HT: Kita Harus Bantu Pemerintah Kembangkan Pariwisata
A
A
A
JAKARTA - Presiden Jokowi mengundang sejumlah pengusaha dalam rangka pengembangan sepuluh destinasi wisata Bali Baru. Hadir dalam kesempatan itu Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT).
Dalam kesempatan itu, HT mengatakan pertemuan tersebut membicarakan bagaimana mengembangkan sepuluh destinasi wisata Bali Baru. “Jadi kami para pengusaha khususnya yang bergerak di bidang ressort diundang untuk partisipasi, berinvestasi di sana,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 24/06/2019.
Dia mengatakan pengembangan sepuluh destinasi Bali Baru merupakan langkah yang bagus. Pasalnya pariwisata merupakan sektor yang paling cepat meningkatkan devisa. “Kita lihat turis asing rata-rata setiap kunjungan kalau membelanjakan kurang lebih USD1.000. Indonesia kan masih kurang banyak turis asing. Thailand sudah 37 juta, kalau kita bisa ikut partisipasi membangun kawasan wisata tentunya kita akan dapat mendatangkan devisa bagi negara,” ungkapnya.
HT menuturkan, kawasan Mandalika yang akan digunakan untuk ajang balap MotoGP diperlukan beberapa investasi. “Perlu ada investasi hotel. Tadi beberapa pengusaha diminta untuk partisipasi kalau bisa ada investasi perhotelan di Mandalika,” ujarnya.
Dia mengatakan bentuk investasi masih akan dibicarakan lebih lanjut dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) . “Sekarang ditangani BUMN, ITDC. Tadi diminta pengusaha diminta kerja sama dengan BUMN untuk bangun hotel di sana,” tuturnya.
Menurutnya, MNC Grup sendiri telah memiliki Westin Hotel di Nusa Dua, Bali. Dia mengatakan MNC juga tengah melakukan pembangunan di wilayah Tabanan. "Kerja sama dengan Trump Organization ada hotel, golf, vila, kita kembangkan juga di Lido,” katanya.
Menanggapi pernyataan bahwa investasi di area Mandalika berisiko, HT mengatakan bahwa pengusaha harus membantu pemerintah. “Begini kita harus lihat, kita harus bantu pemerintah kembangkan pariwisata. Apa yang bisa kita kontribusikan. Secara bersamaan bagaimana turis lebih banyak datang. Kita harus coba lakukan. Kita harus lihat dalap perspektif itu,” katanya.
Dalam kesempatan itu, HT mengatakan pertemuan tersebut membicarakan bagaimana mengembangkan sepuluh destinasi wisata Bali Baru. “Jadi kami para pengusaha khususnya yang bergerak di bidang ressort diundang untuk partisipasi, berinvestasi di sana,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 24/06/2019.
Dia mengatakan pengembangan sepuluh destinasi Bali Baru merupakan langkah yang bagus. Pasalnya pariwisata merupakan sektor yang paling cepat meningkatkan devisa. “Kita lihat turis asing rata-rata setiap kunjungan kalau membelanjakan kurang lebih USD1.000. Indonesia kan masih kurang banyak turis asing. Thailand sudah 37 juta, kalau kita bisa ikut partisipasi membangun kawasan wisata tentunya kita akan dapat mendatangkan devisa bagi negara,” ungkapnya.
HT menuturkan, kawasan Mandalika yang akan digunakan untuk ajang balap MotoGP diperlukan beberapa investasi. “Perlu ada investasi hotel. Tadi beberapa pengusaha diminta untuk partisipasi kalau bisa ada investasi perhotelan di Mandalika,” ujarnya.
Dia mengatakan bentuk investasi masih akan dibicarakan lebih lanjut dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) . “Sekarang ditangani BUMN, ITDC. Tadi diminta pengusaha diminta kerja sama dengan BUMN untuk bangun hotel di sana,” tuturnya.
Menurutnya, MNC Grup sendiri telah memiliki Westin Hotel di Nusa Dua, Bali. Dia mengatakan MNC juga tengah melakukan pembangunan di wilayah Tabanan. "Kerja sama dengan Trump Organization ada hotel, golf, vila, kita kembangkan juga di Lido,” katanya.
Menanggapi pernyataan bahwa investasi di area Mandalika berisiko, HT mengatakan bahwa pengusaha harus membantu pemerintah. “Begini kita harus lihat, kita harus bantu pemerintah kembangkan pariwisata. Apa yang bisa kita kontribusikan. Secara bersamaan bagaimana turis lebih banyak datang. Kita harus coba lakukan. Kita harus lihat dalap perspektif itu,” katanya.
(cip)