Jelang Sidang Ratna Sarumpaet Dinilai Akan Banyak Kejutan
A
A
A
JAKARTA - Pakar Hukum Saor Siagian memprediksi, sidang perdana Ratna Sarumpaet nantinya bakal banyak kejutan. Berkas kasus hoaks Ratna pun telah resmi dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Hal itu dikatakan Saor saat diskusi publik bertema "Hukum Era Jokowi: Hoax Ratna Sarumpaet Murni Pidana atau Politik? Kursi Pesakitan Menanti, Oposisi Ketar-Ketir" di Mie Aceh Cikini Menteng, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
"Kasus Ratna ini wajib dan penting dibuka live atau siaran langsung. Bila perlu sediakan TV besar antisipasi banyaknya pengunjung yang antusias hadir di pengadilan tersebut," ujar Saor.
(Baca juga: Romli Sebut Kasus Ratna Sarumpaet Murni Pidana Bukan Politik)
Lebih lanjut, Advokat senior ini juga menanti Ratna untuk tidak pasang badan melainkan bisa berkata jujur dengan memberikan surprise ke masyarakat. Selain itu, Ketua Umun Partai Gerindra Prabowo Subianto juga harus siap apabila nantinya dipanggil guna memberikan kesaksian terhadap kasus hoaks Ratna.
"Tetapi semua itu tergantung pada BAP dari penyidik dan konteks hukumnya seperti apa. Kalau di dalam BAP tidak disebut dan Prabowo sebagai bagian dari korban Ratna ya tidak bisa dipanggil," jelas Saor.
Sementara itu peneliti Formappi Lucius Karus mengatakan untuk memastikan Pengadilan itu tetap independen dan tidak dipolitisir maka urgensinya sidang kasus Ratna bisa dibuka secara langsung.
Sebab, kata Lucius , kasus yang pernah heboh jelang Pemilu ini tidak hanya melibatkan orang dilingkarannya melainkan semua rakyat Indonesia yang merasa tertipu. "Semua rakyat ingin tahu dan mendengar apa yang sesungguhnya terjadi," sebut Lucius.
Lebih jauh, Lucius menyakini hoaks yang dimainkan oleh Ratna cs bernuansa politis dan itu sangat sulit untuk dibantah. "Hampir pasti by design, itu bukan kebetulan," ucapnya.
"Ini bisa terkonfirmasi saat rombongan politisi dan melibatkan aktor-aktor peserta Pemilu ini aktif menyikapinya. Justru bukan hanya tipu-tipunya saja tapi lebih ada tujuan yang dicapai dari itu. Itu jahat sekali," pungkasnya.
Hal itu dikatakan Saor saat diskusi publik bertema "Hukum Era Jokowi: Hoax Ratna Sarumpaet Murni Pidana atau Politik? Kursi Pesakitan Menanti, Oposisi Ketar-Ketir" di Mie Aceh Cikini Menteng, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
"Kasus Ratna ini wajib dan penting dibuka live atau siaran langsung. Bila perlu sediakan TV besar antisipasi banyaknya pengunjung yang antusias hadir di pengadilan tersebut," ujar Saor.
(Baca juga: Romli Sebut Kasus Ratna Sarumpaet Murni Pidana Bukan Politik)
Lebih lanjut, Advokat senior ini juga menanti Ratna untuk tidak pasang badan melainkan bisa berkata jujur dengan memberikan surprise ke masyarakat. Selain itu, Ketua Umun Partai Gerindra Prabowo Subianto juga harus siap apabila nantinya dipanggil guna memberikan kesaksian terhadap kasus hoaks Ratna.
"Tetapi semua itu tergantung pada BAP dari penyidik dan konteks hukumnya seperti apa. Kalau di dalam BAP tidak disebut dan Prabowo sebagai bagian dari korban Ratna ya tidak bisa dipanggil," jelas Saor.
Sementara itu peneliti Formappi Lucius Karus mengatakan untuk memastikan Pengadilan itu tetap independen dan tidak dipolitisir maka urgensinya sidang kasus Ratna bisa dibuka secara langsung.
Sebab, kata Lucius , kasus yang pernah heboh jelang Pemilu ini tidak hanya melibatkan orang dilingkarannya melainkan semua rakyat Indonesia yang merasa tertipu. "Semua rakyat ingin tahu dan mendengar apa yang sesungguhnya terjadi," sebut Lucius.
Lebih jauh, Lucius menyakini hoaks yang dimainkan oleh Ratna cs bernuansa politis dan itu sangat sulit untuk dibantah. "Hampir pasti by design, itu bukan kebetulan," ucapnya.
"Ini bisa terkonfirmasi saat rombongan politisi dan melibatkan aktor-aktor peserta Pemilu ini aktif menyikapinya. Justru bukan hanya tipu-tipunya saja tapi lebih ada tujuan yang dicapai dari itu. Itu jahat sekali," pungkasnya.
(maf)