Waktu-waktu Krusial yang Wajib Diantisipasi Petugas Haji Saat di Tanah Suci

Kamis, 25 April 2019 - 10:30 WIB
Waktu-waktu Krusial...
Waktu-waktu Krusial yang Wajib Diantisipasi Petugas Haji Saat di Tanah Suci
A A A
JAKARTA - Pembekalan terintegrasi petugas haji Arab Saudi 1440 H/2019 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur memasuki hari ketiga, Kamis (25/4/2019). Para peserta diberikan gambaran mengenai waktu-waktu krusial yang akan dihadapi saat di Tanah Suci.

Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Khoirizy M Dasir mengatakan, ada tiga waktu krusial dalam pelaksanaan ibadah haji. Dibutuhkan tenaga ekstra petugas dalam melayani jamaah.

"Tiga waktu krusial itu adalah saat kedatangan, armuzna, dan kepulangan jemaah haji," kata Khoirizy di hadapan 1.108 petugas haji saat upacara, Kamis (25/4/2019) pagi.

Jamaah haji di Tanah Suci yang tiba di Tanah Suci membutuhkan pendampingan dari para petugas haji. Utamanya bagi jamaah haji nonfast track dalam mengurus Imigrasi dan bagasi. Mereka juga harus didampingi menuju bus dengan tertib untuk diantarkan ke hotel pemondokan.

Begitu pula saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Kondisinya akan sangat ruwet yang bisa membuat jamaah haji kebingungan dan kelelahan. Ada kalanya jamaah haji butuh untuk diberikan pertolongan pertama, digendong atau diantarkan ke klinik medis.

Keruwetan juga terjadi saat pemulangan jamaah haji dari pemondokan ke bandara.

Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag, Nizar menambahkan, kondisi yang harus menjadi fokus perhatian petugas adalah saat di Armuzna. Ini terkait ketersediaan bus yang terbatas. Panitia menyediakan 21 bus per maktab untuk mengangkut jamaah haji dari Mekkah menuju Arafah.Namun dari Arafah ke Muzdalifah, bus yang disediakan hanya 7 unit. Jumlah bus kembali dikurangi untuk perjalanan dari Muzdalifah menuju Mina, menjadi hanya 5 unit.
"Akan ada antrean jamaah yang panjang akibat pengurangan bus. Ini yang harus diantisipasi petugas haji agar jamaah tetap aman dan nyaman," katanya.

Di Mina juga akan terjadi keruwetan. Akan terjadi pemadatan luar biasa di Mina lantaran arealnya yang sempit. Masing-masing jamaah hanya mempunyai jatah space 0,8 meter.

"Apalagi nanti ada tambahan 10.000 kuota haji, mungkin space semakin sempit. Dari 0,8 meter jadi 0,7 atau 0,6 meter," katanya.

Karena itu, petugas haji harus menyiapkan diri dengan baik, utamanya terkait fisik dan kesehatannya. Sehingga tetap bisa memberikan pelayanan maksimal kepada jamaah haji.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0762 seconds (0.1#10.140)