Menko Polhukam Dukung Wacana Lapas di Pulau Terpencil

Selasa, 25 Juni 2019 - 20:39 WIB
Menko Polhukam Dukung Wacana Lapas di Pulau Terpencil
Menko Polhukam Dukung Wacana Lapas di Pulau Terpencil
A A A
JAKARTA - Menko Polhukam Wiranto mendukung wacana pembangunan lembaga permasyarakatan (lapas) di pulau-pulau terpencil. Menurutnya, ini bisa menjadi solusi di tengah persoalan over capacity lapas dan letak lapas yang selama ini ada di tengah kota sehingga mudah berinteraksi dengan kegiatan di luar lapas.

“Dari tahun ke tahun problem kita, kemudian menjadi sarang narkoba penghuni lapasnya bisa pergi ke sana ke mari, ada lapas sarang perjudian, ini kan kita cari, ternyata lapas di Indonesia over kapasitas, kelebihan penghuni, sehingga campur aduk. Ada maling ayam dengan bandar narkoba, dan lain-lain itu kumpul jadi satu, ini kan tidak bisa, ada tukar menukar keahlian antar narapidana di situ,” kata Wiranto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2019).

Menurut Wiranto, pemerintah tengah mencari solusi tentang bagaimana agar lapas terbebas dari masalah over kapasitas dan lokasinya yang berada di tengah perkotaan. Dia mencontohkan, Lapas Cipinang dan Sukamiskin dulunya berada di tengah perkampungan, tetapi seiring perubahan zaman daerah itu menjadi perkotaan.

“Kalau lapas tengah kota, interaksi dengan masyarakat mudah, kegiatan-kegiatan negatif itu mudah sekali, makamya kita pindahkan saja di pulau-pulau terpencil. Kita punya pulau banyak yakni, 17.000 pulau, yang dihuni 11.000, masih punya 6.000,” ujarnya.

Karena itu, dirinya sangat setuju jika lapas dipindahkan ke pulau-pulau terpencil. Soal Menkumham yang tidak setuju karena khawatir para napi akan berpesta pora dengan bebas, Wiranto mengaku, akan berkoordinasi dengan Menkumham karena setiap kebijakan pasti ada untung-ruginya, dan apa yang menjadi hambatan dan potensi negatif itu akan coba dinetralisir. Tapi, ini masih menjadi sebuah pemikiran yang perlu proses perencanaan.

“Tapi tentunya ini masih pemikiran, tentu masih harus ada proses perencanaan dan koordinasi yang matang. Tentu menyangkut pelanggaran. Tapi ini juga sangat penting, lapas over kapasitas, di tengah kota, tentu ada solusi. Nggak bisa kita biarkan,” tutupnya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5927 seconds (0.1#10.140)