Komite Seni Budaya Promosikan Seni Wayang Orang ke Maroko

Minggu, 07 Juli 2019 - 06:54 WIB
Komite Seni Budaya Promosikan Seni Wayang Orang ke Maroko
Komite Seni Budaya Promosikan Seni Wayang Orang ke Maroko
A A A
JAKARTA - Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) kembali melakukan lawatan budayanya. Setelah dua pekan lalu mengunjungi dan mempromosikan seni budaya Indonesia pada Festival Soekarno di Aljazair, kali ini KSBN yang diperkuat 19 personel akan membawakan seni wayang orang pada International Festival of Tales (IFOT) di Rabat, Maroko, 6–14 Juli.

Menurut Ketua Umum KSBN Hendardji Soepandji, pihaknya sangat concern dalam mempromosikan seni budaya Indonesia di dunia internasional. Selain mempertahankan kelestariannya, juga demi menjaga identitas budaya Indonesia di mata dunia. Sebab, dengan semakin dikenalnya seni budaya Indonesia, tak mudah bagi negara lain untuk mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai seni dan kebudayaan mereka.

“Kami datang ke Maroko sebagai tamu istimewa dalam rangka International Festival of Tales di Rabat. Karena itu, kami juga ingin memberikan pertunjukan istimewa di depan publik Rabat, yaitu kesenian wayang orang,” ujar Hendardji saat keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Jumat (5/7).

Menurut Hendardji, KSBN merasa berkewajiban untuk mengenalkan dan mempromosikan seni budaya ke mancanegara karena budaya adalah diplomasi terbaik meningkatkan hubungan internasional, sekaligus menjaga warisan leluhur bangsa. Apalagi saat ini sudah ada Undang-Undang Nomor 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang harus dikawal sebaik mungkin lewat upaya menjaga dan melestarikan seni dan budaya Indonesia.

Karena itu KSBN akan memanfaatkan IFOT di Rabat yang akan dibuka hari ini sebagai momen untuk mempertunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Alhasil, bukan hanya wayang orang yang akan dipertontonkan KSBN di pentas IFOT, juga beberapa tarian daerah asal Indonesia. Di antaranya tarian sulung dari Yogyakarta, tari padang ulan dari Banyuwangi, dan tari perang kembang dari Solo.

“Yang lebih membuat kami termotivasi untuk tampil di IFOT karena Maroko memiliki histori dengan Indonesia. Maroko adalah salah satu negara yang turut diperjuangkan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955 untuk merdeka. Dan faktanya, setahun kemudian, Maroko benar-benar merdeka,” ujar Hendardji.

Karena itu wajar jika Maroko pun begitu menghormati Indonesia. Terbukti ada sejumlah nama berbau Indonesia terpampang di negara itu seperti Jalan Soekarno di Ibu Kota Rabat dan Jalan Bandung di Casablanca, kota terbesar di Maroko.

“Kami sangat senang bisa berkreasi di negeri yang punya hubungan sejarah dengan Indonesia. Di Rabat kami akan membawakan wayang orang bertajuk Srikandi Mustokoweni. Kami akan berusaha menunjukkan performa terbaik pada festival internasional tersebut,” kata Hendardji.

Sekjen KSBN Enny Supriati menambahkan, pihaknya sudah cukup lama mempersiapkan diri menghadapi festival internasional di Maroko itu. Menurutnya, setiap pekan timnya berlatih dan mematangkan skenario di sanggar seni di kawasan Mandor Hasan, Cipayung, Jakarta Timur. “Kami akan berusaha menunjukkan performa terbaik di depan publik Maroko. Dan, kami sangat bangga membawa nama Indonesia di festival internasional tersebut,” kata Enny.

Yang jelas, bukan hanya Maroko yang jadi target Indonesia dalam mempromosikan seni budaya Indonesia. KSBN juga sudah mempersiapkan program-program lawatan budaya lainnya ke berbagai negara. Bahkan, September mendatang, KSBN juga akan membawakan seni dan budaya Indonesia di depan publik Mesir.

“Bahkan, Oktober nanti, kami juga berencana melakukan lawatan budaya ke Kroasia. Jadi, tahun ini jadwal internasional kami cukup padat. Bahkan, dua pekan lalu, kami juga tampil membawakan sosiodrama Soekarno di Aljir, Aljazair, negara yang juga memiliki hubungan sejarah dengan Indonesia,” kata Hendardji.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3815 seconds (0.1#10.140)