Sebar Pesan Damai, BNPT Ingin Bentuk Duta Damai Global

Kamis, 25 April 2019 - 15:48 WIB
Sebar Pesan Damai, BNPT...
Sebar Pesan Damai, BNPT Ingin Bentuk Duta Damai Global
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bertekad membangun jaringan yang lebih luas untuk mengajak generasi muda di dunia untuk bisa menyebarkan pesan-pesan perdamaian.

Sebelumnya, BNPT sukses membentuk Duta Damai di kawasan Asia Tenggara bagi generasi muda milenial dalam upaya menyebar pesan-pesan perdamaian dan menangkal paham radikal terorisme melalui dunia maya.

Hal itu diungkapkan Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Jenderal TNI Purn Wiranto, dalam Pengukuhan Duta Damai Asia Tenggara 2019 di acara bertajuk Regional Workshop on Establishing Youth Ambassadors for Peace Against Terrorism and Violent Extremism yang diselenggarakan BNPT di Ecovention, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu 24 April 2019.

“Benih-benih radikalisme dapat tumbuh di mana saja dan tanpa batas. Penyebaran paham tersebut bisa masuk melalui dunia maya. Kalau sudah kuat tenaga kita dengan duta damainya, kita ingin menularkan itu kepada seluruhnya (negara-red) dalam arti yang positif,” tutur Suhardi Alius kepada wartawan usai acara tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya langsung merekrut generasi muda dari negara-negara Asia Tenggara untuk menjadi bagian dari upaya tersebut.

“Nah sekarang mereka sudah tersambung sama kita. Mereka saling berbagi, karena ada permasalahan (terorisme-red) di Filipina, Myanmar, Laos dan sebagainya. Kita saling bertukar informasi mengenai bagaimana menyebarkan konten konten yang positif, anti radikal di dunia maya agar lebih masif lagi,” kata mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas ini.

Dia mengingatkan upaya tersebut dilakukannya karena penghuni terbesar di dunia maya adalah para generasi muda. Anak muda masih memiliki emosi yang masih labil, namun keingitahuannya dan penggunaannya terhadap internet sangat masif. Padahal di dalam dunia maya itu bukan hal yang positif saja, tetapi hal negatif pun juga banyak sekali, seperti radikalisme dan sebagainya.

“Kita ingin network ini dapat berjalan terus dan obsesi kita ini tahun depan kita akan bisa berlanjut lebih luas lagi, mungkin antar benua dengan perwakilan-perwakilannya. Nantinya bisa digelorakan menjadi Worldwide (seluruh dunia). Bukan cuma tingkat regional saja, tetapi juga global,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini mengungkapkan, beberapa bulan lalu saat dirinya bersama beberapa menteri dari negara-negara kawasan ASEAN melakukan pertemuan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah memberikan apresiasi cukup besar terhadap upaya yang telah dilakukan BNPT dalam merangkul generasi muda untuk menyebarkan pesan perdamaian melalui dunia maya karena BNPT sudah memiliki pemikiran yang sampai sejauh itu.

“Setelah saya jelaskan mereka (anak muda-red) yang menjadi target dari kelompok-kelompok teroris untuk menginfiltrasi itu melalui dunia maya akhimyra mereka baru tersadar. Bahkan mereka mengatakan ‘saya ingin ikut’ sama program program kita,” tutur alumni Akpol tahun 1985 ini.
Kepala BNPT menjelaskan Duta Damai di Dunia Maya ini tidak hanya terfokus untuk membentengi genarasi media melalui aplikasi media sosial, tetapi juga ke media lainnya juga seperti game online juga harus ikut pula diwaspadai.

“Game-game itu juga termasuk, karena secara tidak langsung gane-game yang berbahaya itukan juga mendidik orang untuk berpikir semacam itu (melakukan kekerasan-red). Perlu kehati-hatian dari kita dalam merespon itu semuanya,” ucapnya.

Dia berharap agar program Duta Damai Dunia Maya yang juga sebagai bagian dari program kontra radikalisasi BNPT ini dapat benar-benar membentengi para generasi muda agar terhindar dari penyebaran paham radikal terorisme

Sementara itu Menko Polhukam Jenderal TNI Purn Wiranto mengatakan, kemajuan teknologi digital yang begitu pesat jika penggunaan dunia maya tersebut tidak digunakan secara benar. Hal tersebut akan menimbulkan dampak negatif seperti penyebaran ujaran kebencian, berita bohong (hoaks) dan yang lebih bahaya lagi penyebaran paham radikal terorisme yang semuanya itu dapat memecah persatuan.

“Kita tahu bahwa saat ini dengan kemajuan teknologi yang pesat itu penggunanya kebanyakan anak muda, kaum milenial. Padahal dalam teknologi maju yang berkembang dengan pesat seperti sekarang ini, tentunya juga bisa dimanfaatkan oleh kaum terorisme dan radikalisme untuk menyebarkan ide dan gagasannya. Karena mereka (kelompok terorisme-red) juga ada dan bermain di wilayah ini (dunia maya-red),” ujar Menko Polhukam Wiranto kepada wartawan usai acara tersebut

Dengan dimanfaatkannya dunia maya oleh jaringan kelompok terorisme, sambung dia, bukan tidak mungkin para generasi muda yang aktif memanfaatkan dunia maya ini bisa terpapar paham-paham radikla terorisme tersebut.

Untuk itu, kata Wiranto, perlu generasi milenial ini membentengi dirinya agar tidak mudah terpapar paham radikal terorisme tersebut.

“Pak Suhardi Alius meminta untuk mewaspadai masalah ini dan kemudian juga mengaktifkan dan menginisiasi Duta Damai Dunia Maya bagi kaum millenial se-Asia Tenggara untuk mengikuti pelatihan dalam upaya menyebar pesan-pesan perdamaian. Hal ini agar mereka dapat membentengi diri mereka sendiri, yakni dari mereka untuk mereka, sehingga mereka punya peran penting dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian melalui dunia maya,” tuturnya.

Workshop Duta Damai Asia Tenggara tahun 2019 ini diikuti sebanyak 110 orang generasi muda. Selain 60 orang dari Duta Damai Dunai Maya Indonesia, sebanyak 50 orang peserta berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, Filipina, Vietnam dan Brunei Darussalam. Acara tersebut digelar pada 22-25 April 2019. Di Indonesia sendiri BNPT telah memiliki sebanyak 780 orang Duta Damai di Dunia Maya yang tersebar di 13 provinsi.

Hadir dalam pengukuhan Duta Damai Dunia Maya se-Asia Tenggara tersebut, yakni Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Abdurrahman M Fachir, Sekjen Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Rosarita Niken Widiastuti, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Faisal Abdullah, para perwakilan dari Kedutaan Besar Negara-negara Asia Tenggara di Indonesia dan negara lain, para anggota kelompok Ahli BNPT dan para pejabat BNPT.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7126 seconds (0.1#10.140)