Rocky Gerung ke BPN: Saya Bukan Timses, Tapi Saya Ingin Tim Ini Sukses
A
A
A
JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut tim Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandi dan juga relawannya harus samakan tujuan dan konsep yang sama. Hal ini untuk bisa mematahkan argumentasi negatif dari kubu Jokowi-KH Ma'ruf.
"Ini pentingnya kita punya konsep. Saya bukan tim sukses Prabowo, tapi saya ingin tim ini sukses," ujar Rocky dalam acara diskusi di rumah Djoang Prabowo-Sandi, Jalan Wijaya 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/12/2018).
Konsep ini, kata Rocky didapatkan dari pengetahuan yang dapat mempertajam prespektif. Konsep ini juga yang akan bisa membantu dalam berdebat termasuk dengan mahasiswa sekalipun
"Jadi pengetahuan kita harus kita lengkapi dengan perspektif. Supaya tajam dalam berdebat. Debat tentu ada tim debat di forum nasional. Tapi anda akan bertemu dengan misalkan ketemu dengan mahasiswa, di Jakarta atau di Surabaya," jelasnya.
Pendiri institut Setara ini mengungkapkan bahwa Intipati dari politik yaitu menghasilkan argumentasi dengan basis data dan ketelitian untuk mengawal suara supaya kemenangan itu tetap terfokus.
"Jadi ini ada politik to be or not to be, menang atau kalah. Jadi ada pertarungan yang sungguh akan menghasilkan Indonesia yang lain, Indonsia yang baru. Karena itu pemilu 2019 adalah rahim untuk menghasilkan generasi baru rahim perempuan," tuturnya.
"Ini pentingnya kita punya konsep. Saya bukan tim sukses Prabowo, tapi saya ingin tim ini sukses," ujar Rocky dalam acara diskusi di rumah Djoang Prabowo-Sandi, Jalan Wijaya 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/12/2018).
Konsep ini, kata Rocky didapatkan dari pengetahuan yang dapat mempertajam prespektif. Konsep ini juga yang akan bisa membantu dalam berdebat termasuk dengan mahasiswa sekalipun
"Jadi pengetahuan kita harus kita lengkapi dengan perspektif. Supaya tajam dalam berdebat. Debat tentu ada tim debat di forum nasional. Tapi anda akan bertemu dengan misalkan ketemu dengan mahasiswa, di Jakarta atau di Surabaya," jelasnya.
Pendiri institut Setara ini mengungkapkan bahwa Intipati dari politik yaitu menghasilkan argumentasi dengan basis data dan ketelitian untuk mengawal suara supaya kemenangan itu tetap terfokus.
"Jadi ini ada politik to be or not to be, menang atau kalah. Jadi ada pertarungan yang sungguh akan menghasilkan Indonesia yang lain, Indonsia yang baru. Karena itu pemilu 2019 adalah rahim untuk menghasilkan generasi baru rahim perempuan," tuturnya.
(pur)