Tepis Citra Negatif, Parpol Harus Benar-benar Melayani Publik
A
A
A
JAKARTA - Citra partai politik (parpol) sampai saat ini dinilai masih minus di mata masyarakat karena bersifat tertutup dalam untuk membangun dan menjalankan fungsi parpol.
Khususnya jika dipandang dalam mempersiapkan kadernya sebagai tempat menyeleksi, mempersiapkan, dan mengawal politisi-politisi yang akan duduk di kursi kekuasaan nantinya.
Untuk itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menciptakan inovasi, untuk mendorong keterbukaan dan partisipasi publik dalam politik. Kali ini Dewan Pengurus Wilayah DPW PSI DKI Jakarta membuka pendaftaran dan seleksi terbuka untuk menjaring pengurus PSI Jakarta.
Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar menegaskan langkah ini penting dalam rangka memberi kesempatan bagi masyarakat untuk ikut mengawal anggota DPRD DKI terpilih dari PSI.
"PSI berterima kasih atas dukungan warga Jakarta sehingga memenangkan 8 kursi DPRD. Namun, ini baru awal perjuangan. Kami harap dan minta bantuan teman-teman untuk terlibat juga sebagai pengurus partai dan bantu awasi baik dari luar maupun dari dalam, agar anggota DPRD terpilih benar-benar kerja serius dan tidak korupsi," ujar Michael, Selasa (2/7/2019).
Michael menilai, selama ini partai politik (Parpol) memiliki citra negatif di publik karena bersifat tertutup. Sebagai partai modern, PSI ingin memulai langkah melibatkan publik untuk membangun dan menjalankan fungsi partai politik sebagai tempat menyeleksi, mempersiapkan, dan mengawal politisi-politisi yang duduk di kursi kekuasaan.
"Di Jakarta, kami punya filosofi bahwa pengurus partai harus membantu pejabat publik yang terpilih dari partai tersebut. Anggota DPRD PSI adalah pelayan publik. Sebagai pengurus PSI, kami adalah pelayan mereka, atau dengan kata lain, kami adalah pelayannya pelayan publik," terang Michael.
PSI ingin menjadi partai yang inklusif dengan membuka ruang bagi masyarakat luas mengambil peran. Masyarakat dapat mendaftar untuk menempati posisi mulai dari Wakil Ketua Provinsi, Pengurus Kota/Kabupaten, hingga Pengurus Kecamatan. Semua tahapan dimulai dari aplikasi online dari website dan akan melalui wawancara dan tes kompetensi.
"Sekarang kami sudah punya perwakilan DPRD. Pengurus nantinya bertugas menjaring aspirasi dan mengusulkan ke Fraksi kami apa saja yang perlu dibuatkan peraturan daerahnya, apa yang perlu dianggarkan, termasuk juga membantu mereka turun ke lapangan menjalankan fungsi pengawasan,” kata Michael.
"Kami bukan partai elitis. Semua sama, semua punya kesempatan. Prinsipnya, Anda harus anti-korupsi dan anti-intoleransi. Kami mengajak publik yang peduli agar jangan hanya kritik dari luar. Masuk ke dalam sistem. Kemarin tidak nyaleg atau nyaleg namun tidak terpilih, tidak apa. Anda bisa jadi pengurus di PSI Jakarta dan ambil peran aktif. Sebagai pengurus PSI Jakarta, masa depan Jakarta juga Anda turut putuskan dan tentukan,” tutup Michael.
Khususnya jika dipandang dalam mempersiapkan kadernya sebagai tempat menyeleksi, mempersiapkan, dan mengawal politisi-politisi yang akan duduk di kursi kekuasaan nantinya.
Untuk itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menciptakan inovasi, untuk mendorong keterbukaan dan partisipasi publik dalam politik. Kali ini Dewan Pengurus Wilayah DPW PSI DKI Jakarta membuka pendaftaran dan seleksi terbuka untuk menjaring pengurus PSI Jakarta.
Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar menegaskan langkah ini penting dalam rangka memberi kesempatan bagi masyarakat untuk ikut mengawal anggota DPRD DKI terpilih dari PSI.
"PSI berterima kasih atas dukungan warga Jakarta sehingga memenangkan 8 kursi DPRD. Namun, ini baru awal perjuangan. Kami harap dan minta bantuan teman-teman untuk terlibat juga sebagai pengurus partai dan bantu awasi baik dari luar maupun dari dalam, agar anggota DPRD terpilih benar-benar kerja serius dan tidak korupsi," ujar Michael, Selasa (2/7/2019).
Michael menilai, selama ini partai politik (Parpol) memiliki citra negatif di publik karena bersifat tertutup. Sebagai partai modern, PSI ingin memulai langkah melibatkan publik untuk membangun dan menjalankan fungsi partai politik sebagai tempat menyeleksi, mempersiapkan, dan mengawal politisi-politisi yang duduk di kursi kekuasaan.
"Di Jakarta, kami punya filosofi bahwa pengurus partai harus membantu pejabat publik yang terpilih dari partai tersebut. Anggota DPRD PSI adalah pelayan publik. Sebagai pengurus PSI, kami adalah pelayan mereka, atau dengan kata lain, kami adalah pelayannya pelayan publik," terang Michael.
PSI ingin menjadi partai yang inklusif dengan membuka ruang bagi masyarakat luas mengambil peran. Masyarakat dapat mendaftar untuk menempati posisi mulai dari Wakil Ketua Provinsi, Pengurus Kota/Kabupaten, hingga Pengurus Kecamatan. Semua tahapan dimulai dari aplikasi online dari website dan akan melalui wawancara dan tes kompetensi.
"Sekarang kami sudah punya perwakilan DPRD. Pengurus nantinya bertugas menjaring aspirasi dan mengusulkan ke Fraksi kami apa saja yang perlu dibuatkan peraturan daerahnya, apa yang perlu dianggarkan, termasuk juga membantu mereka turun ke lapangan menjalankan fungsi pengawasan,” kata Michael.
"Kami bukan partai elitis. Semua sama, semua punya kesempatan. Prinsipnya, Anda harus anti-korupsi dan anti-intoleransi. Kami mengajak publik yang peduli agar jangan hanya kritik dari luar. Masuk ke dalam sistem. Kemarin tidak nyaleg atau nyaleg namun tidak terpilih, tidak apa. Anda bisa jadi pengurus di PSI Jakarta dan ambil peran aktif. Sebagai pengurus PSI Jakarta, masa depan Jakarta juga Anda turut putuskan dan tentukan,” tutup Michael.
(maf)