PDIP Partai Pendukung 01 yang Paling Tidak Puas dengan Hasil Pileg 2019

Senin, 27 Mei 2019 - 14:05 WIB
PDIP Partai Pendukung...
PDIP Partai Pendukung 01 yang Paling Tidak Puas dengan Hasil Pileg 2019
A A A
JAKARTA - Direktur Sinergi masyarakat untuk demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin mengatakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) justru tercatat sebagai partai politik pendukung Pasangan Calon 01 Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin yang paling tidak puas terhadap hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Said mengatakan, ketidakpuasan itu jika diukur dari jumlah sebaran provinsi yang hasil Pemilunya digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Berdasarkan data Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang masuk ke MK, partai asal capres peraih suara terbanyak itu menggugat hasil Pileg di 20 provinsi," ujar Said dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Senin (27/5/2019).

Setelah PDIP, kata Said, Parpol pendukung capres 01 yang turut menggugat hasil Pileg adalah Partai Nasdem dengan catatan ketidakpuasan di 16 provinsi, diikuti Partai Golkar (15), PKB (14), Partai Hanura (13), PPP (11), Partai Perindo (10), serta PBB (10). "Adapun PSI dan PKPI tampak pasrah pada hasil Pemilu, sebab masing-masing parpol itu hanya menggugat hasil Pileg di tiga provinsi saja," ujar Pemerhati Pemilu, Politik, dan Kenegaraan ini.

PSI menyoal di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Papua. Sedangkan PKPI di Sumatera Utara, Maluku Utara, dan Papua. Namun demikian, kata dia, ketidakpuasan PDIP masih kalah jika dibandingkan dengan Partai Berkarya.

"Partai yang dipimpin oleh Tommy Soeharto itu ternyata tidak puas pada hasil Pileg di seluruh Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, Berkarya menggugat hasil Pileg di 34 provinsi," ujar Dewan Pakar Pusat Konsultasi Hukum Pemilihan Umum (Puskum Pemilu) ini.

Selain Berkarya, kata dia, empat parpol pendukung capres 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno lainnya juga ikut membawa hasil Pemilu ke Mahkamah Konstitusi. "Uniknya, Partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono justru terlihat lebih tidak puas pada hasil Pemilu dibandingkan dengan Partai besutan Prabowo Subianto," kata Konsultan Senior Political and constitutional law consulting (Postulat) ini.

Demokrat tercatat tidak puas di 23 provinsi, sedangkan Gerindra di 21 provinsi. Berikutnya ada PAN (15), dan yang paling sedikit mengajukan gugatan dari kubu 02 adalah PKS (12).

Dia melanjutkan, jika ketidakpuasan partai-partai politik terhadap hasil Pileg dikaitkan dengan ketidakpuasan pada hasil Pilpres, muncul fakta menarik, yakni Parpol pendukung Joko Widodo – Ma’ruf Amin ternyata relatif lebih banyak yang menyoal hasil Pemilu dibandingkan dengan parpol pendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

Padahal, kata dia, ketidapuasan terhadap hasil Pemilu selama ini lebih sering disuarakan oleh partai-partai pendukung 02. Parpol-parpol pendukung 01 selama ini, kata dia, justru lebih sering menepis adanya dugaan pelanggaran atau kecurangan Pemilu.

"Terkait hal itu, pandangan yang mengatakan bahwa derajat kecurangan Pemilu antara di Pileg dan Pilpres berbeda, mungkin juga ada benarnya. Pada waktunya MK akan mengklarifikasi hal itu," pungkasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2474 seconds (0.1#10.140)