ATC Gandeng Marcos Tjung Kenalkan Wisata Halal di China
A
A
A
JAKARTA - China saat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menjadi pilihan bagi para pelancong di selurut dunia. Destinasi terbaru adalah jembatan yang diklaim sebagai jembatan terpanjang di dunia.
Jembatan sepanjang 55 kilometer ini menghubungkan Hong Kong dengan Makau dan Zhuhai di Delta Sungai Mutiara. Selain jembatan ini, para wisatawan yang beragama muslim juga jangan khawatir, karena untuk ibadah dan konsumsi makanan halal sudah dijamin.
Henry Huang Pimpinan Ayo Travelink Club (ATC) mengatakan, pihaknya tengah menggencarkan program promo Lebaran Shopping Tour yang bekerja sama dengan China Southern Airlines.
Henry menjelaskan, program ini mengajak para wisatawan Indonesia untuk beramai-ramai jalan-jalan ke China dengan harga yang sangat hemat tapi tidak murahan. Sehingga bisa melihat sejumlah destinasi di negara Tirai Bambu itu.
"Bisa Shopping di Shenzhen kota belanja Dunia. Juga melintasi jembatan terpanjang di Dunia. Untuk yang muslim juga jangan khawatir, dalam tour ini juga diperkenalkan daerah kawasan muslim dan semua makanannya halal," kata Henry Huang dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu (20/4/2019).
"Sebenarnya melalui tour ini juga akan diperkenalkan terkait kawasan penduduk muslim di China. Di Kota Guangzhou ada juga kompleks makam Sa'ad bin Abi Waqqash RA, sahabat sekaligus paman nabi (Rasulullah SAW,red). Makanya ada hadis yang mengatakan Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri China," sambungnya.
Pria berkaca mata ini mengungkapkan, bagi yang beragama muslim mengungkapkan, bahwa di negara dengan Tembok Besarnya ini sudah banyak berdiri masjid-masjid yang memudahkan umat muslim beribadah. ATC kali ini akan memberangkatkan 80 orang ke China.
"Di sana juga banyak masjidnya, di Guangzhou. Jadi muslim di China banyak tersebar, ada kelompok muslim yang berdagang menjadi saudagar. Jadi jangan khawatir tidak akan sulit mencari makanan halal dan mudah mencari masjid," jelas Henry.
Sementara Marcos Tjung, sutradara sekaligus influencer dari ATC menambahkan, dirinya merasa tersanjung karena dilibatkan dalam tour ini. Dirinya mengakui, bahwa keberangkatannya ke negeri Tirai Bambu ini merupakan yang perdana.
"Ini kesempatan yang sangat baik, sayang kalau untuk dilewatkan begitu saja. Sekalian saya juga mau ke daerah Lufeng, Guangdong. Karena di sana kata merupakan nenek moyang saya," ungkapnya.
"Jelas saya sangat exited. Ini peluang bagus, jangan sampai dilewatkan. Pokoknya nanti setelah dari sana (China), saya akan ceritakan semua pengalaman saya saat tour di sana," tambah Marcos.
Jackin Zhu GM of China Southern Airlines menjelaskan, China Southern Airlines merupakan salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia dengan memiliki lebih dari 840 pesawat dan volume penumpang dalam setahun sekira 140 juta penumpang.
"China dan Indonesia adalah salah satu negara berkembang terbesar di dunia, dengan lingkungan alam yang kaya dan beragam. Memiliki banyak sejarah dan budaya, serta memiliki visi pembangunan yang serupa," ujar Jackin di lokasi yang sama.
Melalui tour wisata ini sambung Jackin, diharapkan bertambahnya intensitas interaksi dan pertukaran lebih dalam antara budaya kedua negara.
"Agar lebih mempromosikan produk wisata China yang lebih banyak dan lebih menarik di Indonesia. Seperti makanan khas Guangdong, tempat berbelanja, pemandangan alam China, tempat wisata budaya dan sejarah, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan," tandasnya.
Jembatan sepanjang 55 kilometer ini menghubungkan Hong Kong dengan Makau dan Zhuhai di Delta Sungai Mutiara. Selain jembatan ini, para wisatawan yang beragama muslim juga jangan khawatir, karena untuk ibadah dan konsumsi makanan halal sudah dijamin.
Henry Huang Pimpinan Ayo Travelink Club (ATC) mengatakan, pihaknya tengah menggencarkan program promo Lebaran Shopping Tour yang bekerja sama dengan China Southern Airlines.
Henry menjelaskan, program ini mengajak para wisatawan Indonesia untuk beramai-ramai jalan-jalan ke China dengan harga yang sangat hemat tapi tidak murahan. Sehingga bisa melihat sejumlah destinasi di negara Tirai Bambu itu.
"Bisa Shopping di Shenzhen kota belanja Dunia. Juga melintasi jembatan terpanjang di Dunia. Untuk yang muslim juga jangan khawatir, dalam tour ini juga diperkenalkan daerah kawasan muslim dan semua makanannya halal," kata Henry Huang dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu (20/4/2019).
"Sebenarnya melalui tour ini juga akan diperkenalkan terkait kawasan penduduk muslim di China. Di Kota Guangzhou ada juga kompleks makam Sa'ad bin Abi Waqqash RA, sahabat sekaligus paman nabi (Rasulullah SAW,red). Makanya ada hadis yang mengatakan Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri China," sambungnya.
Pria berkaca mata ini mengungkapkan, bagi yang beragama muslim mengungkapkan, bahwa di negara dengan Tembok Besarnya ini sudah banyak berdiri masjid-masjid yang memudahkan umat muslim beribadah. ATC kali ini akan memberangkatkan 80 orang ke China.
"Di sana juga banyak masjidnya, di Guangzhou. Jadi muslim di China banyak tersebar, ada kelompok muslim yang berdagang menjadi saudagar. Jadi jangan khawatir tidak akan sulit mencari makanan halal dan mudah mencari masjid," jelas Henry.
Sementara Marcos Tjung, sutradara sekaligus influencer dari ATC menambahkan, dirinya merasa tersanjung karena dilibatkan dalam tour ini. Dirinya mengakui, bahwa keberangkatannya ke negeri Tirai Bambu ini merupakan yang perdana.
"Ini kesempatan yang sangat baik, sayang kalau untuk dilewatkan begitu saja. Sekalian saya juga mau ke daerah Lufeng, Guangdong. Karena di sana kata merupakan nenek moyang saya," ungkapnya.
"Jelas saya sangat exited. Ini peluang bagus, jangan sampai dilewatkan. Pokoknya nanti setelah dari sana (China), saya akan ceritakan semua pengalaman saya saat tour di sana," tambah Marcos.
Jackin Zhu GM of China Southern Airlines menjelaskan, China Southern Airlines merupakan salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia dengan memiliki lebih dari 840 pesawat dan volume penumpang dalam setahun sekira 140 juta penumpang.
"China dan Indonesia adalah salah satu negara berkembang terbesar di dunia, dengan lingkungan alam yang kaya dan beragam. Memiliki banyak sejarah dan budaya, serta memiliki visi pembangunan yang serupa," ujar Jackin di lokasi yang sama.
Melalui tour wisata ini sambung Jackin, diharapkan bertambahnya intensitas interaksi dan pertukaran lebih dalam antara budaya kedua negara.
"Agar lebih mempromosikan produk wisata China yang lebih banyak dan lebih menarik di Indonesia. Seperti makanan khas Guangdong, tempat berbelanja, pemandangan alam China, tempat wisata budaya dan sejarah, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan," tandasnya.
(maf)