Visi-Misi Prabowo-Sandi Dinilai Kaya Informasi dan Tetap Membumi
A
A
A
JAKARTA - Visi misi Pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dinilai kaya informasi, imajinasi dan tetap membumi. Sebab, mewujudkan keadilan sosial dan ekonomi merupakan salah satu agenda utama pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu.
"Kalau 01 (Jokowi-Ma'ruf, red) dia petahana, kalau ini (Prabowo-Sandi, red) adalah challenger," ujar Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah dalam diskusi Bertajuk 'Menuju Ekonomi Indonesia yang Adil dan Makmur' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).
Sehingga, Pasangan Prabowo-Sandi dinilai memiliki akses terhadap data, informasi, dan struktur birokrasi yang tidak akan selengkap petahana. "Tapi seorang challenger memiliki kekuatan flexibilitas dan itu dibuktikan oleh Mas Sandi turun ke 1.000 titik dalam waktu 120 hari. Menurut saya itu komitmen yang luar biasa yang ditunjukkan Prabowo-Sandi," paparnya.
Selain itu, visi misi Prabowo-Sandi juga disusun dengan melibatkan banyak pihak. Para ahli dari berbagai bidang terlibat langsung menggodok dan mengayak ideologi, fakta dan data dimasukkan dalam program unggulan pasangan calon nomor urut 02 ini.
"Jadi nanti visi misi rasanya sebuah sintesa dari proses yang sangat kaya, ada ideologi dimasukkan, kemudian ada aspirasi yang ditangkap, ada ide pakar, ada data Bappenas. Dan itu yang kalau saya baca buku visi misi-nya, saya menjadi tertarik karena sangat kaya informasi, imajinasi, tapi tetap down to earth dan mengaddress persoalan di lapangan," kata mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bidang ekonomi ini.
(Baca juga: Pembangunan Ekonomi Era Jokowi Dinilai untuk Kepentingan Pemilu )Selain itu, dia juga tertarik dengan keinginan pasangan Prabowo-Sandi untuk menciptakan banyak lapangan kerja dengan tetap mengutamakan tenaga kerja lokal. Kemudian, dia menambahkan, BUMN pun dijanjikan pasangan Prabowo-Sandi untuk dikelola dari profesional dan bebas dari kepentingan politik.
"Saya rasa itu tentu bukan hanya keinginan paslon 02 tapi konstitusi juga mengamanatkan hal itu bahwa BUMN harus dikelola secara berintegritas, profesional dan bebas dari kepentingan politik," pungkasnya.
"Kalau 01 (Jokowi-Ma'ruf, red) dia petahana, kalau ini (Prabowo-Sandi, red) adalah challenger," ujar Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah dalam diskusi Bertajuk 'Menuju Ekonomi Indonesia yang Adil dan Makmur' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).
Sehingga, Pasangan Prabowo-Sandi dinilai memiliki akses terhadap data, informasi, dan struktur birokrasi yang tidak akan selengkap petahana. "Tapi seorang challenger memiliki kekuatan flexibilitas dan itu dibuktikan oleh Mas Sandi turun ke 1.000 titik dalam waktu 120 hari. Menurut saya itu komitmen yang luar biasa yang ditunjukkan Prabowo-Sandi," paparnya.
Selain itu, visi misi Prabowo-Sandi juga disusun dengan melibatkan banyak pihak. Para ahli dari berbagai bidang terlibat langsung menggodok dan mengayak ideologi, fakta dan data dimasukkan dalam program unggulan pasangan calon nomor urut 02 ini.
"Jadi nanti visi misi rasanya sebuah sintesa dari proses yang sangat kaya, ada ideologi dimasukkan, kemudian ada aspirasi yang ditangkap, ada ide pakar, ada data Bappenas. Dan itu yang kalau saya baca buku visi misi-nya, saya menjadi tertarik karena sangat kaya informasi, imajinasi, tapi tetap down to earth dan mengaddress persoalan di lapangan," kata mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bidang ekonomi ini.
(Baca juga: Pembangunan Ekonomi Era Jokowi Dinilai untuk Kepentingan Pemilu )Selain itu, dia juga tertarik dengan keinginan pasangan Prabowo-Sandi untuk menciptakan banyak lapangan kerja dengan tetap mengutamakan tenaga kerja lokal. Kemudian, dia menambahkan, BUMN pun dijanjikan pasangan Prabowo-Sandi untuk dikelola dari profesional dan bebas dari kepentingan politik.
"Saya rasa itu tentu bukan hanya keinginan paslon 02 tapi konstitusi juga mengamanatkan hal itu bahwa BUMN harus dikelola secara berintegritas, profesional dan bebas dari kepentingan politik," pungkasnya.
(pur)