KAHMI Desak Pemerintah Selandia Baru Beri Perlindungan Kaum Muslimin
A
A
A
JAKARTA - Presidium Majelis Nasional KAHMI menyampaikan duka yang sedalam-dalamnya kepada kaum Muslimin yang wafat dalam peristiwa penembakan di Christchurch, Selandia Baru tersebut. Peristiwa penyerangan membabi-buta tanpa ampun yang dilakukan oleh sekelompok ektremis sayap kanan ini jelas mencederai nilai kebebasan beragama, kemanusiaan dan keadaban dunia.
"Atas dasar itu, kami mengutuk keras tindakan ektrem di luar batas kemanusiaan tersebut sebagai bentuk terorisme, pembunuhan massal dan kejahatan atas kemanusiaan. Kami menuntut agar para pelakunya segera diadili dan dihukum dengan hukuman yang seberat-beratnya sesuai yursdiksi negara Selandia Baru," ujar Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Hamdan Zoelva kepada SINDOnews, Sabtu (16/3/2019).
(Baca juga: Kutuk Keras Pembantaian di Selandia Baru, TGB Peringatkan Soal Radikalisme)
Sehubungan dengan itu, kata Hamdan, pihaknya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pihak Pemerintah Selandia Baru melalui PM Selandia Baru, Mrs ME Jacinda Ardern yang dengan segera mengeluarkan pernyataan beberapa saat setelah kejadian. Demikian juga kesigapan kepolisian dan pihak keamanan Selandia Baru yang sangat cepat bergerak dan dapat mengatasi situasi.
"PM Ardern juga menyampaikan pernyataan yang sangat simpatik bahwa, 'kaum Muslim yang berada di dalam masjid bukanlah migran melainkan 'kita', rakyat Selandia Baru.' Pernyataan ini sekaligus menepis pernyataan Fraser Anning, anggota parlemen Federal Australia yang berkomentar miring soal semakin meningkatnya imigran Muslim di Selandia Baru sebagai penyebab aksi penembakan itu," tuturnya/
Dia melanjutkan, PM Ardern bahkan mengutuk tindakan biadab Brenton Tarrant dan tiga pelaku lainnya, “Mereka tidak punya tempat di Selandia Baru bahkan di dunia.”
Hamdan juga mengapresiasi PM Australia Scott Morrison yang marah dan mengutuk keras serangan yang terjadi. Baginya Pemerintah Australia, ini adalah tindakan oknum ekstremis, teroris-sayap-kanan, yang telah merenggut nyawa, mencaplok kehidupan secara kejam terhadap warga Selandia Baru dan mereka layak dihukum berat.
Menurutnya, respons kedua PM di atas menandakan bahwa teroris atau terorisme bukan milik satu golongan agama saja. Selama ini stigma teroris dan terorisme selalu dikaitkan dengan umat Islam.
Namun tragedi Jumat Berdarah di Selandia Baru dan beberapa tragedi sebelumnya di Asia, Eropa, Amerika termasuk di Indonesia, menyimpulkan bahwa tindakan teror bisa dilakukan oleh siapa saja dengan latar belakang apa saja. Dia menilai kaum teroris tak beragama dan tindakan ekstrem mereka bertentangan dengan nilai keadaban dan kemanusiaan..
"Majelis Nasional KAHMI mengutuk keras tindakan keji yang tidak berprikemanusiaan yang dilakukan oleh Brenton Tarrant dan mendesak Pemerintah Selandia Baru untuk segera memberi hukuman setimpal dengan kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya," tegas dia.
Dia menambahkan, Majelis Nasional KAHMI juga mendesak Pemerintah Selandia Baru untuk senantiasa memberikan perlindungan kepada kaum muslimin dalam menjalankan ibadahnya. Dia juga mengimbau kepada warga KAHMI khususnya dan kaum Muslimin umumnya agar tetap tenang dan mendoakan agar korban tragedi kemanusiaan tersebut mendapat tempat di sisi-Nya.
"Doa kami, semoga saudara-saudara yang wafat memperoleh husnul khotimah dan ditetapkan Allah SWT sebagai Syuhada. Demikian juga para korban luka-luka dan trauma psikologis akibat persitiwa ini semoga segera mendapat perawatan dan kesembuhan secepatnya," tutup Hamdan.
"Atas dasar itu, kami mengutuk keras tindakan ektrem di luar batas kemanusiaan tersebut sebagai bentuk terorisme, pembunuhan massal dan kejahatan atas kemanusiaan. Kami menuntut agar para pelakunya segera diadili dan dihukum dengan hukuman yang seberat-beratnya sesuai yursdiksi negara Selandia Baru," ujar Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Hamdan Zoelva kepada SINDOnews, Sabtu (16/3/2019).
(Baca juga: Kutuk Keras Pembantaian di Selandia Baru, TGB Peringatkan Soal Radikalisme)
Sehubungan dengan itu, kata Hamdan, pihaknya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pihak Pemerintah Selandia Baru melalui PM Selandia Baru, Mrs ME Jacinda Ardern yang dengan segera mengeluarkan pernyataan beberapa saat setelah kejadian. Demikian juga kesigapan kepolisian dan pihak keamanan Selandia Baru yang sangat cepat bergerak dan dapat mengatasi situasi.
"PM Ardern juga menyampaikan pernyataan yang sangat simpatik bahwa, 'kaum Muslim yang berada di dalam masjid bukanlah migran melainkan 'kita', rakyat Selandia Baru.' Pernyataan ini sekaligus menepis pernyataan Fraser Anning, anggota parlemen Federal Australia yang berkomentar miring soal semakin meningkatnya imigran Muslim di Selandia Baru sebagai penyebab aksi penembakan itu," tuturnya/
Dia melanjutkan, PM Ardern bahkan mengutuk tindakan biadab Brenton Tarrant dan tiga pelaku lainnya, “Mereka tidak punya tempat di Selandia Baru bahkan di dunia.”
Hamdan juga mengapresiasi PM Australia Scott Morrison yang marah dan mengutuk keras serangan yang terjadi. Baginya Pemerintah Australia, ini adalah tindakan oknum ekstremis, teroris-sayap-kanan, yang telah merenggut nyawa, mencaplok kehidupan secara kejam terhadap warga Selandia Baru dan mereka layak dihukum berat.
Menurutnya, respons kedua PM di atas menandakan bahwa teroris atau terorisme bukan milik satu golongan agama saja. Selama ini stigma teroris dan terorisme selalu dikaitkan dengan umat Islam.
Namun tragedi Jumat Berdarah di Selandia Baru dan beberapa tragedi sebelumnya di Asia, Eropa, Amerika termasuk di Indonesia, menyimpulkan bahwa tindakan teror bisa dilakukan oleh siapa saja dengan latar belakang apa saja. Dia menilai kaum teroris tak beragama dan tindakan ekstrem mereka bertentangan dengan nilai keadaban dan kemanusiaan..
"Majelis Nasional KAHMI mengutuk keras tindakan keji yang tidak berprikemanusiaan yang dilakukan oleh Brenton Tarrant dan mendesak Pemerintah Selandia Baru untuk segera memberi hukuman setimpal dengan kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya," tegas dia.
Dia menambahkan, Majelis Nasional KAHMI juga mendesak Pemerintah Selandia Baru untuk senantiasa memberikan perlindungan kepada kaum muslimin dalam menjalankan ibadahnya. Dia juga mengimbau kepada warga KAHMI khususnya dan kaum Muslimin umumnya agar tetap tenang dan mendoakan agar korban tragedi kemanusiaan tersebut mendapat tempat di sisi-Nya.
"Doa kami, semoga saudara-saudara yang wafat memperoleh husnul khotimah dan ditetapkan Allah SWT sebagai Syuhada. Demikian juga para korban luka-luka dan trauma psikologis akibat persitiwa ini semoga segera mendapat perawatan dan kesembuhan secepatnya," tutup Hamdan.
(kri)