Kivlan Zen Serang SBY, Demokrat: Kenapa Enggak Telepon Aja
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Mayjend TNI (Purn) Kivlan Zen yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) licik, dinilai tidak etis disampaikan. Sebab, Kivlan Zen merupakan senior dari SBY saat masih aktif di militer.
"Yang pertama, itu yang tadi itu terlalu banyak kebisingan, membebani ketua umum yang saya kira sudah, sekarang bebannya juga berat," ujar Ketua Divisi Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Imelda Sari di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Karena, selain memikirkan Partai Demokrat, SBY juga masih terus mendampingi Sang Istri, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono di National University Hospital Singapura. "Kan kurang elok lah, kurang etis lah apalagi Kivlan itu kan senior Pak SBY, beliau juga mengenal," ujarnya.
Terlebih, lanjut dia, saat ini memasuki bulan suci Ramadhan. Sehingga, dia menyarankan agar pernyataan yang tidak etis, tidak perlu disampaikan.
"Yang sangat-sangat menurut saya tidak pantas disampaikan oleh Pak Kivlan kepada Pak SBY, karena bagaimanapun mereka pernah saling mengenal, dan kenapa enggak telfon aja gitu lho, kalau itu enggak perlu, kemudian menyampaikan yang vulgar itu, kecuali ada motif lain, itu aja," pungkasnya.
Adapun tudingan Kivlan Zen terhadap SBY itu disampaikan di sela aksi unjuk rasa depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin. Awalnya, Kivlan menanggapi cuitan Politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada setan gundul di Koalisi Prabowo-Sandi.
Kivlan justru menyebut Andi Arief yang merupakan setan gundul. Bahkan, Kivlan menyebut Ketua Umum Partai Demokrat licik karena tak rela Prabowo menjadi presiden.
"Yang pertama, itu yang tadi itu terlalu banyak kebisingan, membebani ketua umum yang saya kira sudah, sekarang bebannya juga berat," ujar Ketua Divisi Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Imelda Sari di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Karena, selain memikirkan Partai Demokrat, SBY juga masih terus mendampingi Sang Istri, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono di National University Hospital Singapura. "Kan kurang elok lah, kurang etis lah apalagi Kivlan itu kan senior Pak SBY, beliau juga mengenal," ujarnya.
Terlebih, lanjut dia, saat ini memasuki bulan suci Ramadhan. Sehingga, dia menyarankan agar pernyataan yang tidak etis, tidak perlu disampaikan.
"Yang sangat-sangat menurut saya tidak pantas disampaikan oleh Pak Kivlan kepada Pak SBY, karena bagaimanapun mereka pernah saling mengenal, dan kenapa enggak telfon aja gitu lho, kalau itu enggak perlu, kemudian menyampaikan yang vulgar itu, kecuali ada motif lain, itu aja," pungkasnya.
Adapun tudingan Kivlan Zen terhadap SBY itu disampaikan di sela aksi unjuk rasa depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin. Awalnya, Kivlan menanggapi cuitan Politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada setan gundul di Koalisi Prabowo-Sandi.
Kivlan justru menyebut Andi Arief yang merupakan setan gundul. Bahkan, Kivlan menyebut Ketua Umum Partai Demokrat licik karena tak rela Prabowo menjadi presiden.
(pur)