Tokoh Lintas Agama: Perbedaan Politik Jangan Rusak Persatuan Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Tokoh lintas agama yang tergabung dalam Inter Religious Council (IRC) Indonesia menyampaikan seruan bersama untuk pemilu damai dan beradab.
Ketua Dewan Kehormatan Inter-Religious Council (IRC) Indonesia Din Syamsuddin menjelaskan seruan tersebut penting karena Pemilu 2019 menjadi agenda demokrasi penting.
Pemilu dikatakannya menjadi sarana bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita nasionalnya. "Para tokoh lintas agama mengajak seluruh keluarga besar bangsa untuk mewujudkan pemilu damai rukun, berkualitas, beradab dan demokratis," kata Din dalam jumpa pers para tokoh lintas agama, di Kantor CDCC, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Din mengatakan, perbedaan politik jangan sampai mengganggu, merusak, hingga menggoyakahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa.
"Bersainglah secara sehat. Ini hanya perlombaan, jangan menampilkan ketegangan," tuturnya.
Dalam acara itu ikut hadir dan menandatangani dari perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) serta para mahasiswa dan masyarakat umum lintas agama se Jabodetabek juga perwakilan negara sahabat.
Berikut seruan bersama para tokoh lintas agama berikut:
Menyerukan kepada keluarga besar bangsa agar tidak terjebak dalam pertikaian yang hanya akan membawa perpecahan bangsa
Menyerukan kepada Keluarga Besar Bangsa agar menggunajan hak pilihnya secara bertanggung jawab demi kelangsungan kehidupan bangsa dan peningkatan kesejahteraan rakyat serta terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Menyerukan kepada Keluarga Besar Bangsa agar menjadikan pemilu yang damai, berkualitas, beradab dan demokratis. Untuk itu diserukannagar semua pihak dapat menahan diri dari perilaku yang menebar kebencian, permusuhan dan pertentangan baik dalam ucapan maupun perbuatan
Menyerukan kepada Keluarga Besar Bangsa agar walaupun berbeda pilihan politik namun tetap mengutamakan persaudaraan, kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa
Menyerukan kepada peserta Pemilu, Capres-Cawapres, partai politik, caleg beserta tim sukses dan para pendukungnya agar bersaing secara sehat dan tidak melanggar ketentuan hukum dan preraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya tentang tidak melakukan kampanye dalam bentuk apapun di rumah ibadat dan lembaga pendidikan
Menyerukan kepada segenap penyelenggara, pengawas, petugas, pengamanan pemilu harus bertindak adil, jujur, tegas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai peranannnya masing-masing
Menyerukan kepada semua pihak baik penyelenggara peserta maupun rakyat pemilih dalam pemilu agar menghindari praktek politik uang. Karena politik uang sangat dihindari semua agama
Menyerukan kepada segenap seluruh umat beragama khususnya para pimpinan dan tokoh agama untuk ikut menciptakan suasana aman dan damai sebelum, selama dan setelah Pemilu berlangsung serta tidak terhasut ajakan dan ujaran yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa.
Ketua Dewan Kehormatan Inter-Religious Council (IRC) Indonesia Din Syamsuddin menjelaskan seruan tersebut penting karena Pemilu 2019 menjadi agenda demokrasi penting.
Pemilu dikatakannya menjadi sarana bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita nasionalnya. "Para tokoh lintas agama mengajak seluruh keluarga besar bangsa untuk mewujudkan pemilu damai rukun, berkualitas, beradab dan demokratis," kata Din dalam jumpa pers para tokoh lintas agama, di Kantor CDCC, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Din mengatakan, perbedaan politik jangan sampai mengganggu, merusak, hingga menggoyakahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa.
"Bersainglah secara sehat. Ini hanya perlombaan, jangan menampilkan ketegangan," tuturnya.
Dalam acara itu ikut hadir dan menandatangani dari perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) serta para mahasiswa dan masyarakat umum lintas agama se Jabodetabek juga perwakilan negara sahabat.
Berikut seruan bersama para tokoh lintas agama berikut:
Menyerukan kepada keluarga besar bangsa agar tidak terjebak dalam pertikaian yang hanya akan membawa perpecahan bangsa
Menyerukan kepada Keluarga Besar Bangsa agar menggunajan hak pilihnya secara bertanggung jawab demi kelangsungan kehidupan bangsa dan peningkatan kesejahteraan rakyat serta terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Menyerukan kepada Keluarga Besar Bangsa agar menjadikan pemilu yang damai, berkualitas, beradab dan demokratis. Untuk itu diserukannagar semua pihak dapat menahan diri dari perilaku yang menebar kebencian, permusuhan dan pertentangan baik dalam ucapan maupun perbuatan
Menyerukan kepada Keluarga Besar Bangsa agar walaupun berbeda pilihan politik namun tetap mengutamakan persaudaraan, kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa
Menyerukan kepada peserta Pemilu, Capres-Cawapres, partai politik, caleg beserta tim sukses dan para pendukungnya agar bersaing secara sehat dan tidak melanggar ketentuan hukum dan preraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya tentang tidak melakukan kampanye dalam bentuk apapun di rumah ibadat dan lembaga pendidikan
Menyerukan kepada segenap penyelenggara, pengawas, petugas, pengamanan pemilu harus bertindak adil, jujur, tegas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai peranannnya masing-masing
Menyerukan kepada semua pihak baik penyelenggara peserta maupun rakyat pemilih dalam pemilu agar menghindari praktek politik uang. Karena politik uang sangat dihindari semua agama
Menyerukan kepada segenap seluruh umat beragama khususnya para pimpinan dan tokoh agama untuk ikut menciptakan suasana aman dan damai sebelum, selama dan setelah Pemilu berlangsung serta tidak terhasut ajakan dan ujaran yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa.
(dam)