Industri Pertahanan Wajib Wujudkan Kemandirian Alutsista

Kamis, 08 November 2018 - 08:07 WIB
Industri Pertahanan Wajib Wujudkan Kemandirian Alutsista
Industri Pertahanan Wajib Wujudkan Kemandirian Alutsista
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta industri pertahanan (inhan) dalam negeri untuk mewujudkan kemandirian dalam memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Menurut JK, suatu negara membutuhkan keamanan dan pertahanan. Karena itu, sebuah negara harus mempunyai angkatan bersenjata.

“Inhan dibutuhkan untuk kemandirian. Saya harapkan Indo Defence ini mampu memperlihatkan kemampuan bagaimana membangun industri yang baik untuk negara kita ini,” tandas JK saat membuka Indo Defence 2018 Expo and Forum di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Karena memiliki angkatan bersenjata, lanjutnya, maka negara harus memiliki senjata dan peralatan yang disiapkan untuk pertahanan. “Kita punya pengalaman waktu diembargo pada 1990-an karena masalah Timor bagaimana sulitnya kita memperoleh alutsista karena embargo itu.

Karena itulah, suatu negara harus selalu siap dan mandiri atas kemampuannya sendiri atas teknologinya di samping kerja sama dengan negara-negara lain,” ujarnya.

JK menyebut, ada adagium yang selalu diingat bahwa dalam keadaan damai harus siap berperang dan dalam keadaan perang juga harus siap berdamai. “Itulah adagium yang mendasari kita semua bahwa sebagian besar kita berada dalam ke da maian dan kita harus mem per tahankan keadaan itu dengan memiliki kekuatan untuk mempertahankan diri,” kata JK.

Dengan demikian, tidak mudah suatu negara berperang satu sama lain karena kekuatan negara itu dalam mempertahankan diri. “Semoga kegiatan ini bagian dari upaya kita untuk meningkatkan kerja sama dan pertahanan serta keamanan di negara masingmasing,” tandasnya.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, kegiatan Indo Defence 2018 Expo dan Forum diha rapkan dapat memperkuat kolaborasi dan kerja sama industri pertahanan dalam negeri dengan industri pertahanan negara-negara sahabat.“Pada gilirannya dapat menunjang terealisasinya kemandirian industri pertahanan nasional Indonesia,” ujarnya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menyebut, sasaran strategis dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan produk industri pertahanan dalam negeri. “Industri pertahanan yang mandiri dan maju, akan membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri. Hal ini sejalan dengan visi Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi),” katanya.

Indo Defence 2018 Expo dan Forum ini berlangsung selama empat hari, mulai Rabu (7/11) hingga Sabtu (10/11).

Penyelenggaraan Indo Defence 2018 Expo & Forum akan menjadi sarana informasi dan edukasi bagi masyarakat terkait teknologi industri pertahanan.

Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, pada Indo Defence kali ini pihaknya menampilkan medium tank. Menurut dia, medium tank ini memiliki berbagai ke unggulan, seperti antiranjau, punya ketahanan balistik sampai kaliber 30 mm, kemudian dilengkapi 360 derajat kamera, kamera termal untuk melihat semuanya.

Termasuk laser warning system.“Jadi, tank akan tahu kalau terdeteksi dan bisa mengeluarkan granat asap untuk mengaburkan posisi, baru menembak,” ungkapnya. Menurut dia, baru tiga negara yang memiliki medium tank. Ketiga negara tersebut, yaitu Indonesia, Jepang, dan Polandia. (Sucipto)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3921 seconds (0.1#10.140)