Panglima TNI: Tanpa Ulama dan Santri Umat Islam Bisa Kehilangan Arah

Jum'at, 15 Maret 2019 - 02:10 WIB
Panglima TNI: Tanpa...
Panglima TNI: Tanpa Ulama dan Santri Umat Islam Bisa Kehilangan Arah
A A A
SUMATERA BARAT - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yaqin di Padang Bungo Gadur, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (14/3/2019). Di hadapan sekitar 500 jamaah yang hadir, Panglima TNI menyampaikan bahwa ulama, santri/santriwati, dan pondok pesantren memiliki peran yang sangat penting, karena umat saat ini menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks.

“Tanpa bimbingan yang baik dari para ulama, tanpa adanya santri yang menjadi contoh, umat Islam dapat kehilangan arah, atau bahkan hanya menjadi buih di lautan,” ujarnya.

Hadir pada acara tersebut diantaranya dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua Umum Majelis Dzikir Hubbul Wathon, Khalifah Imran, Pengasuh dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Yaqin, KH Buya Bagindo M. Leter Ali, Gubernur Sumatera Barat Prof Irwan Prayitno, Kapolda Sumbar Irjen Pol Fahrizal, Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto, Waasops Panglima TNI Marsma TNI M Khairil Lubis, Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Purnomo, dan Waasrena Kasau Marsma TNI Purwoko Aji Prabowo.

Menurut dia, pesantren juga berperan penting dalam menyiapkan umat yang bersatu membangun bangsa, memperkuat persatuan dan kesatuan, memerangi kemiskinan dan kebodohan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman untuk hidup berdampingan dengan seluruh komponen bangsa lainnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kemajuan yang ada saat ini harus disikapi dengan baik oleh umat Islam dengan cara membangun umat yang berkualitas. Umat yang berkualitas adalah umat yang mengamalkan Islam secara kaffah sekaligus membina diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan. “Umat Islam yang berpengetahuan akan menjadi umat yang sejahtera dan unggul,” ucap Panglima.

Di sisi lain, Panglima TNI mengatakan bahwa negeri Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang melimpah dan berbagai budaya yang indah. Seperti tari-tarian, bahasa daerah, tradisi pernikahan, menyambut kelahiran anak, sampai dengan upacara pemakaman juga sangat beragam.

“Melihat keberagaman itu semua, wujud syukur yang paling utama adalah menggunakan seluruh nikmat itu dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Untuk itu, kata Jenderal Hadi, sebagai bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, sudah sepatutnya semua komponen membina diri agar dapat mengolah berbagai potensi alam dan potensi bangsa ini agar dapat menjadi negara yang maju dan sejahtera.

Panglima TNI juga mengatakan bahwa persatuan dan kesatuan seluruh komponen bangsa sangat penting. “Hanya dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh, dapat mewujudkan menjadi bangsa yang besar dan dengan pendidikan yang maju pula, dapat menjadikan bangsa yang terkemuka dan maju,” pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8223 seconds (0.1#10.140)