Lima Bulan Kampanye, Sandi Sudah Datangi 1.000 Tempat di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Terhitung sejak awal kampanye pada 11 Agustus 2018 hingga 7 Januari 2019, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, telah mendatangi 1.000 titik di penjuru Tanah Air. Dari data yang dimiliki tim Prabowo-Sandi, mantan Wakil Guburnur DKI tersebut telah menempuh perjalanan sejauh 107.237 kilometer (km) atau dua kali putaran bumi.
Dalam perjalanan melalui darat, laut, dan udara tersebut, jalan panjang yang ditempuh Sandi untuk mensosialisasikan programnya melewati 77 kabupaten, 47 kota, 27 provinsi, 77 pasar, serta 102 pesantren.
Adapun alat transportasi yang digunakan pria yang hobi olahraga lari dan basket itu dalam melakukan perjalanannya adalah menggunakan pesawat terbang sebanyak 83 kali, kereta api 7 kali, dan 1 kali menggunakan kapal Ferry.
Sandi menyebut salah satu jalur terberat yang pernah dihadapinya saat mendengar aspirasi rakyat adalah ketika berkampanye di Kampung Nelayan Parapara, Kecamatan Bontotiru, Bulukumba, Sulawesi Selatan. "Saat itu kondisi mati lampu akibat listrik mati. Bahkan dalam Google Maps, daerah ini tidak terjangkau," ujar Sandi.
Sementara itu, jalur terpanjang dalam berkampanye yang pernah ditempuh Sandi adalah saat melintasi beberapa kota dalam waktu tiga malam, yakni Jakarta-Palu-Makassar-Mamuju-Majene-Pinrang-Pare-pare-Pangkeb-Makassar-Gorontalo-Tomohon-Manado-Ternate-Jakarta. Dari lokasi tersebut diketahui jarak yang ditempuh Sandi mencapai 5.000 kilometer.
Dari perjalanan selama berkampanye itu, Sandi melihat negara Indonesia memang sangat kaya raya, mulai dari sumber daya alamnya yang melimpah, dan sumber daya manusianya luar biasa.
"Sudah saatnya kita realisasi dengan kebijakan yang dihadirkan oleh pemerintahan yang kuat dengan kepemimpinannya yang tegas dan juga berpihak kepada rakyat," terangnya.
Atas capaian mendatangi 1.000 titik kampanye itu, Sandiaga bersam tim menggelar acara syukuran di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto No 93, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
"Saya hadir di acara syukuran ini bukan acara yang menjadi akhir tapi lebih sebagai suatu acara mensyukuri segala nikmat Allah SWT bahwa lebih dari 1000 kunjungan yang telah dilakukan semenjak bulan Agustus sampai sekarang dalam menangkap aspirasi masyarakat, membingkai mozaik Indonesia, harapan masyarakat untuk Indonesia yang lebih baik," tagas Sandi.
Dalam perjalanan melalui darat, laut, dan udara tersebut, jalan panjang yang ditempuh Sandi untuk mensosialisasikan programnya melewati 77 kabupaten, 47 kota, 27 provinsi, 77 pasar, serta 102 pesantren.
Adapun alat transportasi yang digunakan pria yang hobi olahraga lari dan basket itu dalam melakukan perjalanannya adalah menggunakan pesawat terbang sebanyak 83 kali, kereta api 7 kali, dan 1 kali menggunakan kapal Ferry.
Sandi menyebut salah satu jalur terberat yang pernah dihadapinya saat mendengar aspirasi rakyat adalah ketika berkampanye di Kampung Nelayan Parapara, Kecamatan Bontotiru, Bulukumba, Sulawesi Selatan. "Saat itu kondisi mati lampu akibat listrik mati. Bahkan dalam Google Maps, daerah ini tidak terjangkau," ujar Sandi.
Sementara itu, jalur terpanjang dalam berkampanye yang pernah ditempuh Sandi adalah saat melintasi beberapa kota dalam waktu tiga malam, yakni Jakarta-Palu-Makassar-Mamuju-Majene-Pinrang-Pare-pare-Pangkeb-Makassar-Gorontalo-Tomohon-Manado-Ternate-Jakarta. Dari lokasi tersebut diketahui jarak yang ditempuh Sandi mencapai 5.000 kilometer.
Dari perjalanan selama berkampanye itu, Sandi melihat negara Indonesia memang sangat kaya raya, mulai dari sumber daya alamnya yang melimpah, dan sumber daya manusianya luar biasa.
"Sudah saatnya kita realisasi dengan kebijakan yang dihadirkan oleh pemerintahan yang kuat dengan kepemimpinannya yang tegas dan juga berpihak kepada rakyat," terangnya.
Atas capaian mendatangi 1.000 titik kampanye itu, Sandiaga bersam tim menggelar acara syukuran di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto No 93, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
"Saya hadir di acara syukuran ini bukan acara yang menjadi akhir tapi lebih sebagai suatu acara mensyukuri segala nikmat Allah SWT bahwa lebih dari 1000 kunjungan yang telah dilakukan semenjak bulan Agustus sampai sekarang dalam menangkap aspirasi masyarakat, membingkai mozaik Indonesia, harapan masyarakat untuk Indonesia yang lebih baik," tagas Sandi.
(thm)