Kunjungi Jawa Tengah, Prabowo Disambut Ribuan Warga Purbalingga
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berkunjung ke beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Daerah yang pertama dikunjungi Prabowo adalah Kabupaten Purbalingga. Setibanya di Jawa Tengah, Prabowo langsung disambut oleh ribuan warga Purbalingga.
Dari mulai Desa Panaruban hingga Desa Slinga, capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu disambut oleh warga sekitar di sepanjang jalan.
Prabowo pun juga membuka kaca mobilnya untuk menyapa dan bersalaman secara langsung dengan para warga. Sesekali dia turun dari mobilnya untuk berdialog dengan warga yang menyambutnya di sepanjang jalan menuju Desa Slinga yang merupakan titik kegiatan Prabowo di Purbalingga.
"Pak Prabowo saya berdoa semoga Bapak jadi Presiden biar kita makmur," ungkap seorang ibu bernama Sariati sambil memegang tangan Prabowo.
"Terima kasih bu, terima kasih bu, mohon doanya," jawab Prabowo kepada ibu paruh baya tersebut.
Usai berdialog singkat dengan warga sekitar, Prabowo kembali melanjutkan perjalanannya menuju lapangan Desa Slinga. Setibanya di lokasi kegiatan, Prabowo disambut ribuan warga yang telah menunggunya.
"Bapak ibu sekalian rakyat Slinga Kabupaten Purbalingga yang saya hormati dan saya cintai, saudara-saudara sekalian para tokoh agama dan tokoh masyarakat, terima kasih atas sambutan yang telah kalian berikan kepada saya dan rombongan yang begitu meriah dan baik," tutur Prabowo di hadapan ribuan tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga sekitar di Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019).
Dalam kunjungannya di Purbalingga, Prabowo didampingi oleh mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI Purn Bibit Waluyo, Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Sugiono, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Abdul Wachid serta para anggota DPR dari koalisi Indonesia Adil Makmur.
Prabowo juga menjelaskan, dirinya melihat kultur masyarakat Purbalingga mirip seperti masyarakat Banyumas yang logat bicaranya bergaya "ngapak". Bahkan dia juga menerangkan bahwa dirinya memiliki darah Banyumas dari ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo. Karena itu, Prabowo merasa dekat dan akrab dengan masyarakat Jawa Tengah.
"Purbalingga ini satu daerah sama Banyumas ya? Banyumasan ya? 'ngapak-ngapak' ya? Dan saudara-saudara, saya ini ada darah Banyumasan. Kalau melihat begini saya sudah yakin bahwa bapak-bapak dan ibu-ibu semua sudah mengerti apa yang harus kita lakukan ke depan," ungkap Prabowo.
Prabiwi juga menegaskan rakyat Indonesia harus merebut kedaulatannya kembali dengan menggunakan hak suaranya pada pemilu yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019 mendatang. Sebab, saat ini dia merasa rakyat Indonesia masih belum berdaulat secara utuh, terutama dalam bidang ekonomi.
"Negara kita dalam keadaan sulit dan susah benar? Benar. Kalian merasakan? Apakah kalian merasakan kehidupan sudah baik atau tidak? Tidak. Apakah sudah adil atau belum? Kita harus merebut kedaulatan kita, rakyat Indonesia harus berdaulat," kata Prabowo.
Untuk itu dia bersama Sandiaga Uno dan tim pemenangnya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang bersama merebut kedaulatan negara dan bangsa serta ikut berjuang bersama untuk menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Itulah perjuangan saya dengan Sandiaga Uno itulah perjuangan kami-kami semua, kami tidak rela melihat rakyat kita ada yang sulit mencari makan. Rakyat kita berhak mendapatkan keadilan dan kemakmuran. Negara kita sangat kaya tapi kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia," tuturnya.
Daerah yang pertama dikunjungi Prabowo adalah Kabupaten Purbalingga. Setibanya di Jawa Tengah, Prabowo langsung disambut oleh ribuan warga Purbalingga.
Dari mulai Desa Panaruban hingga Desa Slinga, capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu disambut oleh warga sekitar di sepanjang jalan.
Prabowo pun juga membuka kaca mobilnya untuk menyapa dan bersalaman secara langsung dengan para warga. Sesekali dia turun dari mobilnya untuk berdialog dengan warga yang menyambutnya di sepanjang jalan menuju Desa Slinga yang merupakan titik kegiatan Prabowo di Purbalingga.
"Pak Prabowo saya berdoa semoga Bapak jadi Presiden biar kita makmur," ungkap seorang ibu bernama Sariati sambil memegang tangan Prabowo.
"Terima kasih bu, terima kasih bu, mohon doanya," jawab Prabowo kepada ibu paruh baya tersebut.
Usai berdialog singkat dengan warga sekitar, Prabowo kembali melanjutkan perjalanannya menuju lapangan Desa Slinga. Setibanya di lokasi kegiatan, Prabowo disambut ribuan warga yang telah menunggunya.
"Bapak ibu sekalian rakyat Slinga Kabupaten Purbalingga yang saya hormati dan saya cintai, saudara-saudara sekalian para tokoh agama dan tokoh masyarakat, terima kasih atas sambutan yang telah kalian berikan kepada saya dan rombongan yang begitu meriah dan baik," tutur Prabowo di hadapan ribuan tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga sekitar di Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019).
Dalam kunjungannya di Purbalingga, Prabowo didampingi oleh mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI Purn Bibit Waluyo, Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Sugiono, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Abdul Wachid serta para anggota DPR dari koalisi Indonesia Adil Makmur.
Prabowo juga menjelaskan, dirinya melihat kultur masyarakat Purbalingga mirip seperti masyarakat Banyumas yang logat bicaranya bergaya "ngapak". Bahkan dia juga menerangkan bahwa dirinya memiliki darah Banyumas dari ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo. Karena itu, Prabowo merasa dekat dan akrab dengan masyarakat Jawa Tengah.
"Purbalingga ini satu daerah sama Banyumas ya? Banyumasan ya? 'ngapak-ngapak' ya? Dan saudara-saudara, saya ini ada darah Banyumasan. Kalau melihat begini saya sudah yakin bahwa bapak-bapak dan ibu-ibu semua sudah mengerti apa yang harus kita lakukan ke depan," ungkap Prabowo.
Prabiwi juga menegaskan rakyat Indonesia harus merebut kedaulatannya kembali dengan menggunakan hak suaranya pada pemilu yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019 mendatang. Sebab, saat ini dia merasa rakyat Indonesia masih belum berdaulat secara utuh, terutama dalam bidang ekonomi.
"Negara kita dalam keadaan sulit dan susah benar? Benar. Kalian merasakan? Apakah kalian merasakan kehidupan sudah baik atau tidak? Tidak. Apakah sudah adil atau belum? Kita harus merebut kedaulatan kita, rakyat Indonesia harus berdaulat," kata Prabowo.
Untuk itu dia bersama Sandiaga Uno dan tim pemenangnya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang bersama merebut kedaulatan negara dan bangsa serta ikut berjuang bersama untuk menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Itulah perjuangan saya dengan Sandiaga Uno itulah perjuangan kami-kami semua, kami tidak rela melihat rakyat kita ada yang sulit mencari makan. Rakyat kita berhak mendapatkan keadilan dan kemakmuran. Negara kita sangat kaya tapi kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia," tuturnya.
(dam)