Beroperasi Tahun Ini, Begini Fasilitas Klinik Haji Indonesia di Madinah

Sabtu, 09 Maret 2019 - 14:20 WIB
Beroperasi Tahun Ini, Begini Fasilitas Klinik Haji Indonesia di Madinah
Beroperasi Tahun Ini, Begini Fasilitas Klinik Haji Indonesia di Madinah
A A A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membangun Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah yang ditargetkan sudah dapat melayani jemaah haji Indonesia pada musim haji 2019.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Bambang Wibowo mengatakan telah meninjua langsung ke KKHI Madinah pada Selasa 5 Maret 2019 untuk mengetahui perkembangunan pembangunan dan memastikan pengerjaannya sesuai rencana.

“Saya mau melihat langsung kemajuan pembenahan klinik jemaah haji Indonesia di Madinah, karena agar kita lebih siap infrastrukturnya, mudah-mudahan kita bisa melayani jemaah dengan lebih baik agar keselamatan pasien semakin terjamin,” tutur Bambang, seperti dikutip dari setkab.go.id.

KKHI Madinah yang baru ini berlokasi sangat strategis. Bangunan berlantai lima tersebut berada sekitar dua kilometer dari Masjid Nabawi atau tepatnya di Jalan Prince Muhammed bin Abdul Aziz Madinah, Arab Saudi.

Klinik ini berjarak 300 meter dari bangunan lama. Tata ruang dan kemudahan akses menjadi pertimbangan utama pemindahan KKHI Madinah. Dengan demikian diharapkan klinik baru ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh jemaah haji Indonesia yang membutuhkan.

Klinik ini nantinya akan melayani jamaah haji yang memerlukan penanganan kesehatan rujukan dari kloter atau sektor agar para jamaah yang dirawat bisa cepat pulih sehingga bisa beraktivitas dan beribadah kembali dengan lancar untuk menunaikan ibadah hajinya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusup Singka optimistis klinik yang setara dengan rumah sakit tipe C ini dapat segera rampung. Klinik baru ini juga memiliki kapasitas, peralatan dan perlengkapan yang lebih baik ketimbang fasilitas kesehatan sebelumnya.

“Insya Allah klinik ini akan selesai di bulan Mei 2019 dan kami akan meminta Menteri Kesehatan untuk meresmikan klinik tersebut,” tutur Eka.

Fasilitas kesehatan ini akan dilengkapi dengan ruang perawatan, ICU, ruang emergensi, ruang obat, klinik gigi, poliklinik umum, laboratorium, radiologi, klinik perawatan jiwa, dan fasilitas rujukan.

Selain untuk pelayanan kesehatan, terdapat ruangan untuk administrasi perkantoran, ruang sanitarian dan kamar tidur bagi petugas kesehatan haji. Ruang perawatan umum dan jiwa terletak di lantai dasar dan basement. Terdapat 12 tempat tidur di ruang IGD, 7 tempat tidur di ruang ICU di lantai dasar. Sementara ruang basement diperuntukkan bagi ruang rawat inap dengan kapasitas 18 tempat tidur dan 4 bed untuk perawatan kesehatan jiwa. Secara keseluruhan, klinik ini memiliki 246 tempat tidur, baik untuk pasien maupun petugas kesehatan.

Dibandingkan dengan klinik yang lama, banyak keunggulan yang dimiliki KKHI baru. Di samping daya tampung lebih besar dan akses yang lebih mudah, bangunan yang baru memiliki kelebihan dalam segi pemisahan zonasi publik dan privat, alur pelayanan, dan jenis pelayanan kesehatan.

Selain di Madinah, Kemenkes juga memiliki KKHI baru di Mekkah dengan pelayanan yang lengkap. Klini tersebut terdiri atas 18 lantai dan mampu menampung seluruh petugas haji nonkloter. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Kemenkes untuk mendukung suksesnya penyelenggaran haji.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8319 seconds (0.1#10.140)
pixels