Gladi Posko Haji 2019, Petugas Diminta Tanggap Perubahan Situasi di Tanah Suci
A
A
A
JAKARTA - Gladi Posko Haji 2019 yang diikuti seribuan petugas Arab Saudi berlangsung lancar, Selasa (30/4/2019). Meski belum semua petugas paham dengan tupoksinya, tapi usaha yang telah dilakukan mendapat apresiasi.
"Alhamdulillah selama 8 hari di sini banyak kemajuan yang mereka dapatkan, sehingga mudah-mudahan pada saatnya nanti mereka bisa memahami tugas dan fungsi mereka," ujar Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Khoirozi H Dasir usai Gladi Posko Haji 2019 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Dalam simulasi penyelenggaraan haji di Tanah Suci tersebut, terjadi perubahan di luar skenario awal. Seperti letak Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sebagai bandara kedatangan jamaah haji gelombang I asal Indonesia. Menurut Khoirozi, perubahan adalah hal yang lumrah.
"Di Saudi akan terjadi juga, misalnya semestinya di Hotel Zamzam tapi ditempatkan di lain," kata Khoirizi.
Beberapa hal yang menjadi catatan adalah suasana di bandara masih gaduh. Penanganan jamaah yang pingsan juga terlalu berlebihan. Satu orang yang pingsan ditangani 5 petugas Tim Gerak Cepat (TGC). Selain itu, petugas juga belom memahami perannya. Misalnya, di bidang transportasi, siapa yang bertugas belom jelas.
"Belum semua memahami siapa mengerjakan apa," ucapnya.
Catatan Khoirizi sama dengan penelusuran SINDOnews di sela Gladi Posko Haji 2019. Saat berada di bandara, tidak diketahui persis siapa saja petugas yang menyambut. Lalu saat kedatangan jamaah perdana gelombang I malah disambut dengan kumandang lagi Indonesia Raya. Padahal penyambutan seperti itu tidak ada.
Dalam pengurusan dokumen jamaah juga tidak begitu jelas siapa yang bertanggung jawab. Paspor dikumpulkan oleh siapa dan diserahkan kepada siapa.
Meski masih ada kekurangan tapi kinerja para petugas Arab Saudi mendapat apresiasi. Khoirizi melihat aktivitas mereka sangat menonjol. Di tengah cuaca panas, tidak ada petugas yang pingsan.
Apresiasi juga disampaikan Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Armuzna, Jaetul Muchlis. Menurutnya, apa yang telah diskenariokan dalam Gladi Posko Haji 2019 akan menjadi gambaran bagi para petugas ketika berada di Arab Saudi.
"Berapa pun persentasenya akan sangat berarti bagi petugas untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin terjadi di Tanah Suci," katanya.
"Alhamdulillah selama 8 hari di sini banyak kemajuan yang mereka dapatkan, sehingga mudah-mudahan pada saatnya nanti mereka bisa memahami tugas dan fungsi mereka," ujar Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Khoirozi H Dasir usai Gladi Posko Haji 2019 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Dalam simulasi penyelenggaraan haji di Tanah Suci tersebut, terjadi perubahan di luar skenario awal. Seperti letak Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sebagai bandara kedatangan jamaah haji gelombang I asal Indonesia. Menurut Khoirozi, perubahan adalah hal yang lumrah.
"Di Saudi akan terjadi juga, misalnya semestinya di Hotel Zamzam tapi ditempatkan di lain," kata Khoirizi.
Beberapa hal yang menjadi catatan adalah suasana di bandara masih gaduh. Penanganan jamaah yang pingsan juga terlalu berlebihan. Satu orang yang pingsan ditangani 5 petugas Tim Gerak Cepat (TGC). Selain itu, petugas juga belom memahami perannya. Misalnya, di bidang transportasi, siapa yang bertugas belom jelas.
"Belum semua memahami siapa mengerjakan apa," ucapnya.
Catatan Khoirizi sama dengan penelusuran SINDOnews di sela Gladi Posko Haji 2019. Saat berada di bandara, tidak diketahui persis siapa saja petugas yang menyambut. Lalu saat kedatangan jamaah perdana gelombang I malah disambut dengan kumandang lagi Indonesia Raya. Padahal penyambutan seperti itu tidak ada.
Dalam pengurusan dokumen jamaah juga tidak begitu jelas siapa yang bertanggung jawab. Paspor dikumpulkan oleh siapa dan diserahkan kepada siapa.
Meski masih ada kekurangan tapi kinerja para petugas Arab Saudi mendapat apresiasi. Khoirizi melihat aktivitas mereka sangat menonjol. Di tengah cuaca panas, tidak ada petugas yang pingsan.
Apresiasi juga disampaikan Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Armuzna, Jaetul Muchlis. Menurutnya, apa yang telah diskenariokan dalam Gladi Posko Haji 2019 akan menjadi gambaran bagi para petugas ketika berada di Arab Saudi.
"Berapa pun persentasenya akan sangat berarti bagi petugas untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin terjadi di Tanah Suci," katanya.
(kri)