Fadli Zon Pimpin Pembentukan Group Kerja Sama Parlemen Indonesia-Mesir

Jum'at, 08 Maret 2019 - 21:45 WIB
Fadli Zon Pimpin Pembentukan...
Fadli Zon Pimpin Pembentukan Group Kerja Sama Parlemen Indonesia-Mesir
A A A
KAIRO - Wakil Ketua DPR Fadli Zon memimpin delegasi parlemen Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan Wakil Ketua I Parlemen Mesir, Mahmoud El-Sharif didampingi oleh Abdel Hadi Al Kasabi (Head of the Egypt Support Coalition the Egyptian Parliament's Majority Bloc), Prof Dr Mohga Ghaleb Hashemdan Sheikh dan Dr Usama Al-Sayed Al-Azhari.

Fadli Zon didampingi oleh Ria Dwi Latifa (Komisi II), Betty Shadiq Pasadigoe (Komisi IX), Pius Lustrilanang (Komisi IX), Taslim Azis (Komisi VII), Jazuli Juwaini (Komisi I) dan DCM Duta Besar RI di Mesir, Helmy Fauzi.

Mr Mahmoud El-Sharif menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Parlemen Indonesia. Ini sebuah bukti, sejak menjalin hubungan diplomatik, kedua negara senantiasa menjaga hubungan baik dan erat.

Hubungan Indonesia-Mesir ditandai dengan intensitas kunjungan pejabat antar kedua negara, kesamaan pandangan dalam berbagai isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama, dan koordinasi serta saling dukung dalam pencalonan masing-masing di berbagai organisasi dan forum internasional.

Fadli membuka pembicaraan terkait kondisi politik terkini di Indonesia. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat dari Parlemen Mesir.

"Forum bilateral antar parlemen menjadi penting untuk terus mengoptimalkan kerja sama yang sudah ada. Juga membentuk dan memperkuat peluang-peluang kerjasama yang belum terjalin," ujar Fadli melalui rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (8/3/2019).

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Pimpinan Delegasi DPR RI, Fadli Zon menyerahkan Memorandum of Understanding (MoU) pembentukan group kerja sama bilateral Indonesia-Mesir. "Dengan adanya MoU GKSB antara Parlemen Indonesia dan Mesir, harapannya ke depan ada optimalisasi kerja sama antara Indonesia-Mesir khususnya di bidang perdagangan, investasi dan ekonomi," ungkap Fadli Zon.

Peluang kerja sama ekonomi Indonesia dengan Mesir, khususnya di bidang investasi dan perdagangan masih terbuka lebar karena didukung oleh beberapa faktor. Pertama, posisi geo-strategis Mesir dengan keberadaan terusan Suez yang menjembatani Asia, Afrika dan Eropa. Kedua, jumlah penduduk hampir 83 juta (terbesar di Timur tengah dan kedua di Afrika) dengan pendapatan per kapita sekitar USD5.800 (berdasarkan purchasing power parity-PPP).

Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi 7,1% (2006-2007), 7,5% (2007-2008) dan bahkan pada masa krisis (2008-2009) Mesir berhasil mencapai pertumbuhan 4,5%, sehingga dari tahun ke tahun daya beli masyarakat Mesir terus meningkat dan jumlah kalangan menengah semakin tumbuh. Keempat, sebagai gerbang untuk mengakses berbagai pasar di kawasan Eropa, Afrika, Timur Tengah dan bahkan Amerika Serikat, Mesir memiliki berbagai kesepakatan perdagangan bebas dengan berbagai pihak.

"Mesir menjadi pintu masuk Indonesia ke Afrika. Ini menjadi peluang untuk kerjasama di bidang perdagangan, investasi dan ekonomi. Kita harus memperkuat kerjasama ini," jelas Fadli.

Produk utama Indonesia yang masuk ke pasar Mesir adalah minyak kelapa sawit, serat dan benang, produk kertas, plywood, kopi, sabun, pecah belah, pakaian jadi, mebel, bahan kimia, kapas, tetes tebu, dan produk karet seperti ban. Adapun produk utama Mesir yang diimpor Indonesia antara lain adalah fosfat, kapas, tetes tebu, pupuk kimia, kurma dan buah-buahan, karpet, produk tekstil dan benang katun.

"Saya sampaikan kepada Wakil Ketua Parlemen Mesir, untuk mendukung people to people contact dengan cara memberikan bebas visa bagi masyarakat Indonesia ke Mesir. Dengan dibukanya people to people contact, secara otomatis akan membuka peluang-peluang dalam membangun kerja sama di bidang pariwisata, sosial budaya dan perekonomian," ungkap Fadli Zon.

Menurut Fadli perhatian kita pada hubungan Indonesia-Mesir harus teris ditingkatkan. Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Mesir juga bersama Indonesia merajut persahabatan di kalangan bangsa-bangsa Asia-Afrika melalui Konferensi Asia Afrika (KAA).
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1003 seconds (0.1#10.140)