Lewati Dinamika Internal, Hanura Target Tiga Besar Pemilu 2019
A
A
A
JAKARTA - DPP Partai Hanura mematok target menjadi tiga besar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Target tinggi ditetapkan, setelah Hanura berhasil melewati dinamika internal dualisme kepengurusan yang pernah melanda Hanura.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan, target perolehan suara memang dipatok tinggi untuk melecut semangat para kader.
"Namanya target harus setinggi-tingginya. Bahkan bila perlu nomor satu. Soal hasilnya urusan nanti," ujar OSO dalam Rapat Koordinasi Bapilu, Badan Saksi, dan Organisasi Partai Hanura di Jakarta, Rabu (6/1/2019).
OSO mengatakan, kesetiaan, loyalitas, dan dedikasi para kader terbukti menjadi kekuatan parpol dalam menghadapi tantangan dalam menghadapi pemilu.
"Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak pengurus Bappilu, Badan Saksi secara bersama-sama menyiapkan langkah terukur yang sesuai hati nurani untuk mengantarkan nama besar Hanura menjadi tiga besar," papar OSO di hadapan para pengurus partai.
Untuk menggapai kemenangan tersebut, ada sejumlah hal yang harus dikerjakan. Pertama, para pengurus Bappilu diminta segera merumuskan panduan teknis sebagai implementasi strategi kemenangan.
"Masing-masing daerah berbeda, tak bisa dipaksakan. Struktur Bappilu harus ada, struktur saksi ada harus sesuai selera daerah," katanya.
Dalam membentuk pengurus parpol juga harus betul-betul memilih orang yang tepat, kreatif, dan punya kemampuan. Di sisi lain juga harus ada speed dan target untuk menggapai kemenangan.
"Ini dari hari ke hari dihitung sampai hari H. Ini sangat sederhana. Saya punya sistem, saya punya ukuran. Anda yang terpilih di Bappilu dan saksi bukan orang sembarangan. Pertama dipilih karena punya tekad, pribadi dan komitmen untuk Hanura," paparnya.
Selain target meraih tiga besar, OSO juga meminta seluruh kader dan pengurus partai untuk memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
"Kita bertekad untuk memenangkan Jokowi-Amin Ma'ruf itu dasarnya sederhana. Bahwa apa yang dikerjakan selama ini adalah fakta- fakta yang tidak bisa dibohongi. Saya yakin bahwa dia pantas meneruskan pembangnunan," paparnya.
OSO optimistis perolehan suara Jokowi-Kiai Ma'ruf, khususnya di wilayah Sumatera Barat akan meningkat.
"Bohong kalau orang Minang tidak bisa berterima kasih pada orang lain. Tahun ini (suara Jokowi) akan naik. Saya tak usah bicara persen. Orang Minang sangat bermartabat. Bukan orang Minang kalau tidak bisa mengungkapkan rasa terima kasihnya (kepada Jokowi)," katanya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Hanura Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya optimistis bisa mencapai target yang ditetapkan partai. Menurutnya, sebelumnya pada Pemilu 2014 lalu, Hanura juga diprediksi tidak lolos parliamentary threshold (PT), namun faktanya lolos.
"Kemudian dari survei hari ini yang pergerakannya di kisaran 1,2 persen sampai 1,5 persen, itu hampir sama peristiwanya dengan 2013, satu tahun sebelum pemilu. Saat itu, angka kita hanya 1,2 persen. Tapi pada Pemilu 2014 kita mendapatkan hasil 5,26 persen dengan jumlah suara 6 juta lebih. Jumlah kursi nasional 16 kursi," ungkapnya.
Pada tahapan pemilu tahun ini, kata Benny, saat proses verifikasi faktual, Hanura juga diprediksi tidak lolos. Faktanya hanura lolos dengan jumlah caleg terbanyak nasional.
"Kita memiliki struktur di semua tingkatan. Kita kuat secara organisasi dan kita punya caleg yang bisa meningkatkan suara. Saya yakin kita akan lolos PT," paparnya.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan, target perolehan suara memang dipatok tinggi untuk melecut semangat para kader.
"Namanya target harus setinggi-tingginya. Bahkan bila perlu nomor satu. Soal hasilnya urusan nanti," ujar OSO dalam Rapat Koordinasi Bapilu, Badan Saksi, dan Organisasi Partai Hanura di Jakarta, Rabu (6/1/2019).
OSO mengatakan, kesetiaan, loyalitas, dan dedikasi para kader terbukti menjadi kekuatan parpol dalam menghadapi tantangan dalam menghadapi pemilu.
"Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak pengurus Bappilu, Badan Saksi secara bersama-sama menyiapkan langkah terukur yang sesuai hati nurani untuk mengantarkan nama besar Hanura menjadi tiga besar," papar OSO di hadapan para pengurus partai.
Untuk menggapai kemenangan tersebut, ada sejumlah hal yang harus dikerjakan. Pertama, para pengurus Bappilu diminta segera merumuskan panduan teknis sebagai implementasi strategi kemenangan.
"Masing-masing daerah berbeda, tak bisa dipaksakan. Struktur Bappilu harus ada, struktur saksi ada harus sesuai selera daerah," katanya.
Dalam membentuk pengurus parpol juga harus betul-betul memilih orang yang tepat, kreatif, dan punya kemampuan. Di sisi lain juga harus ada speed dan target untuk menggapai kemenangan.
"Ini dari hari ke hari dihitung sampai hari H. Ini sangat sederhana. Saya punya sistem, saya punya ukuran. Anda yang terpilih di Bappilu dan saksi bukan orang sembarangan. Pertama dipilih karena punya tekad, pribadi dan komitmen untuk Hanura," paparnya.
Selain target meraih tiga besar, OSO juga meminta seluruh kader dan pengurus partai untuk memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
"Kita bertekad untuk memenangkan Jokowi-Amin Ma'ruf itu dasarnya sederhana. Bahwa apa yang dikerjakan selama ini adalah fakta- fakta yang tidak bisa dibohongi. Saya yakin bahwa dia pantas meneruskan pembangnunan," paparnya.
OSO optimistis perolehan suara Jokowi-Kiai Ma'ruf, khususnya di wilayah Sumatera Barat akan meningkat.
"Bohong kalau orang Minang tidak bisa berterima kasih pada orang lain. Tahun ini (suara Jokowi) akan naik. Saya tak usah bicara persen. Orang Minang sangat bermartabat. Bukan orang Minang kalau tidak bisa mengungkapkan rasa terima kasihnya (kepada Jokowi)," katanya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Hanura Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya optimistis bisa mencapai target yang ditetapkan partai. Menurutnya, sebelumnya pada Pemilu 2014 lalu, Hanura juga diprediksi tidak lolos parliamentary threshold (PT), namun faktanya lolos.
"Kemudian dari survei hari ini yang pergerakannya di kisaran 1,2 persen sampai 1,5 persen, itu hampir sama peristiwanya dengan 2013, satu tahun sebelum pemilu. Saat itu, angka kita hanya 1,2 persen. Tapi pada Pemilu 2014 kita mendapatkan hasil 5,26 persen dengan jumlah suara 6 juta lebih. Jumlah kursi nasional 16 kursi," ungkapnya.
Pada tahapan pemilu tahun ini, kata Benny, saat proses verifikasi faktual, Hanura juga diprediksi tidak lolos. Faktanya hanura lolos dengan jumlah caleg terbanyak nasional.
"Kita memiliki struktur di semua tingkatan. Kita kuat secara organisasi dan kita punya caleg yang bisa meningkatkan suara. Saya yakin kita akan lolos PT," paparnya.
(maf)