Ini Respons Pengamat Soal Pidato Prabowo yang Berapi-api

Selasa, 15 Januari 2019 - 19:46 WIB
Ini Respons Pengamat Soal Pidato Prabowo yang Berapi-api
Ini Respons Pengamat Soal Pidato Prabowo yang Berapi-api
A A A
JAKARTA - Pidato visi misi yang disampaikan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto tadi malam dinilai miskin solusi. Bahkan, pidato Prabowo disebut mendaur ulang dari apa yang disampaikan sebelumnya.

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, pidato Prabowo semalam adalah penerjemahan dari yang disebut beberapa bulan lalu tentang ekonomi kebodohan atau economic stupidity.

"Bagi Prabowo, Pak Jokowi itu salah arah mengelola kebijakan ekonomi, efeknya banyak orang miskin, banyak orang nganggur, yang kaya dan yang miskin semakin lebar," kata Adi saat dihubungi, Selasa (15/1/2019).

Prabowo, menurut Adi, tidak peduli dengan data BPS bahwa angka kemiskinan dan pengangguran turun, sebab narasi yang dibangun adalah Jokowi selama 4 tahun ini gagal menjadi pemimpin republik ini.

Adi menilai tidak ada yang baru dari apa yang disampaikan Prabowo tadi malam. “Ini hanya sebagai daur ulang gagasan-gagasan Prabowo tentang pemerintah Jokowi yang dianggap gagal," ujarnya.

Adi melanjutkan, Prabowo terkesan abai terhadap data BPS sehingga wajar banyak pihak berpandangan pidato yang disampaikannya cenderung menampilkan pesimisme. Dalam pidato tersebut, Adi juga menganggap Prabowo terlalu memonopoli sehingga, mengesampingkan peran Sandiaga S Uno sebagai Cawapres.

Padahal, public terutama undecided dan swing voter berharap menunggu Sandiaga yang dinilai sebagai pembeda. Alhasil, Sandi hanya dianggap sebagai pelengkap.

"Pak Prabowo juga miskin memberikan contoh-contoh dari kasus yang dianggap tidak sukses. Misalnya ketika Prabowo bilang BUMN itu ambruk, itu BUMN yang mana. Menyebut Garuda, PLN dan Pertamina, apa betul PLN dan Pertamina itu ambruk. Jangan-jangan mereka hanya rugi, tapi dalam rentang waktu kapan. Apakah hanya di masa Jokowi atau sejak SBY atau pemerintah sebelumnya. Artinya dia men-downgrade dan medelegitimasi semua pencapaian Jokowi tapi contoh-contohnya tidak pernah kongkret. Mestinya kalo disertai contoh dan bukti-bukti, tentu rakyat percaya ini bukan hanya retoris," ungkapnya.

Adi menambahkan, pidato yang disampaikan Prabowo di hadapan para tokoh pendukungnya dinilai memiliki dampak yang negatif dan semakin menimbulkan 'pembelahan' di masyarakat. "Pidato semalam itu semakin membuat cinta pendukung Prabowo, tapi semakin membuat benci pendukung Jokowi. Dua kubu ini semakin keras cintanya ke Prabowo dan bencinya ke Prabowo," pungkasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5664 seconds (0.1#10.140)