Ayah Pakar Pemasaran Handi Irawan Tutup Usia
A
A
A
SOLO - Kabar duka datang dari keluarga besar Handi Irawan D, salah satu pengusaha asal Kota Solo, sekaligus pakar pemasaran Indonesia. Ayahnya, Liem Ing Djoen (Fredy Sunjaya Djuwadi) meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Sabtu (23/3/2019).
Fredy Sunjaya Djuwadi meninggal dunia sekitar pukul 11.10 WIB dalam usia 85 tahun. Sebelum tutup tutup usia, Fredy Sunjaya Djuwadi telah lama menderita sakit.
"Sakitnya lever hati, sudah sepuluh tahun terakhir,” kata Handi Irawan saat dihubungi SINDOnews.com Sabtu (23/3/2019).
Jenazah selanjutnya disemayamkan di Rumah Duka Tiong Ting, Ruang G & H, Jalan Kolonel Sutarto 79, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Pada hari Minggu (24/3) pukul 19.00 WIB dilaksanakan ibadah tutup peti.
Kemudian Kebaktian Penghiburan pada Senin dan Selasa (25- 26 Maret 2019) pukul 19.00 WIB. Sedangkan pemakaman dilaksanakan pada Rabu (27/3) pukul 10.00 WIB. "Dimulai dengan ibadah pukul 09.00 WIB, dan dimakamkan di Taman Pemakaman Delingan," terangnya.
Semasa hidup, ayahnya adalah seorang pedagang dan menjadi panutan bagi seluruh keluarga.
Nilai nilai kehidupan yang diajarkan ayahnya antara lain adalah belajar tiga hal.
Pertama kerja keras, bangun pagi dan kerja sebelum matahari terbit dan tidak berhenti sebelum terbenam. Kemudian kedua adalah trust atau kepercayaan adalah mata uang yg bernilai. "Ketiga adalah jangan menunda pekerjaan, do it now," kenangnya.
Fredy Sunjaya Djuwadi meninggal dunia sekitar pukul 11.10 WIB dalam usia 85 tahun. Sebelum tutup tutup usia, Fredy Sunjaya Djuwadi telah lama menderita sakit.
"Sakitnya lever hati, sudah sepuluh tahun terakhir,” kata Handi Irawan saat dihubungi SINDOnews.com Sabtu (23/3/2019).
Jenazah selanjutnya disemayamkan di Rumah Duka Tiong Ting, Ruang G & H, Jalan Kolonel Sutarto 79, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Pada hari Minggu (24/3) pukul 19.00 WIB dilaksanakan ibadah tutup peti.
Kemudian Kebaktian Penghiburan pada Senin dan Selasa (25- 26 Maret 2019) pukul 19.00 WIB. Sedangkan pemakaman dilaksanakan pada Rabu (27/3) pukul 10.00 WIB. "Dimulai dengan ibadah pukul 09.00 WIB, dan dimakamkan di Taman Pemakaman Delingan," terangnya.
Semasa hidup, ayahnya adalah seorang pedagang dan menjadi panutan bagi seluruh keluarga.
Nilai nilai kehidupan yang diajarkan ayahnya antara lain adalah belajar tiga hal.
Pertama kerja keras, bangun pagi dan kerja sebelum matahari terbit dan tidak berhenti sebelum terbenam. Kemudian kedua adalah trust atau kepercayaan adalah mata uang yg bernilai. "Ketiga adalah jangan menunda pekerjaan, do it now," kenangnya.
(maf)