Berdayakan Santri, Partai Berkarya Akan Bangun Pesantren Mandiri
A
A
A
SUKABUMI - Partai Berkarya akan membangun pesantren mandiri atau eko pesantren dengan program pendidikan berbasis internet. Bahkan untuk merealisasikan rencana tersebut, Partai Berkarya sudah bekerja sama dengan pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Program ini akan membantu santri mengembangkan perekonomian pesantren," kata Ketua Umum Partai Berkarya, Tommy Soeharto saat berkunjung ke Ponpes Al-Qurthubiyyah, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Santri, menurut Tommy Soeharto, diharapkan tidak sekadar pintar berdakwah tapi juga mampu mengembangkan perekonomian. Ini agar kelak santri bisa hidup mandiri.
"Pesantren mandiri akan menjadi percontohan," ujar putra bungsu almarhum Presiden Soeharto yang bernama asli Hutomo Mandala Putra Tommy Soeharto ini di hadapan para santri.
Tommy dating didampingi Wakil Ketua Umum DPP Partai Berkarya Letjen (Purn) Yayat Sudrajat, Wasekjen Partai Berkarya Rita Irawati Priatna, dan puluhan anggota Laskar Berkarya. Di Ponpes Al-Qhurthubiyyah, mereka disambut KH M Mustofa.
"Semoga kedatangan Pak Tommy Soeharto membawa keberkahan dalam pengembangan pendidikan diniyah, tsanawiyah, aliyah, dan menciptakan generasi bangsa yang sholeh dan sholehah," kata KH M Mustofa.
Dalam dialog dengan petani Desa Pawenang, Tommy Soeharto menyampaikan program Partai Berkarya yang akan mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal. Ekonomi rakyat yakni dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
"Kita akan bina petani mulai dari mendapatkan bibit unggul, teknik bercocok tanam yang baik dengan biaya murah, dan membantu pemasaran hasil produksinya," kata Tommy Soeharto. "Khusus pemasaran, Partai Berkarya akan berusaha membantu agar petani tidak tergantung tengkulak."
Tommy Soeharto tidak pernah bertani. Tapi ia belajar serius dan membangun Saung Berkarya di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Saung Berkarya adalah miniatur pertanian terpadu, yang di dalamnya terdapat peternakan sapi, ayam petelur, dan domba, pertanian berbagai jenis sayuran skala ekonomi, dan rumah bibit.
Tidak ada listrik di Saung Berkarya karena energi untuk penerangan, pemanasan penetasan telur dan memasak di dapur menggunakan biogas kotoran sapi. Tidak ada penggunaan pupuk kimia. Seluruh tanaman menggunakan pupuk kandang, yaitu kotoran sapi yang telah diambil gas-nya.
Untuk meningkatkan produktivitas, Saung Berkarya menggunakan pupuk bregadium teknologi nano. Pupuk cair paling ekonomis ini telah diuji coba di lahan percontohan di Banyumas. Hasilnya, produksi padi meningkat 30 persen lebih.
Mengenai target Partai Berkarya di Jawa Barat, Tommy Soeharto memiliki jawabannya. "Jawa Barat adalah basis suara kami. Saya berharap seluruh warga menggunakan hak pilihnya, dan Partai Berkarya mendapat satu kursi dari setiap daerah pemilihan (dapil) di Jawa Barat," katanya.
"Program ini akan membantu santri mengembangkan perekonomian pesantren," kata Ketua Umum Partai Berkarya, Tommy Soeharto saat berkunjung ke Ponpes Al-Qurthubiyyah, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Santri, menurut Tommy Soeharto, diharapkan tidak sekadar pintar berdakwah tapi juga mampu mengembangkan perekonomian. Ini agar kelak santri bisa hidup mandiri.
"Pesantren mandiri akan menjadi percontohan," ujar putra bungsu almarhum Presiden Soeharto yang bernama asli Hutomo Mandala Putra Tommy Soeharto ini di hadapan para santri.
Tommy dating didampingi Wakil Ketua Umum DPP Partai Berkarya Letjen (Purn) Yayat Sudrajat, Wasekjen Partai Berkarya Rita Irawati Priatna, dan puluhan anggota Laskar Berkarya. Di Ponpes Al-Qhurthubiyyah, mereka disambut KH M Mustofa.
"Semoga kedatangan Pak Tommy Soeharto membawa keberkahan dalam pengembangan pendidikan diniyah, tsanawiyah, aliyah, dan menciptakan generasi bangsa yang sholeh dan sholehah," kata KH M Mustofa.
Dalam dialog dengan petani Desa Pawenang, Tommy Soeharto menyampaikan program Partai Berkarya yang akan mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal. Ekonomi rakyat yakni dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
"Kita akan bina petani mulai dari mendapatkan bibit unggul, teknik bercocok tanam yang baik dengan biaya murah, dan membantu pemasaran hasil produksinya," kata Tommy Soeharto. "Khusus pemasaran, Partai Berkarya akan berusaha membantu agar petani tidak tergantung tengkulak."
Tommy Soeharto tidak pernah bertani. Tapi ia belajar serius dan membangun Saung Berkarya di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Saung Berkarya adalah miniatur pertanian terpadu, yang di dalamnya terdapat peternakan sapi, ayam petelur, dan domba, pertanian berbagai jenis sayuran skala ekonomi, dan rumah bibit.
Tidak ada listrik di Saung Berkarya karena energi untuk penerangan, pemanasan penetasan telur dan memasak di dapur menggunakan biogas kotoran sapi. Tidak ada penggunaan pupuk kimia. Seluruh tanaman menggunakan pupuk kandang, yaitu kotoran sapi yang telah diambil gas-nya.
Untuk meningkatkan produktivitas, Saung Berkarya menggunakan pupuk bregadium teknologi nano. Pupuk cair paling ekonomis ini telah diuji coba di lahan percontohan di Banyumas. Hasilnya, produksi padi meningkat 30 persen lebih.
Mengenai target Partai Berkarya di Jawa Barat, Tommy Soeharto memiliki jawabannya. "Jawa Barat adalah basis suara kami. Saya berharap seluruh warga menggunakan hak pilihnya, dan Partai Berkarya mendapat satu kursi dari setiap daerah pemilihan (dapil) di Jawa Barat," katanya.
(poe)