Kubu Prabowo-Sandi Yakin Suaranya Bertambah dari Keluarga Pendiri NU
A
A
A
JAKARTA - Dukungan dari sejumlah kiai keluarga pendiri Nahdlatul Ulama (NU) diyakini dapat menambah suara bagi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Sehingga, dukungan yang disampaikan di Rumah Prabowo, kemarin malam itu disambut positif oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur.
"Kita yakin menambah suara," ujar Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Fadli Zon menjelaskan bahwa hubungan antara Prabowo Subianto dengan sejumlah tokoh NU itu sudah dijalin sejak lama. Selain itu, Prabowo juga diyakini memiliki hubungan baik dengan sejumlah organisasi Islam lainnya seperti Muhammadiyah dan Persis.
Diakuinya bahwa sejumlah kiaii yang menyambangi Rumah Prabowo kemarin malam merupakan tokoh ternama. "Jadi, kita sangat senang sekali, tentu saja sekarang banyak ulama dan kiai yang mempunyai posisi dan keberadaan yang diakui masyarakat di daerah masing-masing," tutur Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Selain itu, diakuinya juga bahwa tidak ada organisasi yang secara solid mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu. "Pasti semuanya terbelah. Dan itu karena konsekuensi dari demokrasi dan organisasi punya aturan sendiri, jadi bukan karena organisasi tetapi orang-orangnya punya aspirasi yang berbeda," kata Wakil Ketua DPR ini.
Adapun selain KH Hasyim Karim dan KH Hasib Wahab, hadir pula sejumlah kiai lainnya dalam pertemuan dengan Prabowo-Sandiaga di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin malam.
Di antaranya adalah Cucu Mbah Hasyim, KH Fahmi Amrullah; Cucu Mbah Hasyim, KH Ir A Baidhowi; Cicitnya Mbah Bisri Sansuri, Gus Billy; Anak KH Saifuddin Zuhri, Gus Adib. Mereka dari Dzuriyyah Pesantren Tebuireng.
Kemudian dari Dzurriyah Pensatren Tambak Beras di antaranya Hj Siti Fatimah Hasib, Cucu KH Wahab Hasbulloh, KH Ghozli Wahib Wahab; Cucu KH Wahab Hasbulloh, Gus Solachul Aam Wahib Wahab; Hj Sukmawati Solachul Aam Wahib, dan Cucu KH Wahab Hasbulloh, Hj Maslachah Wahib Wahab.
"Kita yakin menambah suara," ujar Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Fadli Zon menjelaskan bahwa hubungan antara Prabowo Subianto dengan sejumlah tokoh NU itu sudah dijalin sejak lama. Selain itu, Prabowo juga diyakini memiliki hubungan baik dengan sejumlah organisasi Islam lainnya seperti Muhammadiyah dan Persis.
Diakuinya bahwa sejumlah kiaii yang menyambangi Rumah Prabowo kemarin malam merupakan tokoh ternama. "Jadi, kita sangat senang sekali, tentu saja sekarang banyak ulama dan kiai yang mempunyai posisi dan keberadaan yang diakui masyarakat di daerah masing-masing," tutur Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Selain itu, diakuinya juga bahwa tidak ada organisasi yang secara solid mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu. "Pasti semuanya terbelah. Dan itu karena konsekuensi dari demokrasi dan organisasi punya aturan sendiri, jadi bukan karena organisasi tetapi orang-orangnya punya aspirasi yang berbeda," kata Wakil Ketua DPR ini.
Adapun selain KH Hasyim Karim dan KH Hasib Wahab, hadir pula sejumlah kiai lainnya dalam pertemuan dengan Prabowo-Sandiaga di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin malam.
Di antaranya adalah Cucu Mbah Hasyim, KH Fahmi Amrullah; Cucu Mbah Hasyim, KH Ir A Baidhowi; Cicitnya Mbah Bisri Sansuri, Gus Billy; Anak KH Saifuddin Zuhri, Gus Adib. Mereka dari Dzuriyyah Pesantren Tebuireng.
Kemudian dari Dzurriyah Pensatren Tambak Beras di antaranya Hj Siti Fatimah Hasib, Cucu KH Wahab Hasbulloh, KH Ghozli Wahib Wahab; Cucu KH Wahab Hasbulloh, Gus Solachul Aam Wahib Wahab; Hj Sukmawati Solachul Aam Wahib, dan Cucu KH Wahab Hasbulloh, Hj Maslachah Wahib Wahab.
(kri)