49 Tahun Wafat Bung Karno, Alumni GMNI Ungkap Keistimewaan Bulan Juni

Sabtu, 22 Juni 2019 - 11:17 WIB
49 Tahun Wafat Bung...
49 Tahun Wafat Bung Karno, Alumni GMNI Ungkap Keistimewaan Bulan Juni
A A A
JAKARTA - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) mengingatkan kembali tentang peran para elemen bangsa dalam memperkuat bangsa Indonesia.

Hal itu diungkapkan Ketua PA GMNI Ahmad Basarah dalam acara tahlilal dan diskusi memperingari 49 tahun wafatnya Bung Karno, di kantor PA GMNI, Cikini, Menteng, Jakarta, Jumat 21 Juni 2019 malam.

"Adalah tugas sejarah kita melanjutkan peradaban Indonesia yang telah didirikan oleh pendiri bangsa," kata Basarah.

Basarah mengingatkan masyarakat mengenai adanya pihak-pihak yang sengaja ingin membelokkan peradaban bangsa dari konsensus bersama para pendiri bangsa.

Menurut dia, modus yang dilakukan dengan menerapkan politik pecah belah (devide et impera) seperti saat Belanda menjajah Indonesia.

"Belanda mengadu domba antarkesultanan saat itu. Setelah bertikai, Belanda masuk ke Indonesia dengan tujuan membentuk imperialisme dan kolonialisme yang tujuan akhirnya merampok kekayaan Nusantara," ucap Basarah.

Hari ini, lanjut Basarah, kita bisa merasakan bagaimana kelompok nasionalis diadu domba dengan kelompok Islam. Bahkan kelompok nasionalis juga diadu domba dengan TNI-Polri melalui berbagai modus.

"Mereka bilang nasionalis itu tak islami, kafir, dan lain sebagainya," katanya.

Bagi PA GMNI, gerakan kelompok itu harus dilawan bersama-sama oleh para elemen pendiri bangsa. Momen hari ini menjadi momen kebersamaan untuk mewarisi api perjuangan para pendiri bangsa, bukan "abunya".

"Ancaman ini hanya bisa kita lawan jika nasionalis, Islam, TNI-Polri bersatu," ucap Basarah.

Basarah juga berbicara soal pentingnya bulan Juni bagi Indonesia. Bukan hanya karena Soekarno lahir pada 6 Juni 1901. Begitupun wafatnya Soekarno pada 49 tahun lalu.

Menurut dia, 1 Juni adalah tanggal pidato Bung Karno di hadapan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Sayangnya, peristiwa 1 Juni baru diperingati sejak 3 tahun lalu setelah Presiden Jokowi mengeluarkan keputusannya.

Pada 3 Juni 1947, Presiden Soekarno menetapkan pergantian nama Badan Keamanan Rakyat (BKR) menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Lalu pada 22 Juni 1945, adalah saat Bung Karno menyelesaikan naskah Mukadimah yang kerap disebut sebagai Piagam Jakarta.

Selain itu, Basarah mengatakan pada bulan Juni lahirlah 4 dari 7 presiden RI. Yakni Soekarno pada 6 Juni, Soeharto 8 Juni, Habibie pada 25 Juni, dan Jokowi pada 21 Juni.

"Saya atas nama DPP PA GMNI mengucapkan selamat ulang tahun kepada Pak Jokowi. Semoga panjang umur, diberi kesehatan lahir dan batin, dan kesempatan membangun Indonesia agar lebih baik," tutur Basarah.

"Bersyukurlah yang lahir pada bulan ini. Acara ini sekaligus mendoakan Bung Karno, semoga kiranya Bung Karno mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan bangsa Indonesia bisa melanjutkan cita-cita perjuangannya," tutur Wakil Ketua MPR ini.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1226 seconds (0.1#10.140)