Mengawal Pemilu Serentak 2019 lewat Karikatur

Senin, 12 November 2018 - 17:13 WIB
Mengawal Pemilu Serentak 2019 lewat Karikatur
Mengawal Pemilu Serentak 2019 lewat Karikatur
A A A
JAKARTA - Pemilu 2019 akan menjadi momentum penting bagi perjalanan sejarah demokrasi di Indonesia.

Pada 17 April 2019, Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) akan digelar secara serentak.

Tahapan pemilu sudah bergulir. Saat ini adalah masa kampanye, baik bagi para calon anggota legislatif, maupun calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).

Tidak hanya bertujuan mencari wakil rakyat dan pemimpin lima tahun mendatang, pemilu juga menjadi sarana masyarakat menggunakan hak politiknya.

Pemilu yang jujur, bersih, dan demokratis menjadi dambaan semua pihak. Semua pihak, termasuk pers berperan besar mewujudkan itu. Oleh karena itu pers harus tetap memberikan pencerahan dan mengawal pemilu agar berjalan fair.

Melalui karyanya, ilustrator KORAN SINDO Tahyuddin berusaha untuk menyampaian pesan tersebut. Lewat karikatur, dia mengingatkan insan pers untuk ikut mendorong terciptanya pemilu yang demokratis dan berlangsung aman, damai, tertib.

Mengawal Pemilu Serentak 2019 lewat Karikatur

Pers Pilar Demokrasi
. Pemilu yang demokratis paling tidak harus memiliki lima pilar di antaranya adalah regulasi yang jelas, peserta pemilu yang berkompeten, pemilih yang cerdas, penyelenggara pemilu yang berintegritas, dan birokrasi yang netral.

Pilar yang satu saling mendukung dengan pilar yang lainnya. Tanpa satu pilar, maka tidak mungkin mencapai pemilu yang demokratis, kelimanya harus saling menguatkan.

Insan pers harus sungguh-sungguh (mengawal pemilu). Mulai dari persiapan pelaksanaan pemilu hingga nanti tahapan evaluasi pemilu. Semua harus bersepakat, membangun pemilu yang berkualitas.

Pers sebagai salah satu pilar demokrasi harus mampu memberikan peran yang mencerahkan dan mengawal pemilu secara fair. Ruang redaksi harus selalu dalam lingkaran ideal dalam pemilu, terbebas dari segala kepentingan kontestan pemilu itu sendiri. Kepentingan utama media adalah bagaimana kepentingan rakyat diperjuangkan, demokrasi dilaksanakan secara adil dan jujur.
Mengawal Pemilu Serentak 2019 lewat Karikatur

Pers Mengawai Pemilu
. Pers yang meliputi media cetak, elektronik dan lainnya merupakan sarana untuk mewujudkan Pasal 28 UUD 1945 menjamin kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.

Banyaknya kecurangan dan dugaan konspirasi dalam penyelenggaraan tahapan pemilu hingga pemilihan umum itu selesai maka pers dituntut untuk terlibat memberikan informasi yang benar kepada publik.

Selain sebagai mata dan telinga publik, peran pers ataupun media massa menjadi elemen penting dalam pelaksanaan pemilu. Bahkan, pers terkadang menjadi sumber inspirasi bagi pemegang kebijakan, dalam mengambil langkah strategis dan signifikan.

Tidak hanya sebagai penyalur informasi, pers harus juga terlibat dalam mengawal jalannya pemilu agar berlangsung demokratis. Peranan pers ini harus tetap terjaga dan ditingkatkan demi kepentingan nasional.

Berbagai macam informasi yang disampaikan media massa akan membuat khalayak semakin peduli pada pelaksanaan pemilu. Dengan kepedulian tersebut akan muncul partisipasi aktif masyarakat, terutama untuk mencegah adanya pelanggaran pemilu.

Pers juga berperan penting dalam melakukan kontrol atas pelaksanaan pemilu. Misalnya dengan melaporkan praktik-praktik curang, sejak tahap pendaftaran pemilih hingga penghitungan suara.

Pers memiliki peran sangat besar untuk ikut mendorong suksesnya Pemilu Serentak 2019 yang aman, tertib, damai dan demokratis.

(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3529 seconds (0.1#10.140)