Cerita Warga Soal Teror Molotov di Rumah Pimpinan KPK
A
A
A
JAKARTA - Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarief di Kalibata Selatan, Pancoran, Jakarta Selatan diteror bom molotov oleh orang tak dikenal, Rabu (9/1/2019) pagi.
Warga sekitar, Suwarni (59) mengatakan, botol motolov itu ditemukan oleh sopir Laode. Suwarni mengetahui karena saat itu dia tengah berjualan di dekat rumah Laode.
"Lagi jualan kue, lagi duduk. Pas sopir datang naik motor saya lihat, lalu dia teriak ke pembantu di dalam, ada apa katanya? Lalu dia (sopir) bilang ada molotov," ujar Suwarni di lokasi, Rabu (9/1/2019).
(Baca juga: Rumah Dua Pimpinan KPK Diteror Bom Molotov, Polri Kerahkan Densus 88 )
Menurut dia, tidak lama kemudian Laode dan istrinya pun keluar hendak melihat botol molotov yang saat itu berada di depan rumahnya dalam kondisi menyala di bagian sumbunya.
Laode terlihat menelepon seseorang. Kemudian polisi tiba di lokasi pada pukul 07.00 WIB.
"Jam 05.00 lumayan sepi, jam 06.00 baru orang mulai ramai, pada buang sampah. Saya juga enggak tahu itu (ada molotov-red), tahu setelah teriak-teriak itu, posisinya (botol-red) ada di depan rumah," tuturnya.
"Saat itu pembantunya enggak berani keluar, kuncinya dilempar dari dalam. Pas saya tanya ke sopirnya 'ada apa Pak Bambang? terus Pak Bambang Jawab ada bom molotov. Kemudian saya liat dan ternyata benar," kata Suwarni di lokasi.
Dia menerangkan, molotov itu terbuat dari kaca dengan bentuk agak panjang, yang mana didalamnya seperti berisi minyak warna putih dengan sumbu.
Sementara itu, tetangga Laode, Anita (39) menambahkan, pada tengah malam, sekitar pukul 00.00 WIB lebih sempat mendengar suara pecahan botol dan bunyi jatuhnya benda. Namun, dia tak sempat menengok karena berpikir mungkin hanya orang iseng belaka.
"Habis itu ada suara motor kencang, jam 12 malam menjelang 00.30. Sember gitu suara motornya, kenceng, ngegas," katanya.
Warga sekitar, Suwarni (59) mengatakan, botol motolov itu ditemukan oleh sopir Laode. Suwarni mengetahui karena saat itu dia tengah berjualan di dekat rumah Laode.
"Lagi jualan kue, lagi duduk. Pas sopir datang naik motor saya lihat, lalu dia teriak ke pembantu di dalam, ada apa katanya? Lalu dia (sopir) bilang ada molotov," ujar Suwarni di lokasi, Rabu (9/1/2019).
(Baca juga: Rumah Dua Pimpinan KPK Diteror Bom Molotov, Polri Kerahkan Densus 88 )
Menurut dia, tidak lama kemudian Laode dan istrinya pun keluar hendak melihat botol molotov yang saat itu berada di depan rumahnya dalam kondisi menyala di bagian sumbunya.
Laode terlihat menelepon seseorang. Kemudian polisi tiba di lokasi pada pukul 07.00 WIB.
"Jam 05.00 lumayan sepi, jam 06.00 baru orang mulai ramai, pada buang sampah. Saya juga enggak tahu itu (ada molotov-red), tahu setelah teriak-teriak itu, posisinya (botol-red) ada di depan rumah," tuturnya.
"Saat itu pembantunya enggak berani keluar, kuncinya dilempar dari dalam. Pas saya tanya ke sopirnya 'ada apa Pak Bambang? terus Pak Bambang Jawab ada bom molotov. Kemudian saya liat dan ternyata benar," kata Suwarni di lokasi.
Dia menerangkan, molotov itu terbuat dari kaca dengan bentuk agak panjang, yang mana didalamnya seperti berisi minyak warna putih dengan sumbu.
Sementara itu, tetangga Laode, Anita (39) menambahkan, pada tengah malam, sekitar pukul 00.00 WIB lebih sempat mendengar suara pecahan botol dan bunyi jatuhnya benda. Namun, dia tak sempat menengok karena berpikir mungkin hanya orang iseng belaka.
"Habis itu ada suara motor kencang, jam 12 malam menjelang 00.30. Sember gitu suara motornya, kenceng, ngegas," katanya.
(dam)