Wadah Pegawai KPK Desak Presiden Bongkar Teror Pimpinan KPK
A
A
A
JAKARTA - Ketua Wadah pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap, mendesak Presiden Joko Widodo membongkar berbagai upaya pelemahan KPK melalui teror kepada pimpinan KPK. Hal ini menanggapi adanya teror di kediaman dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.
"Upaya pelemahan pemberantasan korupsi melalui intimidasi terhadap pegawai maupun pimpinan KPK terus terjadi tanpa bisa dicegah. Sebab pelaku berpikiran bahwa tindakan yang dilakukan tidak akan bisa terungkap," ujar Yudi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/1/2019).
Menurut dia, saat KPK sedang giat-giatnya memberantas korupsi pada 2018 lalu dengan mencetak sejarah 30 OTT dan tahun ini menargetkan 200 perkara, upaya pemberantasan korupsi kembali diuji.
"Hal ini semakin membuktikan bahwa upaya teror terhadap pemberantasan korupsi terus berlangsung dan tidak pernah berhenti," ujarnya.
Wadah pegawai KPK meyakini tindakan teror ini merupakan upaya untuk menimbulkan rasa takut dan gentar kepada pimpinan dan pegawai KPK agar berhenti menciduk koruptor dan menciptakan Indonesia bersih.
"Bahwa teror-teror kepada pimpinan KPK dan pegawai KPK tidak akan pernah menciutkan nyali kami dalam memberantas korupsi di negeri ini, malah justru makin memperteguh semangat kami bahwa korupsi harus dibasmi apapun risikonya, tentu dengan dukungan rakyat Indonesia," jelasnya.
Selain itu, Yudi dan pihaknya mengecam dan mengutuk upaya teror terhadap pimpinan KPK.
"Kami juga berharap pihak kepolisian yang saat ini sedang melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dapat segera melacak dan menemukan pelakunya," tuturnya.
"Upaya pelemahan pemberantasan korupsi melalui intimidasi terhadap pegawai maupun pimpinan KPK terus terjadi tanpa bisa dicegah. Sebab pelaku berpikiran bahwa tindakan yang dilakukan tidak akan bisa terungkap," ujar Yudi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/1/2019).
Menurut dia, saat KPK sedang giat-giatnya memberantas korupsi pada 2018 lalu dengan mencetak sejarah 30 OTT dan tahun ini menargetkan 200 perkara, upaya pemberantasan korupsi kembali diuji.
"Hal ini semakin membuktikan bahwa upaya teror terhadap pemberantasan korupsi terus berlangsung dan tidak pernah berhenti," ujarnya.
Wadah pegawai KPK meyakini tindakan teror ini merupakan upaya untuk menimbulkan rasa takut dan gentar kepada pimpinan dan pegawai KPK agar berhenti menciduk koruptor dan menciptakan Indonesia bersih.
"Bahwa teror-teror kepada pimpinan KPK dan pegawai KPK tidak akan pernah menciutkan nyali kami dalam memberantas korupsi di negeri ini, malah justru makin memperteguh semangat kami bahwa korupsi harus dibasmi apapun risikonya, tentu dengan dukungan rakyat Indonesia," jelasnya.
Selain itu, Yudi dan pihaknya mengecam dan mengutuk upaya teror terhadap pimpinan KPK.
"Kami juga berharap pihak kepolisian yang saat ini sedang melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dapat segera melacak dan menemukan pelakunya," tuturnya.
(pur)