Masjid Tertua di Indonesia, dari Banyumas hingga Maluku Tengah
A
A
A
AGAMA Islam diperkirakan mulai masuk ke Nusantara sekitar abad ke-11. Sejak saat itu, Islam terus berkembang hingga menjadi agama terbesar di Indonesia. Perkembangan Islam di Tanah Air dibuktikan dengan berdirinya banyak masjid di berbagai daerah. Berikut 10 masjid tertua di Indonesia.
1. Masjid Saka Tunggal, Banyumas, Jawa Tengah (1288)
Masjid Saka Tunggal berlokasi di Jawa Tengah, tepatnya di desa Cikakak kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Tiang Utama (Saka Guru) masjid ini mencatat tentang tahun berdirinya, yaitu pada 1288.
Sebenarnya keterangan lengkap tentang berdirinya masjid ini tertulis dalam buku-buku yang dibuat oleh Kyai Mustolih yang juga pendiri masjid. Tapi sayang buku ini sudah hilang entah ke mana.
Masjid ini disebut Saka Tunggal karena awalnya tiang yang digunakan untuk membangun masjid ini memang hanya satu. Pilar tunggal ini kabarnya melambangkan bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah SWT.
2. Masjid Wapauwe, Maluku Tengah (1414)
Masjid Wapauwe ini adalah masjid tertua di Maluku dan merupakan bukti sejarah Islam di Maluku pada masa lampau. Yang tidak kalah unik dan bersejarah dari masjid yang berada di Kaitetu, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah ini adalah adanya mushaf Alquran yang juga kabarnya termasuk tertua di Indonesia.
Alquran yang dimaksud adalah Mushaf Imam Muhammad Arikulapessy yang selesai ditulis tangan pada 1550 tanpa hiasan pinggir, dan mushaf Nur Cahya yang selesai ditulis pada 1590. Jga tidak diberi hiasan pinggir.
3. Masjid Ampel, Surabaya Jawa Timur (1421)
Masjid Ampel terletak di Kelurahan Surabaya, Jawa Timur. Masjid yang berukuran 120 X 180 meter persegi ini didirikan oleh Sunan Ampel pada 1421. Sunan Ampel yang meninggal tahun 1481 dimakamkan di sebelah barat masjid ini.
Di Surabaya, bangunan ini sudah menjadi salah satu objek wisata religi. Masjid dan makam Sunan Ampel merupakan salah satu bangunan tua dan bersejarah di wilayah Surabaya.
Sebanyak 16 tiang utama Masjid Ampel yang terbuat dari kayu jati tersebut masih tetap kokoh berdiri dari sejak pertama kali berdirinya. Hingga sekarang ini, Masjid Ampel sudah mengalami 3 kali perluasan yaitu tahun 1926, 1954, dan 1972.
4. Masjid Agung Demak, Jawa Tengah (1474)
Masjid Agung Demak terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya Walisongo atau ulama yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Masjid Demak didirikan oleh Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak pada 1474. Selain masjid, di dalam lokasi kompleks Masjid juga terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan Museum Masjid Agung Demak.
5. Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (1526)
Masjid Sultan Suriansyah atau disebut juga dengan Masjid Kuin terletak di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Masjid tertua di wilayah Kalimantan Selatan ini didirikan oleh Sultan Suriansyah pada 1526. Ia adalah Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Masjid ini dibangun dengan gaya tradisional Banjar dengan atap tumpang tindih.
6. Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah (1549)
Masjid Menara Kudus juga sering disebut dengan Masjid Al Aqsa atau Masjid Al Manar. Masjid ini dibangung pada 1459 oleh Sunan Kudus dengan menggunakan Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Masjid ini adalah perpaduan antara gaya Islam dan Hindu. Hal ini terlihat dari bentuk menaranya yang unik seperti bangunan candi.
7. Masjid Agung Banten (1552)
Masjid Agung Banten dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin antara 1552-1570. Pendiri masjid ini adalah sultan pertama dari Kesultanan Banten dan merupakan putra pertama dari Sunan Gunung Jati.
Yang unik dari masjid ini adalah bentuk atap bangunannya yang tumpuk lima mirip dengan pagoda China yang dibuat oleh arsitek China Tjek Ban Tjut. Masjid Banten terkenal akan bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk bangunan mercusuar setinggi 24 meter.
8. Masjid Mantingan, Jepara, Jawa Tengah (1559)
Masjid Mantingan terletak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Masjid ini dibangun oleh Kesultanan Demak dan merupakan salah satu pusat aktivitas penyebaran agama Islam di pesisir utara Pulau Jawa. Makam ini di areal masjid selalu ramai dikunjungi terutama setiap tanggal 17 Rabiul Awal, sehari sebelum peringatan Hari Jadi Jepara.
9. Masjid Al-Hilal Katanga, Sulawesi Selatan (1603)
Masjid Al-Hilal adalah salah satu masjid tertua di Sulawesi Selatan. Masjid ini juga disebut dengan masjid Katangka karena bahan baku dasar pembuatan masjid ini diyakini diambil dari pohon Katangka.
Masjid ini dulunya adalah masjid Kerajaan Gowa dan terletak di sebelah utara kompleks makam Sultan Hasanuddin. Makam ini diyakini dulunya adalah tempat berdirinya istana Tamalate, istana raja Gowa saat itu.
10. Masjid Tua Palopo, Sulawesi Selatan (1604)
Masjid Tua Papolo adalah masjid peninggalaan Kerajaan Luwu di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Masjid ini didirikan pada tahun 1604 oleh Datu Payung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi Sultan Abdullah Matinroe yang merupakan Raja Luwu.
Pada masa awal pemerintahan Sultan Abdullah, ia memindahkan Ibu kota Kerajaan Luwu dari Patimang ke Ware Palopo atas pertimbangan teknis strategis pemerintahan dan pengembangan ajaran Islam. Agar bisa mendukung penyebaran Islam, maka didirikanlah masjid ini di tengah Kota Palopo yang terletak tidak jauh dari istana. (Wahyono)
1. Masjid Saka Tunggal, Banyumas, Jawa Tengah (1288)
Masjid Saka Tunggal berlokasi di Jawa Tengah, tepatnya di desa Cikakak kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Tiang Utama (Saka Guru) masjid ini mencatat tentang tahun berdirinya, yaitu pada 1288.
Sebenarnya keterangan lengkap tentang berdirinya masjid ini tertulis dalam buku-buku yang dibuat oleh Kyai Mustolih yang juga pendiri masjid. Tapi sayang buku ini sudah hilang entah ke mana.
Masjid ini disebut Saka Tunggal karena awalnya tiang yang digunakan untuk membangun masjid ini memang hanya satu. Pilar tunggal ini kabarnya melambangkan bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah SWT.
2. Masjid Wapauwe, Maluku Tengah (1414)
Masjid Wapauwe ini adalah masjid tertua di Maluku dan merupakan bukti sejarah Islam di Maluku pada masa lampau. Yang tidak kalah unik dan bersejarah dari masjid yang berada di Kaitetu, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah ini adalah adanya mushaf Alquran yang juga kabarnya termasuk tertua di Indonesia.
Alquran yang dimaksud adalah Mushaf Imam Muhammad Arikulapessy yang selesai ditulis tangan pada 1550 tanpa hiasan pinggir, dan mushaf Nur Cahya yang selesai ditulis pada 1590. Jga tidak diberi hiasan pinggir.
3. Masjid Ampel, Surabaya Jawa Timur (1421)
Masjid Ampel terletak di Kelurahan Surabaya, Jawa Timur. Masjid yang berukuran 120 X 180 meter persegi ini didirikan oleh Sunan Ampel pada 1421. Sunan Ampel yang meninggal tahun 1481 dimakamkan di sebelah barat masjid ini.
Di Surabaya, bangunan ini sudah menjadi salah satu objek wisata religi. Masjid dan makam Sunan Ampel merupakan salah satu bangunan tua dan bersejarah di wilayah Surabaya.
Sebanyak 16 tiang utama Masjid Ampel yang terbuat dari kayu jati tersebut masih tetap kokoh berdiri dari sejak pertama kali berdirinya. Hingga sekarang ini, Masjid Ampel sudah mengalami 3 kali perluasan yaitu tahun 1926, 1954, dan 1972.
4. Masjid Agung Demak, Jawa Tengah (1474)
Masjid Agung Demak terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya Walisongo atau ulama yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Masjid Demak didirikan oleh Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak pada 1474. Selain masjid, di dalam lokasi kompleks Masjid juga terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan Museum Masjid Agung Demak.
5. Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (1526)
Masjid Sultan Suriansyah atau disebut juga dengan Masjid Kuin terletak di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Masjid tertua di wilayah Kalimantan Selatan ini didirikan oleh Sultan Suriansyah pada 1526. Ia adalah Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Masjid ini dibangun dengan gaya tradisional Banjar dengan atap tumpang tindih.
6. Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah (1549)
Masjid Menara Kudus juga sering disebut dengan Masjid Al Aqsa atau Masjid Al Manar. Masjid ini dibangung pada 1459 oleh Sunan Kudus dengan menggunakan Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Masjid ini adalah perpaduan antara gaya Islam dan Hindu. Hal ini terlihat dari bentuk menaranya yang unik seperti bangunan candi.
7. Masjid Agung Banten (1552)
Masjid Agung Banten dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin antara 1552-1570. Pendiri masjid ini adalah sultan pertama dari Kesultanan Banten dan merupakan putra pertama dari Sunan Gunung Jati.
Yang unik dari masjid ini adalah bentuk atap bangunannya yang tumpuk lima mirip dengan pagoda China yang dibuat oleh arsitek China Tjek Ban Tjut. Masjid Banten terkenal akan bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk bangunan mercusuar setinggi 24 meter.
8. Masjid Mantingan, Jepara, Jawa Tengah (1559)
Masjid Mantingan terletak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Masjid ini dibangun oleh Kesultanan Demak dan merupakan salah satu pusat aktivitas penyebaran agama Islam di pesisir utara Pulau Jawa. Makam ini di areal masjid selalu ramai dikunjungi terutama setiap tanggal 17 Rabiul Awal, sehari sebelum peringatan Hari Jadi Jepara.
9. Masjid Al-Hilal Katanga, Sulawesi Selatan (1603)
Masjid Al-Hilal adalah salah satu masjid tertua di Sulawesi Selatan. Masjid ini juga disebut dengan masjid Katangka karena bahan baku dasar pembuatan masjid ini diyakini diambil dari pohon Katangka.
Masjid ini dulunya adalah masjid Kerajaan Gowa dan terletak di sebelah utara kompleks makam Sultan Hasanuddin. Makam ini diyakini dulunya adalah tempat berdirinya istana Tamalate, istana raja Gowa saat itu.
10. Masjid Tua Palopo, Sulawesi Selatan (1604)
Masjid Tua Papolo adalah masjid peninggalaan Kerajaan Luwu di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Masjid ini didirikan pada tahun 1604 oleh Datu Payung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi Sultan Abdullah Matinroe yang merupakan Raja Luwu.
Pada masa awal pemerintahan Sultan Abdullah, ia memindahkan Ibu kota Kerajaan Luwu dari Patimang ke Ware Palopo atas pertimbangan teknis strategis pemerintahan dan pengembangan ajaran Islam. Agar bisa mendukung penyebaran Islam, maka didirikanlah masjid ini di tengah Kota Palopo yang terletak tidak jauh dari istana. (Wahyono)
(poe)