Tokoh Lintas Agama Dinilai Berperan Beri Kesejukan di Pemilu 2019

Kamis, 15 November 2018 - 14:13 WIB
Tokoh Lintas Agama Dinilai...
Tokoh Lintas Agama Dinilai Berperan Beri Kesejukan di Pemilu 2019
A A A
JAKARTA - Masyarakat Indonesia dinilai harus mensyukuri karena Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, negara yang toleran dan dapat saling menghormati keberagaman yang ada di Indonesia, baik dari tokoh masyarakat, adat, dan tokoh agama dapat saling menjaga persatuan dan kesatuan serta kebhinekaan negara Indonesia.

Hal itu disampaikan Asrena Kapolri Irjen Pol Gatot Eddy Pramono yang juga menjabat sebagai Kasatgas Nusantara Polri ketika membuka Seminar Nasional dan Deklarasi Pemilu Damai dengan tema "Peran Tokoh Lintas Agama di Tahun Politik" yang diselenggarakan oleh Komisi Kerukunan Antar Umat beragama dan MUI di Ballroom Peninsula, Jakarta Barat, Kamis (15/11/2018).

"Negara Indonesia juga memiliki kesadaran ideologi yang dimiliki yaitu Pancasila, pada sila pertama 'KeTuhanan yang Maha Esa' dan sila ketiga 'Persatuan Indonesia' merupakan ideologi yang mencerminkan Indonesia beragam," ujarnya.

Pada Tahun 2019 mendatang, kata Gatot Eddy akan diadakan kontestasi politik yaitu pemilu. Peran tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh lapisan elemen masyarakat diharapkan mampu memberikan colling system di dalam Pemilu 2019 yang akan berlangsung tidak lama lagi.

"Jadi kerawanan Kamtibmas saat ini menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat. Polri dalam hal ini mengajak masyarakat bersama-sama untuk menjaga serta menghindari konflik-konflik tersebut yang dapat memecah belah keberagaman yang telah dibangun oleh masyarakat," jelasnya.

Tidak lupa Gatot Eddy menyampaikan jika media sosial juga menjadi ancaman yang serius bagi kemajemukan dan toleransi serta keberagaman yang ada pada masyarakat. Hal ini terkait penyebaran berita-berita yang tidak benar atau hoaks.

"Polri mengajak seluruh lapisan masyarakat agar benar-benar meninjau dan memverifikasi berita-berita yang beredar di media sosial saat ini, sehingga tidak menyebarkan berita yang tidak benar kepada orang banyak," imbaunya.

Dia menambahkan, analisa kerawanan pemilu saat ini akan dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari kampanye hitam serta berita-berita bohong dan isu-isu sensitif yang berkembang dengan bersinergi untuk menghindari hal-hal yang dapat memecah belah. "Sehingga kerukunan antar Agama dan keberagaman bangsa tetap dapat terjaga," ucapnya.

Dalam acara seminar ini hadir seluruh Majelis Keagamaan dari seluruh Indonesia di antaranya, KH As’ad Said Ali, KH Yusnar Yusuf, Romo Agustinus Ulahayanan, MPU Suhadi Sendjaja, Pdt Henriette L Hutabarat-Lebang, Wayan Suyasa, Uung Sendana L Linggaraji, Ketua Bawaslu Abhan dan Ketua KPU Arif Budiman.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8656 seconds (0.1#10.140)