DPR Minta TNI Tidak Ditarik dalam Politik
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta semua pihak tidak menarik-narik institusi TNI ke dalam politik praktis pada pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) yang akan digelar April 2019 mendatang.
“Mari kita jaga netralitas TNI demi tegaknya pemilu damai dan berintegritas dan kita tunjukan kepada dunia bahwa untuk kesekian kalinya Indonesia sukses dalam menyelenggarakan pemilu secara damai dan berkualitas, sehingga Indonesia dapat menjadi kiblat demokrasi baru di dunia,” ujarnya saat memberikan kuliah umum kepada 150 Perwira Mahasiswa (Pasis) Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Dikreg Seskoal) Angkatan ke 57 di Kelas Gabungan “Gedung Samadikun” Seskoal, Cipulir Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menjelaskan, pentingnya pemilu dalam suatu negara yang berdemokrasi. Sebab, pemilu merupakan sarana terpenting dalam demokrasi. ”Melalui pemilu akan lahir lembaga-lembaga kenegaraan baik legislatif, eksekutif, dan yudikatif serta lembaga-lembaga negara lainnya,” katanya.
Politikus dari Partai Golkar ini menyebut, untuk meningkatkan kualitas demokrasi, salah satunya diukur dari sejauh mana netralitas TNI dalam pemilu. Karena itu, menjaga netralitas TNI dan Polri merupakan hal yang sangat penting. ”Sesuai amanat reformasi, TNI benar-benar dapat menjaga netralitasnya dalam setiap pemilu, sedangkan keluarga TNI bebas menentukan hak politiknya secara mandiri. Saya mengimbau agar semua pihak tidak menarik-narik TNI dalam pusaran pileg dan pilpres,” katanya.
Direktur Magister Terapan Angkatan Laut sekaligus Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian berharap kuliah umum yang diberikan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengenai “Peran Legislatif Dalam Menjaga Netralitas TNI pada Pemilu”, dapat dipedomani oleh para Pasis Dikreg Seskoal Angkatan, para prajurit dan pegawai negeri sipil (PNS) serta mahasiswa program Seat In Seskoal.
Octavian menilai, materi yang disampaikan sangat tepat untuk membuka wawasan sekaligus pencerahan berbagai upaya legislasi agar TNI mampu berperan optimal menjaga netralitasnya dalam Pemilu mendatang mengingat kompleksitas pemilu berikut berbagai fenomena yang dapat mengarah ke konflik antar pendukung parpol.
”Materi kuliah umum sangat relevan dengan tugas TNI dan sejalan dengan upaya meningkatkan sinergi dan soliditas TNI-Polri,” ucapnya.
“Mari kita jaga netralitas TNI demi tegaknya pemilu damai dan berintegritas dan kita tunjukan kepada dunia bahwa untuk kesekian kalinya Indonesia sukses dalam menyelenggarakan pemilu secara damai dan berkualitas, sehingga Indonesia dapat menjadi kiblat demokrasi baru di dunia,” ujarnya saat memberikan kuliah umum kepada 150 Perwira Mahasiswa (Pasis) Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Dikreg Seskoal) Angkatan ke 57 di Kelas Gabungan “Gedung Samadikun” Seskoal, Cipulir Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menjelaskan, pentingnya pemilu dalam suatu negara yang berdemokrasi. Sebab, pemilu merupakan sarana terpenting dalam demokrasi. ”Melalui pemilu akan lahir lembaga-lembaga kenegaraan baik legislatif, eksekutif, dan yudikatif serta lembaga-lembaga negara lainnya,” katanya.
Politikus dari Partai Golkar ini menyebut, untuk meningkatkan kualitas demokrasi, salah satunya diukur dari sejauh mana netralitas TNI dalam pemilu. Karena itu, menjaga netralitas TNI dan Polri merupakan hal yang sangat penting. ”Sesuai amanat reformasi, TNI benar-benar dapat menjaga netralitasnya dalam setiap pemilu, sedangkan keluarga TNI bebas menentukan hak politiknya secara mandiri. Saya mengimbau agar semua pihak tidak menarik-narik TNI dalam pusaran pileg dan pilpres,” katanya.
Direktur Magister Terapan Angkatan Laut sekaligus Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian berharap kuliah umum yang diberikan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengenai “Peran Legislatif Dalam Menjaga Netralitas TNI pada Pemilu”, dapat dipedomani oleh para Pasis Dikreg Seskoal Angkatan, para prajurit dan pegawai negeri sipil (PNS) serta mahasiswa program Seat In Seskoal.
Octavian menilai, materi yang disampaikan sangat tepat untuk membuka wawasan sekaligus pencerahan berbagai upaya legislasi agar TNI mampu berperan optimal menjaga netralitasnya dalam Pemilu mendatang mengingat kompleksitas pemilu berikut berbagai fenomena yang dapat mengarah ke konflik antar pendukung parpol.
”Materi kuliah umum sangat relevan dengan tugas TNI dan sejalan dengan upaya meningkatkan sinergi dan soliditas TNI-Polri,” ucapnya.
(pur)