Saat Jokowi Sapa Difabel Menggunakan Bahasa Isyarat
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa para difabel dengan menggunakan bahasa isyarat. Peristiwa itu terjadi saat Presiden menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional 2018 di Summarecon, Bekasi, Senin (3/12/2018).
"Saya cinta bapak ibu dan saudara-saudara sekalian," kata Jokowi sambil menggerakkan jari tangannya, berbicara menggunakan bahasa isyarat."Kalau salah dimaafkan, karena baru belajar, baru saja tadi pagi," imbuhnya.
Jokowi mengatakan, para difabel memiliki segudang prestasi. Salah satunya melalui perhelatan Asian Para Games, beberapa waktu lalu. Melalui ajang olahraga itu, atlet kita mampu merebut 37 medali emas dan masuk peringkat kelima. Sebelumnya, pada 2014 Indonesia hanya mampu bertengger di posisi 9 dengan perolehan 9 medali.
"Dan juga hadiahnya sama dengan Asian Games. Yang emas dapat 1,5 miliar. Yang perak dapat 500 juta, yang perunggu 250 juta," ucap Jokowi.
Selain di bidang olahraga, para difabel juga berprestasi di bidang lain. Ada Krisnawati Utami yang saat tinggal di Amerika Serikat. Dia merupakan WNI pertama yang dipilih menjadi duta komite penyandang disabilitas PBB tahun 2018.
Kemudian Siti Aisyah yang sukses berbisnis melalui online marketing. Kemudian Surya Sahetapy, penggerak Komunitas Handituli. "Saya udah ketemu dua kali. Ini yang ngajari saya (bahasa isyarat), itu dia," beber Jokowi.
Kemudian Fahmi Husain, mahasiswa yang meraih penghargaan desain terbaik pada nasional elektrik desain. Lalu, Sinta Utami penerima rekor MURI atas perjalanan mengelilingi Indonesia dengan menggunakan sepeda motor selama 1 tahun 4 hari.
"Prestasi gemilang dari anak-anak difabel adalah buah dari semangat juang dan kerja keras. Saya berpesan kepada yang di sini untuk selalu percaya diri, bekerja keras dan berinovasi dalam meraih prestasi-pretasi yang ada," kata Jokowi.
"Saya cinta bapak ibu dan saudara-saudara sekalian," kata Jokowi sambil menggerakkan jari tangannya, berbicara menggunakan bahasa isyarat."Kalau salah dimaafkan, karena baru belajar, baru saja tadi pagi," imbuhnya.
Jokowi mengatakan, para difabel memiliki segudang prestasi. Salah satunya melalui perhelatan Asian Para Games, beberapa waktu lalu. Melalui ajang olahraga itu, atlet kita mampu merebut 37 medali emas dan masuk peringkat kelima. Sebelumnya, pada 2014 Indonesia hanya mampu bertengger di posisi 9 dengan perolehan 9 medali.
"Dan juga hadiahnya sama dengan Asian Games. Yang emas dapat 1,5 miliar. Yang perak dapat 500 juta, yang perunggu 250 juta," ucap Jokowi.
Selain di bidang olahraga, para difabel juga berprestasi di bidang lain. Ada Krisnawati Utami yang saat tinggal di Amerika Serikat. Dia merupakan WNI pertama yang dipilih menjadi duta komite penyandang disabilitas PBB tahun 2018.
Kemudian Siti Aisyah yang sukses berbisnis melalui online marketing. Kemudian Surya Sahetapy, penggerak Komunitas Handituli. "Saya udah ketemu dua kali. Ini yang ngajari saya (bahasa isyarat), itu dia," beber Jokowi.
Kemudian Fahmi Husain, mahasiswa yang meraih penghargaan desain terbaik pada nasional elektrik desain. Lalu, Sinta Utami penerima rekor MURI atas perjalanan mengelilingi Indonesia dengan menggunakan sepeda motor selama 1 tahun 4 hari.
"Prestasi gemilang dari anak-anak difabel adalah buah dari semangat juang dan kerja keras. Saya berpesan kepada yang di sini untuk selalu percaya diri, bekerja keras dan berinovasi dalam meraih prestasi-pretasi yang ada," kata Jokowi.
(pur)