Perlu Ditelusuri Harta Peninggalan Bung Karno untuk Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Sejarawan yang juga aktivis politik Ahmad Mujiyanto Sumowidjoyo Marwi (Suparman) meminta pemerintah hasil Pemilu 2019 dapat menyelesaikan berbagai masalah.
Salah satu masalah adalah ekonomi dan solusinya perlu adanya penelusuran harta kekayaan Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri termasuk harta peninggalan masa perjuangan Soekarno agar bisa dimanfaatkan untuk bangsa.
"Supaya sistem ini jalan. Dengan dicabut tadi sudah dipulihkan. Mohon dengan hormat agar pemanfaatan ini bisa untuk Indonesia. Kembali kritis moneter. Ayo kembali ke Soekarno. Terpulang pada presiden dan kondisi beliau capres," ujarnya ketika memberikan keterangan terkait Soekarno Speak di Jakarta, Senin (1/3/2019).
Menurutnya, kembali ke pondasi pemikiran pendiri bangsa Soekarno itu bisa menjadi solusi krisis moneter dan juga utang luar negeri. "Itulah yang kita harapkan ratifikasi biar supaya sistem berjalan," kata penggagas Generasi Penerus Proklamator Soekarno tersebut.
Dia menduga banyak harta perjuangan Indonesia di era Soekarno yang perlu diratifikasi kepemilikannya dan mendapatkan kemanfaatan, termasuk dirinya yang berhak sebagai pewaris.
"Itu payung hukum dan BI mengeluarkan rekomendasi. Dengan kejadian itu ada posisi saya, posisi presiden dan posisi Bank Indonesia serta adanya pemanfaatan untuk presiden," katanya.
Dia juga meminta penyelenggaraan pileg dan pilpres serentak tidak boleh menjadi penyebab pemecah belah bangsa.
Dua calon yang bersaing Jokowi dan Prabowo adalah putra terbaik bangsa, sehingga tidak boleh adanya polarisasi akibat beda pilihan.
"Jokowi dan Prabowo adalah putra terbaik bangsa dan jangan ada polarisasi karena perbedaan itu," terangnya.
Suparman mengingatkan, beda pilihan politik tidak menjadi soal dan setiap elemen bangsa harus tetap satu dalam bingkai Indonesia, yakni satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.
Salah satu masalah adalah ekonomi dan solusinya perlu adanya penelusuran harta kekayaan Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri termasuk harta peninggalan masa perjuangan Soekarno agar bisa dimanfaatkan untuk bangsa.
"Supaya sistem ini jalan. Dengan dicabut tadi sudah dipulihkan. Mohon dengan hormat agar pemanfaatan ini bisa untuk Indonesia. Kembali kritis moneter. Ayo kembali ke Soekarno. Terpulang pada presiden dan kondisi beliau capres," ujarnya ketika memberikan keterangan terkait Soekarno Speak di Jakarta, Senin (1/3/2019).
Menurutnya, kembali ke pondasi pemikiran pendiri bangsa Soekarno itu bisa menjadi solusi krisis moneter dan juga utang luar negeri. "Itulah yang kita harapkan ratifikasi biar supaya sistem berjalan," kata penggagas Generasi Penerus Proklamator Soekarno tersebut.
Dia menduga banyak harta perjuangan Indonesia di era Soekarno yang perlu diratifikasi kepemilikannya dan mendapatkan kemanfaatan, termasuk dirinya yang berhak sebagai pewaris.
"Itu payung hukum dan BI mengeluarkan rekomendasi. Dengan kejadian itu ada posisi saya, posisi presiden dan posisi Bank Indonesia serta adanya pemanfaatan untuk presiden," katanya.
Dia juga meminta penyelenggaraan pileg dan pilpres serentak tidak boleh menjadi penyebab pemecah belah bangsa.
Dua calon yang bersaing Jokowi dan Prabowo adalah putra terbaik bangsa, sehingga tidak boleh adanya polarisasi akibat beda pilihan.
"Jokowi dan Prabowo adalah putra terbaik bangsa dan jangan ada polarisasi karena perbedaan itu," terangnya.
Suparman mengingatkan, beda pilihan politik tidak menjadi soal dan setiap elemen bangsa harus tetap satu dalam bingkai Indonesia, yakni satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.
(vhs)