Kemensos Kirim Bantuan Rp2,6 Miliar untuk Korban Banjir Jayapura
A
A
A
SIKKA - Kementerian Sosial RI mengirimkan bantuan logistik dan menyampaikan santuan ahli waris korban meninggal terkait dengan banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura senilai total Rp2,8 miliar.
"Pertama, tentu kami menyampaikan ucapan duka cita sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga seluruh korban meninggal akibat banjir bandang ini khusnul khotimah, kepada keluarga yang ditinggalkan dan seluruh warga terdampak bencana dapat tabah menghadapi musibah ini," tutur Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita kepada media usai melakukan sosialisasi bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Sikka, Rabu, (20/3/2019).
Kedua, lanjutnya, Presiden Joko Widodo telah mengintruksikan agar kebutuhan dasar warga terdampak bencana di Jayapura dapat terpenuhi dalam waktu secepat-cepatnyanya. "Untuk itu Kementerian Sosial melakukan langkah cepat dengan menyalurkan bantuan logistik secara bertahap. Bantuan terdiri dari bantuan makanan siap saji dan lauk pauk, makanan anak, peralatan evakuasi, peralatan keluarga, selimut dan paket sandang, serta perlengkapan Tagana," terangnya.
Menteri mengatakan saat ini bantuan tahap pertama sudah sampai di lokasi sementara untuk tahap kedua masih dalam proses pengiriman.
"Berseiring dengan bantuan-bantuan tersebut, juga dilakukan asesmen warga terdampak bencana, mobilisasi personel Taruna Siaga Bencana (Tagana)," katanya.
Jumlah Tagana yang diturunkan sebanyak 90 orang yang bertugas membantu pembersihan, mengelola dapur umum, serta mobilisasi bantuan dan pendampingan pengungsi.
"Saya juga telah meminta agar pendataan korban meninggal dipercepat sehingga santunan ahli waris korban meninggal dapat segera disalurkan," tutur Mensos.
Banjir di Kabupaten Jayapura berawal dari hujan dengan intensitas deras pada Sabtu (16/3) pukul 18.00--20.00 WIT dan mengakibatkan banjir bandang di empat distrik. Yakni Distrik Depapre, Distrik Revenirara, Distrik Sentani Barat, dan Distrik Waibu.
Kemensos, lanjutnya, telah mendirikan dua dapur umum dan melayani pengungsi. Dapur umum terletak di Halaman Kantor Bupati dan BPBD, serta beberapa dapur umum mandiri. Menyusul berikutnya akan didirikan dapur umum di Sil Sentani oleh Dinsos.
Data yang dihimpun tim Kemensos di lapangan hingga 19 Maret pukul 23.00 WIB, bBanjir bandang telah menyebabkan 97 korban meninggal, 79 jiwa hilang, 84 jiwa mengalami luka berat, 75 jiwa luka ringan, dan 9.725 KK mengungsi di enam titik pengungsian.
Sementara itu banjir juga menyebabkan kerusakan di antaranya 211 rumah terendam, 351 rumah rusak berat, 4 jembatan dan 8 drainase, 4 ruas jalan, 2 unit gereja, satu masjid, 8 sekolah, 104 ruko, dan satu pasar.
"Pemerintah bersama segenap warga terdampak banjir di Jayapura. Seluruh upaya akan kami tempuh untuk memastikan seluruh kebutuhan dasar mereka tercukupi," ujar Mensos.
"Pertama, tentu kami menyampaikan ucapan duka cita sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga seluruh korban meninggal akibat banjir bandang ini khusnul khotimah, kepada keluarga yang ditinggalkan dan seluruh warga terdampak bencana dapat tabah menghadapi musibah ini," tutur Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita kepada media usai melakukan sosialisasi bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Sikka, Rabu, (20/3/2019).
Kedua, lanjutnya, Presiden Joko Widodo telah mengintruksikan agar kebutuhan dasar warga terdampak bencana di Jayapura dapat terpenuhi dalam waktu secepat-cepatnyanya. "Untuk itu Kementerian Sosial melakukan langkah cepat dengan menyalurkan bantuan logistik secara bertahap. Bantuan terdiri dari bantuan makanan siap saji dan lauk pauk, makanan anak, peralatan evakuasi, peralatan keluarga, selimut dan paket sandang, serta perlengkapan Tagana," terangnya.
Menteri mengatakan saat ini bantuan tahap pertama sudah sampai di lokasi sementara untuk tahap kedua masih dalam proses pengiriman.
"Berseiring dengan bantuan-bantuan tersebut, juga dilakukan asesmen warga terdampak bencana, mobilisasi personel Taruna Siaga Bencana (Tagana)," katanya.
Jumlah Tagana yang diturunkan sebanyak 90 orang yang bertugas membantu pembersihan, mengelola dapur umum, serta mobilisasi bantuan dan pendampingan pengungsi.
"Saya juga telah meminta agar pendataan korban meninggal dipercepat sehingga santunan ahli waris korban meninggal dapat segera disalurkan," tutur Mensos.
Banjir di Kabupaten Jayapura berawal dari hujan dengan intensitas deras pada Sabtu (16/3) pukul 18.00--20.00 WIT dan mengakibatkan banjir bandang di empat distrik. Yakni Distrik Depapre, Distrik Revenirara, Distrik Sentani Barat, dan Distrik Waibu.
Kemensos, lanjutnya, telah mendirikan dua dapur umum dan melayani pengungsi. Dapur umum terletak di Halaman Kantor Bupati dan BPBD, serta beberapa dapur umum mandiri. Menyusul berikutnya akan didirikan dapur umum di Sil Sentani oleh Dinsos.
Data yang dihimpun tim Kemensos di lapangan hingga 19 Maret pukul 23.00 WIB, bBanjir bandang telah menyebabkan 97 korban meninggal, 79 jiwa hilang, 84 jiwa mengalami luka berat, 75 jiwa luka ringan, dan 9.725 KK mengungsi di enam titik pengungsian.
Sementara itu banjir juga menyebabkan kerusakan di antaranya 211 rumah terendam, 351 rumah rusak berat, 4 jembatan dan 8 drainase, 4 ruas jalan, 2 unit gereja, satu masjid, 8 sekolah, 104 ruko, dan satu pasar.
"Pemerintah bersama segenap warga terdampak banjir di Jayapura. Seluruh upaya akan kami tempuh untuk memastikan seluruh kebutuhan dasar mereka tercukupi," ujar Mensos.
(akn)