Tommy Soeharto Berkomitmen untuk Perhatikan Nasib Petani

Sabtu, 23 Maret 2019 - 10:24 WIB
Tommy Soeharto Berkomitmen...
Tommy Soeharto Berkomitmen untuk Perhatikan Nasib Petani
A A A
JAKARTA - Pimpinan Partai Berkarya turun langsung ke sawah untuk panen raya bersama para petani di Desa Jambudesa, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat 22 Maret 2019.

Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto menegaskan komitmennya untuk mensejahterakan para petani melalui berbagai program untuk meningkatkan hasil pertanian dan peternakan.

"Meski sudah ada dana desa, tapi nyatanya petani belum sejahtera. Apalagi ada kebijakan pemerintah daerah yang menyulitkan seperti Kartu Tani. Karena itu, kami di sini membuktikan diri tak hanya janji-janji," ujarnya.

Panen raya yang digelar hari ini merupakan bukti komitmen Partai Berkarya pada petani. Tommy yang juga Ketua Dewan Pembina Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara untuk periode hingga lima tahun mendatang ini turun ke sawah langsung bersama dengan Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut dan Bambang Trihatmodjo untuk memanen padi yang telah menguning.

Padi di lahan yang dipanen mereka terlihat beda dibanding lahan lain. Hal itu karena padi tersebut tumbuh dengan pupuk cair organik Brigadium. "Pupuk cair organik Brigadium yang dikembangkan oleh Mas Bambang telah terbukti mampu meningkatkan hasil panen petani.

Selain hasilnya lebih banyak sekitar 50 persen, ongkos produksi dalam menanam padi hingga panen juga hemat sekitar 35 persen. Beras yang dihasilkan juga lebih bersih dan berisi,' tuturnya.

Hal itu diakui oleh salah seorang petani, Sofani Utomo. Pria yang menjadi Ketua Gapoktan di Desa Jambudesa tersebut mengungkapkan hasil panen lahan yang menggunakan Brigadium terlihat lebih baik.

Sementara petani lain, Bandi, mengungkapkan bulir padi hasil panen di lahan tersebut memang lebih bersih. Sedangkan salah satu pimpinan Partai Berkarya lainnya, Bambang Trihatmodjo menambahkan, salah satu keuntungan lagi bagi petani dengan menggunakan Brigadium adalah, mereka tak perlu membayar pada awal.

"Petani bisa membayar pupuk yang digunakan pada saat panen," ujarnya disambut tepuk tangan para petani.

Dia juga mengungkapkan, untuk satu hektare sawah hanya diperlukan sekitar 12 botol pupuk cair Brigadium dengan nominal sekitar Rp1 jutaan. Jumlah itu tentu lebih kecil dibanding menggunakan pupuk kimia.

"Selain itu, penggunaan pupuk organik jelas lebih ramah lingkungan," sambungnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1644 seconds (0.1#10.140)