dihasilkan dari kegiatan KKN Kewirausahaan pada tahun pertama adalah terselesaikannya 53 website usaha pada setiap desa, terdapat minimum 53 produk yang dapat dijual melalui e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak, terbentuknya forum wirausaha di setiap kecamatan, dan ter-updatenya data potensi ekonomi di 53 desa.
Sebanyak 482 mahasiswa Universitas Padjajaran mengikuti KKN tematik kewirausahaan dimana seluruh mahasiswanya akan disebar ke 53 desa di lima kecamatan di Sumedang, Jawa Barat.
Direktur Pembelajaran Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa)Kemenristekdikti Paristiyanti Nurwardani mengatakan, Unpad merupakan perguruan tinggi percontohan pertama yang menindaklanjuti Momerandum of Understanding (MoU) antara Belmawa dengan USAID Mitra Kunci Initiative yang telah ditandatangani Juni lalu.
"KKN tematik kewirausahaan sendiri merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa sebagai peserta dan dosen sebagai pembimbing dengan fokus pada tema kewirausahaan,’’ katanya, Jumat (12/7/2019).
KKN Tematik Kewirausahaan ini adalah wujud penerapan Tri Dharma perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat Indonesia, khususnya di bidang wirausaha. Ditjen Belmawa mengapresiasi implementasi MoU oleh Unpad yang menerapkan sistem kerja penta-helix, sebuah sistem kerja yang menjadi unsur pembangunan bangsa yaitu kerja sama antara akademisi di Unpad dengan berbagai pihak yang terdiri dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, USAID sebagai lembaga swadaya, usaha kecil menenengah, serta masyarakat Kabupaten Sumedang sebagai penerima manfaat langsung dari KKN Kewirausahaan.
Plt. Rektor Unpad Rina Indiastuti menyebutkan, pelaksanaan KKN Kewirausahaan Unpad ini konsisten dengan MoU yang telah ditandatangani bersama, dan ditekadkan untuk mengasah jiwa wirausaha mahasiswa. Dia menambahkan, KKN Kewirausahaan menjadi wujud nyata kepedulian Unpad kepada masyarakat. Diharapkan, mahasiswa dan dosen yang mengikuti KKN ini mampu memahami permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, serta mampu mengusulkan solusi-solusi berdasarkan konsep kewirausahaan.
Ditjen Belmawa dan Unpad mengajak pemerintah daerah, bank, dan media untuk mengimplementasikan gagasan-gagasan hasil KKN Kewirausahaan Unpad agar masyarakat dapat merasakan langsung manfaatnya. Keuntungan dari KKN Kewirausahaan ialah pelaksanaan yang menggunakan pendekatan desain thinking, program terarah dengan pendekatan social entrepreneurship, penggunaan media belajar yang transformatif, mendapat Training of Trainer (ToT) persiapan secara khusus, mendapat sertifikat kepersertaan dari Universitas, Kemenristekdikti, dan USAID sebagai MitraKunci, serta difasilitasi oleh Kabupaten Sumedang dan USAID untuk dihubungkan dengan beberapa mitra.
Beberapa output yang dapat dihasilkan dari kegiatan KKN Kewirausahaan pada tahun pertama adalah terselesaikannya 53 website usaha pada setiap desa, terdapat minimum 53 produk yang dapat dijual melalui e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak, terbentuknya forum wirausaha di setiap kecamatan, dan ter-updatenya data potensi ekonomi di 53 desa.
(cip)
