Mensos Terima Penghargaan sebagai Tokoh Revitalisasi Kesetiakawanan Sosial
A
A
A
JAKARTA - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menerima penghargaan sebagai Tokoh Revitalisasi Kesetiakawanan Sosial dalam acara bertajuk “Anugerah Indonesia Maju 2018-2019”.
Acara digelar dalam rangka hari jadi Harian Rakyat Merdeka ke-20 dan Warta Ekonomi ke-30. Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir menyerahkan penghargaan kepada para tokoh. Tampak hadir pula sejumlah menteri Kabinet Kerja serta tokoh bisnis dan tokoh masyarakat.
“Acara ini memberikan anugerah kepada tokoh politik, ekonomi dan bisnis di Indonesia yang berhasil menjadi akselerator, motor dan inovator di Indonesia,” kata Manajer Pengembangan Bisnis Warta Ekonomi Ekawati Mulyaningsih, di Jakarta, Senin (07/04/2019) malam.
Even ini juga memberikan apresiasi atas prestasi dan pencapaian tokoh politik, ekonomi dan bisnis terbaik di Indonesia. Tujuan lain acara ini jiuga memberikan teladan, inspirasi dan motivasi bagi generasi penerus menuju Indonesia maju dan menjadi negara terkemuka dalam kekuatan ekonomi dunia.
Mensos merupakan salah satu tokoh yang menerima penghargaan dalam kategori tokoh pemerintahan. Sejumlah tokoh lain juga memdapat penghargaan dalam kategori korporasi, asosiasi, tokoh ekonomi, bisnis, pemerintahan dan tokoh kemasyarakatan terbaik di Indonesia.
“Penghargaan diberikan dengan melalui sejumlah metoda. Yakni riset kualitatif, penjurian awal, media monitoring, dan penjurian akhir,” kata Ekawati lagi.
Penghargaan diberikan dengan melibatkan sejumlah tokoh kredibel selama penjurian. Mereka adalah tokoh pers Suryopratomo, akademisi dan pakar politik Prof. Tjipta Lesmana, dan praktisi bisnis Hasnul Suhaimi.
Dewan juri melihat kinerja, kontribusi dan pengabdian para kandidat untuk Indonesia dengan mengelompokkan dalam tiga parameter utama yaitu akselerator, motor dan innovator. “Seleksi tahap awal ini menghasilkan kandidat penerima Anugerah Indonesia Maju 2018-2019,” kata Ekawati.
Pada tahap awal, panitia melakukan riset kualitatif menggunakan desk research, yaitu melakukan kegiatan pencarian data terhadap korporasi, asosiasi, tokoh ekonomi, bisnis, pemerintahan dan tokoh kemasyarakatan terbaik di Indonesia.
Kata Ekawati, penjaringan ini dilakukan melalui studi kualitatif dari publikasi data sekunder, yaitu publikasi media, lembaga resmi pemerintah, perusahaan, asosiasi dan lembaga-lembaga resmi lainnya. “Hasil tahap ini digunakan untuk menjaring nama-nama awal tokoh penerima anugerah,” Ekawati menjelaskan.
Pada tahap kedua panitia melakukan seleksi terhadap nama-nama tokoh yang diperoleh sebelumnya melalui sidang juri Rakyat Merdeka dan Warta Ekonomi, “Proses seleksi dilakukan dengan melihat pencapaian para tokoh sejak 4,5 tahun terakhir, " Ekawati menambahkan.
Nama-nama ini kemudian diuji melalui proses ketiga yaitu proses riset media monitoring dengan melakukan tracking berita yang dimuat di 40 media mainstream di Indonesia sejak Januari 2018-Februari 2019.
“Hasil tracking berita melalui media monitoring mengerucutkan nama-nama kandidat tokoh yang kemudian dibahas dan ditetapkan oleh tim juri dari Rakyat Merdeka dan Warta Ekonomi,” katanya.
Acara digelar dalam rangka hari jadi Harian Rakyat Merdeka ke-20 dan Warta Ekonomi ke-30. Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir menyerahkan penghargaan kepada para tokoh. Tampak hadir pula sejumlah menteri Kabinet Kerja serta tokoh bisnis dan tokoh masyarakat.
“Acara ini memberikan anugerah kepada tokoh politik, ekonomi dan bisnis di Indonesia yang berhasil menjadi akselerator, motor dan inovator di Indonesia,” kata Manajer Pengembangan Bisnis Warta Ekonomi Ekawati Mulyaningsih, di Jakarta, Senin (07/04/2019) malam.
Even ini juga memberikan apresiasi atas prestasi dan pencapaian tokoh politik, ekonomi dan bisnis terbaik di Indonesia. Tujuan lain acara ini jiuga memberikan teladan, inspirasi dan motivasi bagi generasi penerus menuju Indonesia maju dan menjadi negara terkemuka dalam kekuatan ekonomi dunia.
Mensos merupakan salah satu tokoh yang menerima penghargaan dalam kategori tokoh pemerintahan. Sejumlah tokoh lain juga memdapat penghargaan dalam kategori korporasi, asosiasi, tokoh ekonomi, bisnis, pemerintahan dan tokoh kemasyarakatan terbaik di Indonesia.
“Penghargaan diberikan dengan melalui sejumlah metoda. Yakni riset kualitatif, penjurian awal, media monitoring, dan penjurian akhir,” kata Ekawati lagi.
Penghargaan diberikan dengan melibatkan sejumlah tokoh kredibel selama penjurian. Mereka adalah tokoh pers Suryopratomo, akademisi dan pakar politik Prof. Tjipta Lesmana, dan praktisi bisnis Hasnul Suhaimi.
Dewan juri melihat kinerja, kontribusi dan pengabdian para kandidat untuk Indonesia dengan mengelompokkan dalam tiga parameter utama yaitu akselerator, motor dan innovator. “Seleksi tahap awal ini menghasilkan kandidat penerima Anugerah Indonesia Maju 2018-2019,” kata Ekawati.
Pada tahap awal, panitia melakukan riset kualitatif menggunakan desk research, yaitu melakukan kegiatan pencarian data terhadap korporasi, asosiasi, tokoh ekonomi, bisnis, pemerintahan dan tokoh kemasyarakatan terbaik di Indonesia.
Kata Ekawati, penjaringan ini dilakukan melalui studi kualitatif dari publikasi data sekunder, yaitu publikasi media, lembaga resmi pemerintah, perusahaan, asosiasi dan lembaga-lembaga resmi lainnya. “Hasil tahap ini digunakan untuk menjaring nama-nama awal tokoh penerima anugerah,” Ekawati menjelaskan.
Pada tahap kedua panitia melakukan seleksi terhadap nama-nama tokoh yang diperoleh sebelumnya melalui sidang juri Rakyat Merdeka dan Warta Ekonomi, “Proses seleksi dilakukan dengan melihat pencapaian para tokoh sejak 4,5 tahun terakhir, " Ekawati menambahkan.
Nama-nama ini kemudian diuji melalui proses ketiga yaitu proses riset media monitoring dengan melakukan tracking berita yang dimuat di 40 media mainstream di Indonesia sejak Januari 2018-Februari 2019.
“Hasil tracking berita melalui media monitoring mengerucutkan nama-nama kandidat tokoh yang kemudian dibahas dan ditetapkan oleh tim juri dari Rakyat Merdeka dan Warta Ekonomi,” katanya.
(akn)