Polri Kirim 322 Pasukan Perdamaian ke Afrika, 29 di Antaranya Polwan
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 322 anggota Polri mengikuti upacara pelepasan yang dipimpin oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Ratusan personel Polri ini tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) misi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dari 322 anggota tersebut, 29 di antaranya adalah polwan. Mereka ini akan dikirim ke Darfur, Afrika.
Tito berharap dengan dikirimnya ratusan anggota Polri ke misi perdamaian PBB, eksistensi Polri di dunia internasional dapat membawa nama baik Indonesia. "Mohon doa restu dari seluruh bangsa Indonesia agar anggota Polri yang saat ini diberikan amanat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan kembali ke Indonesia dalam keadaan selamat dan membawa nama baik bangsa dan institusi," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).
Menurut Tito, 332 personel tersebut dibagi menjadi dua satgas yakni Kontingen Satgas Garbha II FPU 11 dan Satgas Garbha PU 1 Minusca. Pengiriman personel Polri dalam misi perdamaian PBB ini kata Tito bukan yang pertama kali. "Baik dari Polri atau pun TNI dikenal potensinya bagus. Ini kesempatan bagi kita untuk berprestasi sekaligus melaksanakan apa yang sudah dipesankan dalam konstitusi kita; menjaga perdamaian dunia,” ungkapnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, polisi penjaga perdamaian adalah elemen penting untuk menjaga perdamaian Indonesia. Ia mengungkap, polisi telah membawa nama baik bangsa di luar negeri.
"Kita berhasil duduk di dalam anggota tidak tetap dewan keamanan PBB alah satunya adalah karena faktor kontribusi kita dalam peacekeeping operation (operasi menjaga perdamaian)," ujar Retno yang turut hadir dalam pelepasan pasukan perdamaian.
Retno membeberkan, Indonesia adalah salah satu kontributor terbesar pasukan perdamaian dunia. Saat ini mencapai 3.274 orang dengan jumlah pasukan perdamaian perempuan 106 orang.
"Dari 3.247 (pasukan) tadi, kita menjalankan pasukan di delapan misi seperti Lebanon, Darfur, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, Mali, dan Sahara Barat," ucapnya.
Sejak 2008, Polri telah menugaskan pasukan perdamaian pada misi UNAMID di Darfur, Sudan setiap tahunnya. Pengiriman kali ini merupakan ke-11 kalinya dengan dipimpin AKBP Henzley Moningkey.
Tito berharap dengan dikirimnya ratusan anggota Polri ke misi perdamaian PBB, eksistensi Polri di dunia internasional dapat membawa nama baik Indonesia. "Mohon doa restu dari seluruh bangsa Indonesia agar anggota Polri yang saat ini diberikan amanat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan kembali ke Indonesia dalam keadaan selamat dan membawa nama baik bangsa dan institusi," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).
Menurut Tito, 332 personel tersebut dibagi menjadi dua satgas yakni Kontingen Satgas Garbha II FPU 11 dan Satgas Garbha PU 1 Minusca. Pengiriman personel Polri dalam misi perdamaian PBB ini kata Tito bukan yang pertama kali. "Baik dari Polri atau pun TNI dikenal potensinya bagus. Ini kesempatan bagi kita untuk berprestasi sekaligus melaksanakan apa yang sudah dipesankan dalam konstitusi kita; menjaga perdamaian dunia,” ungkapnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, polisi penjaga perdamaian adalah elemen penting untuk menjaga perdamaian Indonesia. Ia mengungkap, polisi telah membawa nama baik bangsa di luar negeri.
"Kita berhasil duduk di dalam anggota tidak tetap dewan keamanan PBB alah satunya adalah karena faktor kontribusi kita dalam peacekeeping operation (operasi menjaga perdamaian)," ujar Retno yang turut hadir dalam pelepasan pasukan perdamaian.
Retno membeberkan, Indonesia adalah salah satu kontributor terbesar pasukan perdamaian dunia. Saat ini mencapai 3.274 orang dengan jumlah pasukan perdamaian perempuan 106 orang.
"Dari 3.247 (pasukan) tadi, kita menjalankan pasukan di delapan misi seperti Lebanon, Darfur, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, Mali, dan Sahara Barat," ucapnya.
Sejak 2008, Polri telah menugaskan pasukan perdamaian pada misi UNAMID di Darfur, Sudan setiap tahunnya. Pengiriman kali ini merupakan ke-11 kalinya dengan dipimpin AKBP Henzley Moningkey.
(poe)