Dimakamkan di Madinah, Sumiyatun Berhak Mendapat Badal Haji

Selasa, 09 Juli 2019 - 10:57 WIB
Dimakamkan di Madinah,...
Dimakamkan di Madinah, Sumiyatun Berhak Mendapat Badal Haji
A A A
MADINAH - Jamaah haji asal Sukoharjo, Jawa Tengah, Sumiyatun Sawi Kromo meninggal dunia di pesawat dalam penerbangan menuju Madinah, Minggu (7/7/2019) malam waktu Arab Saudi. Setelah pengurusan dokumen selesai, jenazah akan dimakamkan di Madinah dalam waktu dekat.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Jeddah-Madinah, Arsyad Hidayat mengatakan, saat ini jenazah Sumiyatun telah dibawa ke Rumah Sakit Miqot oleh otoritas Bandara Prince Mohammed Bin Abdulaziz Madinah. Dokumen jamaah haji meninggal seperti paspor juga sudah diserahkan ke Muassasah Adilla sebagai penanggung jawab selama di Madinah.

"Tinggal dari pihak kita menindaklanjuti dengan menerbitkan surat izin pemakaman, yang nanti akan dikeluarkan oleh PPIH Arab Saudi," kata Arsyad kepada wartawan, Senin (8/7/2019).

Proses berikutnya, seperti pemandian, pensalatan yang akan dilakukan pihak Muassasah Adilla, termasuk lokasi penguburan. Proses penanganan jenazah gratis, tidak ada biaya apapun.

"Kementerian Agama juga sudah mencatat jamaah yang meninggal dunia setelah sampai di Tanah Suci akan kita masukan dalam daftar peserta badal haji. Mereka akan kita badalhajikan. Keluarga tidak usah risau," ucapnya.

Menurut Arsyad, pemakaman diperkirakan dilakukan satu dua hari ke depan. Untuk lokasinya belum ditentukan. "Namun mudah-mudahan bisa mendapatkan tempat pemakaman di Baqi," katanya.

Untuk diketahui, Sumiyatun mengembuskan napas terakhir di pesawat saat menuju ke Madinah karena serangan jantung. Dia masuk asrama haji dalam keadaan sehat. Namun setelah diperiksa dokter baru ketahuan bahwa Sumiyatun mengidap penyakit diabetes.

"Saat diperiksa juga biasa, cuma dokter menemukan adanya penyakit gula," kata Ketua Kloter 2 Embarkasi Solo (SOC), Lasimin.

Saat masuk pesawat, kata Lasimin, Sumiyatun juga sehat. Waktu diberikan makan pertama di pesawat juga dikonsumsi. Namun untuk makan kedua sudah tidak mau.

Setelah itu, kira-kira 50 menit sebelum mendarat, tiba-tiba Sumiyatun muntah. Dia kemudian diperiksa dokter di pesawat. Namun kondisinya langsung drop.

"Lemes, setelah itu meninggal dunia. Prosesnya cepet banget nggak sampai 10 menit," kata Lasimin.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0823 seconds (0.1#10.140)