Milenial Diharapkan Paham dengan 3 Pendekatan Pemolisian
A
A
A
JAKARTA - Kemajuan teknologi yang terjadi di zaman milenial ini merambah semua lini, semua sistem di era digital sering dikategorikan dalam bidang teknologi informasi. Apalagi di zaman milenial sekarang semua informasi dibutuhkan secara cepat, termasuk masalah lalu lintas.
Kaum milenial makin dimudahkan dalam memperoleh informasi apapun termasuk masalah aturan atau tindakan terkait lalu lintas. Sistem-sistem teknologi yang dibangun memang untuk mengumpulkan informasi-informasi yang bisa diolah menjadi data.
Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen Pol Chryshnanda DL mengungkapkan, kalau informasi dari berbagai hal sangat kompleks dan bervariasi. Namun menurutnya, secara prinsip yang mendasar dalam pendekatan pemolisian dapat dikategorikan menjadi 3 bagian besar.
"Ada tiga prinsip pendekatan pemolisian yang bisa dilakukan. Yang pertama yaitu berbasis wilayah atau area, yang kedua berbasis kepentingan atau fungsi atau dari aktifitas. Dan yang ke tiga berbasis dampak masalah," ujar Chryshnanda, Rabu (30/1/2019).
Tatkala teknologi informasi dielaborasi pada pemolisian, sistem-sistem pengumpulan informasi akan dianalisa atau dikembangkan menjadi data. Ini sebagai informasi yang lebih mudah dipahami oleh generasi milenial.
"Data merupakan konstruksi atau bangunan informasi dari berbagai kategori akan sesuatu yang berbasis wilayah maupun kepentingan. Ini informasi terstruktur dibangun sistematis, dapat dihubungkan secara holistik atau saling terkait dan menjadi suatu model," tambahnya.
Dari model-model ini akan menjawab permasalahan yang telah bahkan akan terjadi. Sistem analisa data ini menjadi kekuatan tingkat kecerdasan atau kecanggihan suatu teknologi informasi.
"Agar maksimal harus dilengkapi sistem visual yang berupa peta, tabel grafik, diagram maupun gambar, di mana hal ini sudah biasa di jaman milenial. Ini menjadi alat bantu untuk memprediksi, membuat antisipasi dan solusi secara cepat tepat akurat transparan dan mudah diakses. Dengan sistem pemetaan ini akan menjadi model yang mampu menunjukkan pola," ucapnya.
"Sehingga data-data yang ada mampu berfungsi secara proaktif dalam memberikan pelayanan publik. Ini mendukung produktifitas masyarakat sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup," tambahnya.
Selain itu sambung Chryshnanda, sistem teknologi di era digital selain pembaca signal maupun pergerakan juga mengandalkan kamera. Berfungsi untuk menangkap objek yang diolah menjadi data.
"Karena ini sangat penting, di antaranya untuk menangani masalah yang berkaitan dengan kecepatan serta informasi maupun reaksi cepat pada saat emergency," pungkasnya.
Kaum milenial makin dimudahkan dalam memperoleh informasi apapun termasuk masalah aturan atau tindakan terkait lalu lintas. Sistem-sistem teknologi yang dibangun memang untuk mengumpulkan informasi-informasi yang bisa diolah menjadi data.
Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen Pol Chryshnanda DL mengungkapkan, kalau informasi dari berbagai hal sangat kompleks dan bervariasi. Namun menurutnya, secara prinsip yang mendasar dalam pendekatan pemolisian dapat dikategorikan menjadi 3 bagian besar.
"Ada tiga prinsip pendekatan pemolisian yang bisa dilakukan. Yang pertama yaitu berbasis wilayah atau area, yang kedua berbasis kepentingan atau fungsi atau dari aktifitas. Dan yang ke tiga berbasis dampak masalah," ujar Chryshnanda, Rabu (30/1/2019).
Tatkala teknologi informasi dielaborasi pada pemolisian, sistem-sistem pengumpulan informasi akan dianalisa atau dikembangkan menjadi data. Ini sebagai informasi yang lebih mudah dipahami oleh generasi milenial.
"Data merupakan konstruksi atau bangunan informasi dari berbagai kategori akan sesuatu yang berbasis wilayah maupun kepentingan. Ini informasi terstruktur dibangun sistematis, dapat dihubungkan secara holistik atau saling terkait dan menjadi suatu model," tambahnya.
Dari model-model ini akan menjawab permasalahan yang telah bahkan akan terjadi. Sistem analisa data ini menjadi kekuatan tingkat kecerdasan atau kecanggihan suatu teknologi informasi.
"Agar maksimal harus dilengkapi sistem visual yang berupa peta, tabel grafik, diagram maupun gambar, di mana hal ini sudah biasa di jaman milenial. Ini menjadi alat bantu untuk memprediksi, membuat antisipasi dan solusi secara cepat tepat akurat transparan dan mudah diakses. Dengan sistem pemetaan ini akan menjadi model yang mampu menunjukkan pola," ucapnya.
"Sehingga data-data yang ada mampu berfungsi secara proaktif dalam memberikan pelayanan publik. Ini mendukung produktifitas masyarakat sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup," tambahnya.
Selain itu sambung Chryshnanda, sistem teknologi di era digital selain pembaca signal maupun pergerakan juga mengandalkan kamera. Berfungsi untuk menangkap objek yang diolah menjadi data.
"Karena ini sangat penting, di antaranya untuk menangani masalah yang berkaitan dengan kecepatan serta informasi maupun reaksi cepat pada saat emergency," pungkasnya.
(maf)