Bersihkan Jokowi dari Hoaks, Luhut Kunjungi Ulama di Bogor Raya
A
A
A
BOGOR - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan sekaligus silaturahim dengan sejumlah ulama dan kiai di Pondok Pesantren Riyadhul Alliyah, Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengklarifikasi sejumlah hoaks yang santer menyerang Jokowi sebagai petahana, Minggu 7 April 2019.
"Mereka minta penjelasan mengenai berita hoaks itu, jadi ya saya jelasin sama beliau ini. Semua, mulai dari utang, China, ekonomi. Segala macam, itu saja. Saya hanya klarifikasi bahwa itu tidak betul," kata Luhut.
Pemerintahan yang saat ini dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata dia, memang kerap diterpa isu negatif. Jokowi sering dianggap sebagai antek-antek asing dan menyebabkan utang Indonesia kepada negara lain semakin besar.
Luhut mengaku datang karena diundang oleh kiai dan ulama Bogor Raya. Dia menerangkan sering datang ke pesantren untuk bertemu ulama sejak dulu, bukan baru belakangan ini.
"Dari dulu saya dari zaman Gus Dur, orang karena media sekarang diramai-ramaikan padahal dari dulu saya gitu. Hanya orang kadang tafsirkan aneh-aneh. Jangan buruk sangkalah, silaturahmi itu perlu dirawat," kata Luhut.
Imbauan Luhut merespons gaduhnya jagat media sosial tentang dirinya yang dituding melakukan praktik jual-beli suara dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Madura, beberapa waktu lalu.
Luhut mengaku sebagai tamu yang dijamu dan disambut hangat, dirinya hanya dapat membalas dengan memberi bisyaroh sekadarnya untuk membantu pengobatan Kiai Zubair.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, salah satu Tokoh yang hadir H Sulaiman menjelaskan, hal serupa. Mereka mengundang Luhut untuk meminta penjelasan soal hoaks yang menerpa Jokowi.
Sulaiman menilai klarifikasi diperlukan agar hoaks tidak terus tersebar di kalangan masyarakat. Menurutnya ulama dan kiai merespons positif klarifikasi Luhut.
Bahkan akan meneruskan klarifikasi tersebut kepada santri. "Akan kami sampaikan, itu kewajiban kami untuk jelaskan apa yang kami lihat dan kami rasakan," kata Ketua Masura tersebut.
Lebih lanjut H Sulaiman menilai, Luhut adalah orang yang selama ini membantu dan peduli terhadap perjuangan Gus Dur ketika beliau sudah tidak menjadi Presiden bahwa ketika Pak Luhut memberikan bisaroh ke kiai adalah hal yang biasa yang Gus Dur lakukan.
"Beliau mohon doa supaya pemerintahan yang akan datang, siapapun itu, ya kita dukung dan tidak ada perpecahan di antara bangsa. (Politik) Secara keseluruhan beliau jelaskan, tidak (spesifik)," kata H Sulaiman yang juga Ketua Masura 01 (Majelis Ulama Rakyat).
Dalam kesempatan tersebut, ia mengklarifikasi sejumlah hoaks yang santer menyerang Jokowi sebagai petahana, Minggu 7 April 2019.
"Mereka minta penjelasan mengenai berita hoaks itu, jadi ya saya jelasin sama beliau ini. Semua, mulai dari utang, China, ekonomi. Segala macam, itu saja. Saya hanya klarifikasi bahwa itu tidak betul," kata Luhut.
Pemerintahan yang saat ini dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata dia, memang kerap diterpa isu negatif. Jokowi sering dianggap sebagai antek-antek asing dan menyebabkan utang Indonesia kepada negara lain semakin besar.
Luhut mengaku datang karena diundang oleh kiai dan ulama Bogor Raya. Dia menerangkan sering datang ke pesantren untuk bertemu ulama sejak dulu, bukan baru belakangan ini.
"Dari dulu saya dari zaman Gus Dur, orang karena media sekarang diramai-ramaikan padahal dari dulu saya gitu. Hanya orang kadang tafsirkan aneh-aneh. Jangan buruk sangkalah, silaturahmi itu perlu dirawat," kata Luhut.
Imbauan Luhut merespons gaduhnya jagat media sosial tentang dirinya yang dituding melakukan praktik jual-beli suara dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Madura, beberapa waktu lalu.
Luhut mengaku sebagai tamu yang dijamu dan disambut hangat, dirinya hanya dapat membalas dengan memberi bisyaroh sekadarnya untuk membantu pengobatan Kiai Zubair.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, salah satu Tokoh yang hadir H Sulaiman menjelaskan, hal serupa. Mereka mengundang Luhut untuk meminta penjelasan soal hoaks yang menerpa Jokowi.
Sulaiman menilai klarifikasi diperlukan agar hoaks tidak terus tersebar di kalangan masyarakat. Menurutnya ulama dan kiai merespons positif klarifikasi Luhut.
Bahkan akan meneruskan klarifikasi tersebut kepada santri. "Akan kami sampaikan, itu kewajiban kami untuk jelaskan apa yang kami lihat dan kami rasakan," kata Ketua Masura tersebut.
Lebih lanjut H Sulaiman menilai, Luhut adalah orang yang selama ini membantu dan peduli terhadap perjuangan Gus Dur ketika beliau sudah tidak menjadi Presiden bahwa ketika Pak Luhut memberikan bisaroh ke kiai adalah hal yang biasa yang Gus Dur lakukan.
"Beliau mohon doa supaya pemerintahan yang akan datang, siapapun itu, ya kita dukung dan tidak ada perpecahan di antara bangsa. (Politik) Secara keseluruhan beliau jelaskan, tidak (spesifik)," kata H Sulaiman yang juga Ketua Masura 01 (Majelis Ulama Rakyat).
(maf)