Banyak Aparat Pemerintah Tak Paham Tugas dan Fungsi
A
A
A
JAKARTA - Pakar Administrasi Publik Universitas Padjajaran (Unpad) Yogi Suprayogi membenarkan bahwa banyak aparat pemerintah yang tidak paham dengan tugas dan fungsinya. Dia menduga hal ini didominasi oleh PNS generasi lama.
"Memang benar. Tapi sebenarnya generasi CAT (computer assisted test) sudah cukup paham tugas dan fungsinya apa. Generasi dulu banyak yang tidak paham. Ada yang di jabatan struktural juga tidak paham," katanya, Kamis (15/11/2018).
Dia mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan banyak PNS tidak paham tugasnya. Salah satunya adalah memang belum ada regulasi yang secara detail menjelaskan tugas dan fungsi setiap jabatan. Hal ini diperparah dengan masih adanya tumpang tindih tugas dan fungsi antar intansi.
"Uraian tugas dan fungsi jabatan itu tidak ada. Ini yang juga harusnya jadi perhatian pemerintah. Staf di bawah jadi kerja sebisanya saja. kalau ditanya pasti bingung tugas dan fungsinya apa," ungkapnya.
(Baca juga: 1,35 Juta PNS Berkinerja Buruk )Dia mengatakan, kondisi ini membuat capaian suatu organisasi tidak maksimal. Bahkan para aparatur negara pun kinerjanya tidak akan bagus.
"Misalnya hanya bisa disuruh buat surat. Padahal untuk jabatan fungsional pelaksana harusnya punya ketrampilan yang khusus. Misalnya analis kepegawaian maka punya keahlian di situ. Tapi malah lebih sering menyelesaikan tugas-tugas keadministrasian, seperti SPJ," tuturnya.
"Memang benar. Tapi sebenarnya generasi CAT (computer assisted test) sudah cukup paham tugas dan fungsinya apa. Generasi dulu banyak yang tidak paham. Ada yang di jabatan struktural juga tidak paham," katanya, Kamis (15/11/2018).
Dia mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan banyak PNS tidak paham tugasnya. Salah satunya adalah memang belum ada regulasi yang secara detail menjelaskan tugas dan fungsi setiap jabatan. Hal ini diperparah dengan masih adanya tumpang tindih tugas dan fungsi antar intansi.
"Uraian tugas dan fungsi jabatan itu tidak ada. Ini yang juga harusnya jadi perhatian pemerintah. Staf di bawah jadi kerja sebisanya saja. kalau ditanya pasti bingung tugas dan fungsinya apa," ungkapnya.
(Baca juga: 1,35 Juta PNS Berkinerja Buruk )Dia mengatakan, kondisi ini membuat capaian suatu organisasi tidak maksimal. Bahkan para aparatur negara pun kinerjanya tidak akan bagus.
"Misalnya hanya bisa disuruh buat surat. Padahal untuk jabatan fungsional pelaksana harusnya punya ketrampilan yang khusus. Misalnya analis kepegawaian maka punya keahlian di situ. Tapi malah lebih sering menyelesaikan tugas-tugas keadministrasian, seperti SPJ," tuturnya.
(pur)