Perkuat Sektor Perikanan lewat Nelayan Go Online

Jum'at, 29 Maret 2019 - 10:52 WIB
Perkuat Sektor Perikanan...
Perkuat Sektor Perikanan lewat Nelayan Go Online
A A A
JAKARTA - Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia menjadi pasar potensial bagi produk industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Potensi pasar tersebut banyak dilirik oleh negara lain untuk melakukan penetrasi industri.

Dalam hal ini, diharapkan industri dalam negeri dapat bersaing karena infrastruktur TIK di Tanah Air sudah mengalami perkembangan cukup besar sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pasar hasil industri, melainkan pula menjadi kekuatan industri itu sendiri.

Nelayan sebagai stakeholders utama di bidang perikanan selalu mendapat perhatian dari pemerintah. Sejauh ini nelayan masih belum dapat menggunakan TIK dengan optimal dalam kegiatan penangkapan ikan, sehingga perlu mendapatkan informasi dan akses mengenai teknologi tepat guna dan sederhana yang dapat membantu kegiatan penangkapan ikan.

Untuk mendukung fokus pembangunan pemerintah Indonesia di sektor kemaritiman dan kedaulatan pangan maka Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun ini memiliki program prioritas Petani dan Nelayan Go Online dengan target 1.000.000 petani dan nelayan.
Tujuan program Nelayan Go Online diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan di sektor perikanan dengan memfasilitasi pengembangan aplikasi yang tepat untuk menunjang pengusahaan nelayan serta kinerja sektor perikanan.

Di samping itu, program ini diharapkan dapat membantu peningkatan kesejahteraan nelayan, bukan hanya dalam segi penghasilan, tetapi juga keamanan dan keselamatannya.

Program ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat nelayan. Sebagai negara kepulauan, nelayan berada di garis depan sebagai tulang punggung sektor ekonomi kerakyatan. Kartu nelayan terintegrasi dan pemanfaatan aplikasi ini adalah suatu bentuk untuk menggerakkan pembangunan melalui transformasi digital.

Agar tujuan dari program Nelayan Go Online ini dapat tercapai, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dari segala pihak, baik kementerian terkait, Pemerintah Daerah, komunitas dan pihak swasta.

Pusat Riset Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga meluncurkan hasil inovasi riset kelautan dan perikanan yang sangat membantu proses penangkapan ikan. Inovasi tersebut diwujudkan dalam bentuk aplikasi bernama Sistem Informasi Nelayan Pintar atau biasa disebut Nelpin.

Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kementerian Komunikasi dan Informatika mengharapkan aplikasi Nelpin mengubah paradigma nelayan dari yang tadinya mencari ikan di laut beralih menjadi menangkap ikan di laut.

Nelpin adalah aplikasi berbasis smartphone android yang dibuat dan dikembangkan sejak 2015. Aplikasi ini merupakan gabungan dari berbagai aplikasi informasi berbasis android, mulai dari peta perkiraan daerah penangkapan ikan (PPDPI), kesuburan perairan, informasi cuaca, hingga informasi harga ikan terbaru, fitur perkiraan BBM serta bantuan.

Perubahan ini disesuaikan dengan kebutuhan nelayan. Salah satu upaya menyukseskan program Nelayan Go Online ini adalah melalui sosialisasi dan pelatihan kepada nelayan di seluruh Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pun mendukung kegiatan sosialisasi tersebut dengan menyelenggarakan Sosialisasi Nelayan Go Online yang diselenggarakan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Kegiatan Sosialisasi Nelayan Go Online ini digelar pada Kamis 28 Maret 2019 di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP), Jalan Raya Situbondo KM 17 Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi dengan peserta sejumlah 150 orang.

"Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan pemahaman mengenai kemajuam TIK kepada para peserta, sehingga peserta dapat menguasai perkembangan TIK di bidang perikanan. Selain itu untuk mengenalkan aplikasi Nelayan Go Online yang tepat untuk menunjang pengusahaan nelayan serta kinerja sektor perikanan," tulis siaran pers Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo yang diterima SINDOnews, Jumat (29/3/2019).

Dalam kegiatan ini, peserta akan dibekali sosialisasi mengenai cara penggunaan aplikasi Nelayan Go Online dengan tepat agar dapat digunakan dalam kegiatan menangkap ikan untuk meningkatkan produktivitas.

Acara ini dibuka Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo, Septriana Tangkary.

Acara diisi dengan paparan dan diskusi publik yang menghadirkan narasumber peneliti Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Sri Suryo Sukoharjo, peneliti Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Sofiyan Muji, Kepala Project Inovasi Sosial XL Axiata Ibu Siti Siswandari.

“Target dari pelaksanaan sosialisasi ini adalah untuk pemahaman para peserta sosialisasi, khususnya nelayan, mengenai kemajuan TIK di bidang perikanan, khususnya di Kabupaten Banyuwangi, sehingga nelayan dapat menggunakan kemajuan TIK untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan," tutur Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo, Septriana Tangkary.

Sementara itu, Kepala Project Inovasi Sosial XL Axiata Siti Siswandari juga mendukung program ini karena mampu meningkatkan potensi daerah yang belum dimanfaatkan melalui program digital yang sejalan dengan pemerintah untuk mempromosikan daerah tertinggal.

"Memanfaatkan dan memaksimalkan bidang teknologi yang dimiliki untuk kepentingan masyarakat dalam bentuk CSR melalui Sisternet, Laut Nusantara, dan XL Xmart Village, tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1988 seconds (0.1#10.140)